konsep sekolah ramah anak sekolah yang aman dan tempat anak didengar - News | Good News From Indonesia 2025

Konsep Sekolah Ramah Anak: Sekolah yang Aman dan Tempat Anak Didengar

Konsep Sekolah Ramah Anak: Sekolah yang Aman dan Tempat Anak Didengar
images info

Konsep Sekolah Ramah Anak: Sekolah yang Aman dan Tempat Anak Didengar


Sekolah seharusnya menjadi tempat pertama di luar rumah yang membuat anak merasa aman. Di sanalah anak belajar mengenal diri, berinteraksi, dan membangun kepercayaan diri. 

Masalahnya, tidak semua sekolah memberi ruang yang cukup bagi anak untuk tumbuh tanpa rasa takut, tekanan, atau paksaan. Kebanyakan, sekolah hanya menjadikan anak sebagai objek yang pasif dan harus menerima apapun yang diajarkan para guru. Anak pun sering diposisikan sebagai penerima aturan

Konsep Sekolah Ramah Anak pun mengubah cara pandang itu. Anak diperlakukan sebagai subjek. Mereka punya hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

baca juga

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Sekolah Ramah Anak adalah satuan pendidikan yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Dengan pengertian ini, sikap ramah anak tercermin dari cara guru mengajar, cara sekolah membuat aturan, hingga cara menyelesaikan masalah yang melibatkan murid.

Sekolah tidak lagi hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari sejauh mana sekolah melindungi hak anak, menghargai pendapat mereka, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman serta nyaman.

baca juga

Seperti Apa Sekolah Ramah Anak Itu?

KemenPPPA menggambarkan Sekolah Ramah Anak sebagai sekolah yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif, dan nyaman. Aman berarti bebas dari kekerasan dan perundungan. Bersih dan sehat berarti lingkungan mendukung tumbuh kembang anak. Hijau berarti ramah lingkungan. Inklusif berarti semua anak diterima, termasuk anak berkebutuhan khusus.

Kenyamanan tersebut tidak hanya berkaitan dengan ruang dan fasilitas, tetapi juga dengan perkembangan psikososial anak. Istilah ini merujuk pada perkembangan emosi, rasa percaya diri, dan kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain. 

Oleh karena itu, Sekolah Ramah Anak tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga menciptakan suasana yang membantu anak tumbuh sebagai pribadi yang sehat secara mental dan sosial, serta berani menjadi dirinya sendiri di lingkungan sekolah.

baca juga

Prinsip yang Menjadi Pegangan

Sekolah Ramah Anak dirancang berdasarkan beberapa prinsip utama. Salah satunya adalah non-diskriminasi. Semua anak punya kesempatan yang sama untuk belajar, tanpa dibedakan karena gender, disabilitas, suku, atau latar belakang keluarga.

Prinsip lain adalah kepentingan terbaik bagi anak. Setiap kebijakan sekolah seharusnya mempertimbangkan dampaknya bagi anak. Kebijakan bukan semata-mata demi administrasi atau target lembaga.

Ada pula prinsip penghormatan terhadap pandangan anak. Ini berarti sekolah membuka ruang dialog. Anak tidak dianggap sebagai “gelas kosong”, melainkan individu yang pendapatnya layak dipertimbangkan.

Yang tak kalah penting adalah prinsip pengelolaan yang baik. Sekolah Ramah Anak dituntut transparan, akuntabel, terbuka terhadap informasi, dan melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua dan masyarakat.

baca juga

Program Sekolah yang Dekat dengan Dunia Anak

Dalam Sekolah Ramah Anak, program yang dirancang harus sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan mereka. Untuk anak usia dini dan sekolah dasar, proses jauh lebih penting daripada hasil. Dalam hal ini, bermain tidak dianggap sebagai kegiatan yang tidak berguna atau membuang waktu. Bermain justru dinilai sebagai bagian dari belajar. Lewat bermain, anak mengembangkan fisik, emosi, sosial, dan karakter secara bersamaan.

Di sinilah peran guru menjadi sangat penting. KemenPPPA menekankan bahwa guru, terutama di TK dan SD, perlu memiliki tiga hal utama, yakni rasa cinta pada anak, pemahaman terhadap dunia anak, dan kemampuan mendekati anak dengan cara yang tepat.

baca juga

Lingkungan Sekolah sebagai Ruang Hidup Anak

Sekolah Ramah Anak memandang lingkungan sekolah sebagai miniatur kehidupan sosial. Anak belajar tentang nilai, kerja sama, aturan, dan empati dari lingkungan di sekitarnya.

Hak bermain menjadi bagian penting. UNESCO bahkan menyebut bermain sebagai right to play atau hak bermain. Ketika anak diberi ruang bermain yang aman, mereka bisa mengekspresikan diri dengan sehat. Risiko perilaku menyimpang pun dapat ditekan.

Lingkungan yang mendukung juga mencakup hal-hal sederhana, seperti air minum bersih, sanitasi layak, lingkungan bebas kuman, dan gizi yang cukup. Semua ini sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak, meski sering dianggap sepele.

baca juga

Sarana Tak Harus Mewah, yang Penting Tepat Guna

Sekolah Ramah Anak tidak menuntut fasilitas mahal. Yang dibutuhkan adalah sarana yang sesuai dengan kebutuhan anak. Zona aman menuju sekolah, kawasan bebas reklame rokok, penataan ruang kelas yang menarik, hingga area bermain yang aman sudah menjadi langkah besar.

Sekolah juga didorong menyediakan ruang partisipasi anak. Misalnya, forum anak, kotak saran, papan pengumuman, majalah anak, atau pusat informasi yang ramah anak. Semua ini untuk mendukung konsep kebebasan berpendapat dan berkepsresi bagi anak.

baca juga

Bagaimana Mengukur Sekolah Ramah Anak?

KemenPPPA menetapkan enam indikator untuk menilai Sekolah Ramah Anak. Mulai dari kebijakan sekolah, kurikulum, pendidik yang memahami hak anak, sarana-prasarana, partisipasi anak, hingga keterlibatan orang tua dan masyarakat.

Dengan indikator ini, Sekolah Ramah Anak tidak berhenti sebagai konsep. Ia menjadi bagian dari upaya nyata mewujudkan Kabupaten/Kota yang layak untuk anak.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.