Kementerian Kesehatan (Kemenkes) disebut akan memperluas cakupan usia program sasaran vaksinasi HPV DNA bagi perempuan berusia di atas 20 tahun. Vaksin HPV adalah vaksin yang diberikan dengan tujuan mengurangi risiko infeksi kanker serviks.
Meskipun belum resmi, tetapi Kementerian Kesehatan berencana memulainya di tahun 2027. Pelaksanaan dan implementasinya pun masih dibahas.
Sebagai informasi, vaksin ini sudah diberikan secara gratis oleh pemerintah, utamanya anak perempuan yang duduk di bangku kelas 5 dan 6 SD, serta anak usia 11 tahun yang tidak bersekolah. Program ini ditargetkan mencapai 90 persen pada anak usia 15 tahun per 2030 nanti.
Vaksin HPV memang diutamakan bagi anak perempuan mulai usia sembilan tahun. Rentang dosis yang diberikan pun berbeda, tergantung usianya.
Rekomendasi yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak berusia 9-14 tahun dapat diberikan satu atau dua dosis dalam selang waktu 6-12 bulan. Sementara itu, bagi remaja berusia 15-20 tahun, satu atau dua dosis dapat disuntikkan kembali dalam selang waktu enam bulan.
Vaksin HPV bagi perempuan dewasa berusia di atas 21 tahun disarankan diberikan sebanyak dua dosis dalam selang waktu enam bulan. Vaksin ini tidak disarankan bagi perempuan berusia di atas 26 tahun karena manfaatnya dinilai tidak sebesar perempuan di bawah usia tersebut—umumnya sudah terpapar virus HPV.
Melansir dari Kemenkes, pada 2025, layanan skrining HPV DNA juga akan diintergrasikan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Kebijakan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan deteksi dini dan mencegah berkembangnya kanker ke stadium lanjut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News