Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, memaparkan bahwa Kementerian Sosial telah menyiagakan bantuan perabotan senilai Rp3 juta per keluarga, stimulus ekonomi Rp5 juta, serta subsidi lauk pauk harian sebesar Rp15 ribu selama tiga bulan guna meringankan beban warga. Hal itu disampaikan saat memberikan keterangan pers di Posko Terpadu Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin (29/12/2025).
Tito pun menginstruksikan pemerintah daerah untuk segera merampungkan akurasi data penerima berbasis nama dan alamat (by name by address). Tujuannya, agar pencairan dana oleh BNPB serta distribusi logistik dapat dilakukan secara bertahap tanpa harus menunggu validasi seluruh populasi selesai seratus persen.
“Kita harapkan secepat mungkin data (penerima bantuan) ini, tentu datanya tidak harus menunggu lengkap, bergelombang karena kan nanti ada lagi yang mungkin belum terdata. Yang penting punya data dulu utama, baseline, dan segera diserahkan kepada BNPB dan Kementerian Sosial. BNPB langsung akan membayarkan,” ujar Tito.
Dengan estimasi 106.370 unit rumah masuk dalam kategori rusak ringan hingga sedang atau setara dua per tiga dari total kerusakan, kebijakan ini diharapkan mampu mendorong kepulangan warga dari pengungsian ke hunian masing-masing secara lebih cepat dan mandiri.
“Kita harapkan kalau sudah didapat data yang rusak ringan dan rusak sedang, kami hitung lebih kurang 106.370 rumah. Ini lebih kurang dua per tiga dari jumlah yang rusak. Artinya kalau ini diberikan segera, maka mereka kembali sambil sudah bantu dibersihkan, kembali diisi oleh Menteri Sosial, uang lauk pauknya lewat Menteri Sosial, itu bisa mengurangi pengungsi." pungkasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


