Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan asal China bakal membangun pabrik hilirisasi kelapa di Indonesia. Investasi ini membuktikan bahwa minat investor China terhadap Indonesia masih tinggi, bahkan merambah sektor non-mineral.
Perusahaan tersebut, yang disebut sebagai pengolah kelapa terbesar di dunia, telah memulai pembangunan pabriknya di Morowali, Sulawesi Tengah. Seremoni peletakan batu pertama pun telah dilakukan seminggu sebelumnya.
Pabrik hilirisasi ini rencananya akan dibangun di beberapa kota di Indonesia. Rosan menjelaskan bahwa nilai investasi untuk satu pabrik mencapai 100 juta dolar AS. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah pada komoditas kelapa, yang sebelumnya diekspor tanpa diolah, serta membuka lapangan kerja baru.
"Terkait pengolahan kelapa yang tadinya kelapa kita ini diekspor ke China tanpa diolah. Sekarang akan diolah di sini. Dan mereka adalah perusahaan nomor satu pengolahan kelapa terbesar di dunia," ujar Rosan di Jakarta pada Selasa lalu seperti dilansir Antara.
Dia menambahkan bahwa hilirisasi kelapa memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di berbagai daerah. Langkah strategis di Morowali ini juga akan direplikasi di beberapa provinsi lain untuk mempercepat pengembangan industri kelapa nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News