Indonesia semakin agresif dalam transisi energi bersih melalui pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis Used Cooking Oil (UCO). Inisiatif ini digagas oleh Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Airbus, yang kini telah melewati sertifikasi ISCC CORSIA dan lolos JIG Inspection, menandakan kesiapan SAF lokal untuk digunakan oleh maskapai komersial.
Mengutip laman resmi Pertamina Patra Niaga, pertemuan antara Pertamina Patra Niaga dan Airbus dalam pameran Indo Defence 2025 di JIExpo Kemayoran pada Kamis (12/6) merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis yang sebelumnya disepakati melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada ajang Bali International Airshow 2024.
“Sebagai tindak lanjut dari MoU dengan Airbus, kami telah melakukan proses sertifikasi terhadap bisnis dan operasional kami sesuai standar ISCC CORSIA. Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam membangun ekosistem UCO-SAF yang andal dan berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Yosep dikutip dari pernyataan laman resmi Pertamina Patra Niaga
SAF buatan Indonesia diproduksi di kilang Pertamina menggunakan minyak jelantah sebagai bahan baku utama. Langkah ini bertujuan mengurangi emisi karbon di sektor penerbangan dan menciptakan nilai tambah dari limbah domestik.
Kerja sama ini juga menjadi konkretisasi dari Peta Jalan SAF Nasional, sebuah strategi bertahap menuju pengurangan jejak karbon sektor aviasi hingga 2030. Dalam tahap awal komersialisasi, peran Pertamina Patra Niaga sangat penting—mereka memastikan kesiapan infrastruktur distribusi, ketersediaan pasokan UCO lokal, dan pemenuhan standar keberlanjutan global.
Dukungan dari Airbus, melalui perwakilannya Dani Adriananta, menegaskan bahwa jaringan kerja sama ini telah menjadi pondasi penting dalam dekarbonisasi global sektor penerbangan. Airbus memberikan apresiasi atas komitmen Indonesia menghadirkan SAF berbahan bakar nabati ramah lingkungan
Langkah ini semakin memperkokoh posisi Indonesia sebagai pelopor dalam pengembangan energi bersih, khususnya di sektor aviasi. Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga (minyak jelantah) sebagai bahan baku, Indonesia menunjukkan kemampuan inovasi lokal untuk mendukung target net zero emission skala nasional dan global.
Kemitraan strategis antara Pertamina Patra Niaga dan Airbus tidak hanya mempercepat inovasi dalam bidang energi, tetapi juga berperan penting dalam membangun ekosistem bioavtur yang ramah lingkungan. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mendukung penerbangan rendah emisi dan menciptakan masa depan industri aviasi yang lebih hijau.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News