Pemerintah Indonesia melalui Wakil Menteri PPN/Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard menekankan peran krusial Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah nyata menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045. Menurutnya, program ini bukan sekadar menyediakan makanan, tetapi juga mencakup upaya peningkatan gizi, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, penguatan ketahanan pangan, hingga mengurangi angka kemiskinan.
Tujuan Utama Program MBG
MBG diluncurkan pada 6 Januari 2025, sebagai inisiatif pemerintah untuk memperbaiki gizi masyarakat, memerangi stunting, dan memperkuat kualitas SDM sejak dini. Metode implementasinya menyentuh berbagai kelompok rentan mulai dari anak PAUD, pelajar SD hingga SMA, santri, balita, hingga ibu hamil dan menyusui.
Skala program ini sungguh monumental, ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat di 32.000 SPPG (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi) pada November 2025. Anggaran mencapai puluhan triliun rupiah per bulan sekitar Rp14 triliun untuk 42 juta anak pada September, dan Rp21 triliun untuk 66 juta anak pada Oktober 2025.
Selain fokus pada pemenuhan gizi, Program MBG turut berkontribusi menggerakkan perekonomian lokal. Sedikitnya 1,5 juta lapangan kerja tercipta di 30.000 titik pelaksanaan, dengan alokasi 85% anggaran untuk pengadaan bahan baku yang 95% diantaranya berasal dari produk lokal.
Sinergi Komprehensif, Visi SDM Unggul 2045
MBG adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi emas 2045: sehat, cerdas, produktif, dan berdaya saing global. Febrian menjelaskan bahwa keberhasilan MBG sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor, mencakup bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, pengelolaan pangan dan limbah, pemberdayaan masyarakat, hingga penyediaan infrastruktur dasar dan pengelolaan data.
Selain itu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut mengedepankan edukasi gizi dan pola konsumsi berkelanjutan. Melalui program ini, anak-anak diajak untuk memahami pentingnya mengkonsumsi pangan yang bergizi, beragam, seimbang, dan aman (B2SA). Limbah makanan pun dikelola kembali menjadi kompos atau pakan ternak, sehingga dapat mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) sekaligus menjadi langkah strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan dan membentuk kesadaran generasi penerus.
Menguatkan Jejak Menuju 2045
Secara keseluruhan, Program MBG tidak hanya berfungsi sebagai penyaluran makanan gratis, tetapi menjadi fondasi penting dalam membangun kualitas SDM Indonesia. Hal ini tercermin dari jangkauan program yang luas, sinergi lintas-sektor, serta keterpaduan antara pemenuhan gizi, peningkatan pendidikan, penguatan ekonomi lokal, ketahanan pangan, hingga pelestarian lingkungan. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan terciptanya negara maju dengan sumber daya manusia berdaya saing global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
