kabupaten melawi kalimantan barat simpan bahan baku nuklir dengan potensi uranium 24112 ton - News | Good News From Indonesia 2025

Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat Simpan Bahan Baku Nuklir dengan Potensi Uranium ±24.112 Ton

Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat Simpan Bahan Baku Nuklir dengan Potensi Uranium ±24.112 Ton
images info

Bahan baku nuklir | Wikimedia Commons


Selain dikenal memiliki hutan hujan tropis terbesar di Indonesia, Kalimantan ternyata juga menyimpan sumber daya energi yang cukup banyak dan dapat dijadikan sebagai bahan utama pembangkit tenaga listrik. Sumber daya ini meliputi biomassa, biogas, batubara, hingga bahan baku nuklir seperti thorium dan uranium.

Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kementerian ESDM mencatat total kandungan uranium dan thorium di Pulau Kalimantan mencapai 24.112 ton. Cadangan uranium terbanyak ini berada di Desa Kalan, Kabupaten Merawi. Dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, potensi uranium dapat dijadikan sebagai energi primer dalam pembentukan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Namun pembangunan PLTN ini harus didukung oleh kebijakan pemerintah dan memenuhi persyaratan penting terlebih dahulu.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu tersedianya pasokan bahan baku nuklir, kemananan sistem pengelolaan limbah radioaktif, serta sistem pengendalian dan pengawasan yang sesuai dengan International Energy Agency (IAEA).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya sudah merencanakan akan membangun PLTN berkapasitas awal 250 MW pada tahun 2027 dan mulai beroperasi pada 2030. Hal ini diungkapkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

"Dan rencana kita di 2030-an, 2032 sudah selesai. Jadi mungkin pembangunannya itu lagi 4-5 tahun. Jadi mungkin 2027 sudah mulai on kerjanya," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, mengutip dari detikkalimantan pada Senin (26/5/2025).

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)/BRIN, terdapat 28 wilayah yang berpotensi sebagai tempat pembangunan PLTN di Sumatera dan Kalimantan. Survey ini dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria wilayah terkait kegempaan, besaran peak ground acceleration (PGA) dan bahaya gunung berapi.

Tak hanya menciptakan sumber energi listrik yang ramah lingkungan, pembangunan PLTN juga dinilai dapat menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor baik kimia dan manufaktur. Pemanfaatan Uranium sebagai sumber energi ini bahkan bisa menjadikan Kalimantan Barat sebagai penggerak ekonomi nasional dengan dukungan kolaborasi dari pemerintah dan sektor swasta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.