desa wisata rahtawu kudus menyelami budaya masyarakat di lereng gunung muria - News | Good News From Indonesia 2025

Desa Wisata Rahtawu Kudus, Menyelami Budaya Masyarakat di Lereng Gunung Muria

Desa Wisata Rahtawu Kudus, Menyelami Budaya Masyarakat di Lereng Gunung Muria
images info

Desa Wisata Rahtawu Kudus, Menyelami Budaya Masyarakat di Lereng Gunung Muria


Desa Wisata Rahtawu terletak di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Lokasinya tepat di lereng Gunung Muria dengan ketinggian yang menawarkan udara sejuk dan pemandangan asri. Di sini, Kawan akan menemukan wilayah yang dikelilingi deretan pegunungan serta sungai-sungai jernih yang alirannya menjadi sumber utama mata air Kali Gelis.

Nama Rahtawu sendiri memiliki arti darah yang mengalir, yang konon berakar dari kisah kelahiran Abiyoso dalam narasi lokal. Secara geografis, desa ini berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Kudus. Keasrian alamnya yang masih terjaga menjadikan Rahtawu pilihan utama bagi Kawan yang ingin mencari ketenangan di tengah suasana pegunungan.

Begitu memasuki kawasan desa, Kawan akan disambut oleh gapura selamat datang yang menjadi pintu masuk menuju hamparan sawah terasering dan tebing-tebing tinggi. Perpaduan antara bentang alam yang hijau dan aliran sungai yang jernih menciptakan suasana yang menenangkan bagi siapa pun yang berkunjung.

baca juga

Sekilas Mengenai Desa Wisata Rahtawu

Desa Wisata Rahtawu dikenal sebagai tempat yang memiliki banyak petilasan leluhur dengan nama-nama tokoh pewayangan seperti Eyang Sakri dan Pikulun Naradha sehingga Abiyasa. Uniknya, meski menggunakan nama-nama tokoh tersebut, warga setempat memegang teguh kepercayaan tabu untuk menggelar pertunjukan wayang di desa mereka sebagai bentuk penghormatan adat.

Tradisi lain yang terus dilestarikan masyarakat adalah Sedekah Bumi. Ritual ini dilakukan sebagai wujud syukur atas hasil bumi yang melimpah dengan melakukan pemotongan kerbau. Dagingnya kemudian dibagikan kepada seluruh penduduk desa sebagai simbol kebersamaan. Selain itu, ada juga tradisi tahunan Pagelaran Gebyar Langen Beksan Tayuban, sebuah kesenian tari khas Pantura yang rutin digelar agar warisan budaya lokal tetap eksis.

baca juga

Daya Tarik Utama Desa Wisata Rahtawu

Berkunjung ke Rahtawu memberikan kesempatan bagi Kawan untuk menikmati alam sekaligus mencicipi kuliner yang khas.

Aktivitas yang cukup populer di sini adalah mandi di pemandian alami seperti Kedung Gong yang memiliki air dingin dan segar langsung dari pegunungan. Setelah puas bermain air, Kawan bisa menikmati kuliner khas berupa olahan daging enthog yang bisa disantap langsung di pinggiran sungai. Bagi penyuka kegiatan luar ruang, Desa Rahtawu merupakan jalur pendakian atau basecamp utama menuju Puncak 29 dan Puncak Natas Angin.

Medan yang menantang menuju puncak menawarkan pemandangan bentang alam lereng Gunung Muria yang sangat luas. Fasilitas di desa ini pun sudah cukup lengkap, mulai dari area parkir, mushola, tempat istirahat, sehingga penginapan. Interaksi dengan warga lokal yang hangat juga memberikan nilai tambah bagi Kawan yang ingin mengenal lebih dalam mengenai kehidupan pedesaan di Kudus.

baca juga

Akses Menuju Desa Wisata Rahtawu

Untuk menuju Desa Rahtawu, disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena jalannya yang menanjak dan berliku melewati tebing serta jurang. Jika menggunakan transportasi umum, Kawan bisa berhenti di Terminal Kecamatan Gebog dan melanjutkan perjalanan dengan ojek menuju lokasi utama desa.

Akses jalan menuju desa ini menyuguhkan pemandangan jurang di sisi kanan dan tebing tinggi di sisi kiri yang menuntut konsentrasi saat berkendara. Meski begitu, kondisi aspal sudah cukup baik untuk dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat hingga ke area parkir. Pemandangan sepanjang jalan menjadi kompensasi yang sepadan bagi perjalanan yang cukup menantang ini.

Jam Operasional dan Harga Tiket

Kawan bisa datang ke Desa Wisata Rahtawu kapan saja karena kawasan ini merupakan area pemukiman warga yang terbuka untuk umum. Retribusi biasanya hanya dikenakan di titik-titik objek wisata tertentu seperti pemandian alami atau biaya parkir kendaraan di kantong-kantong parkir yang dikelola masyarakat.

Waktu kunjungan terbaik adalah pagi atau siang hari agar Kawan bisa melihat panorama pegunungan dengan lebih jelas. Persiapkan juga pakaian hangat karena suhu udara di lereng Gunung Muria bisa menjadi sangat dingin, terutama saat cuaca mendung atau memasuki musim penghujan.

baca juga

Ayo Berkunjung ke Desa Wisata Rahtawu!

Menikmati udara pegunungan yang segar dan keunikan budaya masyarakat lereng Muria adalah pengalaman yang layak untuk dicoba. Desa Wisata Rahtawu menawarkan kesederhanaan hidup pedesaan yang dipadukan dengan kemegahan alam pegunungan Jawa Tengah yang masih sangat terjaga. Agendakan kunjungan Kawan ke sini untuk merasakan langsung ketenangan di bawah kaki Gunung Muria.

Apakah Kawan ingin saya buatkan draf daftar perlengkapan yang perlu dibawa jika berencana mendaki ke Puncak 29 melalui jalur Rahtawu?

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.