Basral Graito Hutomo, atlet skateboard Indonesia yang baru berusia 18 tahun, berhasil meraih medali emas kategori skateboardstreet putra pada ajang SEA Games 2025 Thailand di Extreme Sport Park Raja Manggala, Bangkok, Minggu (14/12).
Sejak usia belia, Basral Graito menekuni olahraga skateboard secara otodidak dengan kegigihan yang luar biasa. Bakatnya pun berkembang pesat dan berhasil menorehkan prestasi di berbagai kompetisi di tingkat nasional hingga internasional.
Saat duduk di bangku kelas 6 SD, Basral sudah terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2019 kategori Game of Skate. Saat itu ia berhasil meraih medali perak ketika usianya masih 12 tahun.
Kemenangan Dramatis dan Penuh Haru
Sempat berada di posisi keempat karena dua percobaan sebelumnya gagal, Basral sempat merasakan tekanan. Ditambah lagi ia menjadi peserta paling akhir yang turun, sehingga percobaan single trick terakhirnya menjadi skor penentu.
Namun, ia melepas beban tersebut dan melakukan satu trik berisiko tinggi. Trik tersebut mendarat dengan mulus dan dieksekusi dengan sempurna oleh Basral.
Arena pun bergemuruh dan kemenangan dramatis itu disambut penuh haru oleh penonton, rekan setim, dan pihak official Indonesia. Tangis Basral pun pecah karena keberhasilannya.
“Itu momen terharu. Aku nangis karena bisa menaklukkan trik, dan momennya pas di percobaan terakhir,” ujarnya dilansir dari laman Radar Solo.
Dengan trick terakhir itu, skor Basral berhasil menempati posisi teratas dan berhasil melampaui nama-nama lain. Dari akumulasi best run dan best trick, ia mengoleksi total 166,67 poin.
Basral berhasil unggul atas tuan rumah Thailand, Kirin Petikiree, yang meraih perak dengan 153,22 poin, dan Thawatchai Siangoueng di posisi ketiga dengan 152,31 poin.
Momen yang Mencuri Perhatian
Kemenangan Basral bukan hanya mencuri perhatian karena torehan prestasinya, tetapi juga adanya momen mengharukan saat melakukan selebrasi. Pada suasana yang emosional dan penuh haru, pelatih tim skateboard Malaysia, Mariss Khan turut berlari memasuki arena dan memeluk Basral.
Momen haru tersebut terekam kamera dan viral di media sosial. Warganet menyampaikan banyak pujian dan apresiasi terhadap sikap pelatih Malaysia yang dinilai mencerminkan sportivitas luar biasa.
"Siapa-siapa yang berada dalam momen itu akan membuat hal yang sama," kata Mariss Khan kepada dikutip dari Stadium Astro usai kembali ke Malaysia setelah SEA Games 2025.
Marris Khan juga menuturkan bahwa kemenangan Basral pantas dirayakan dan persaingan antarnegara perlu dikesampingkan.
"Saat itu, saya berpikir 'kesampingkan semuanya! Ini momen saya!' Lagipula, kita sudah saling kenal sejak lama. Inilah keindahan skateboard jalanan. Kita tidak bersaing dengan lawan, melainkan berjuang melawan rintangan," lanjut Mariss Khan.
Sportivitas Olahraga Skateboard jadi Sorotan
Momen tersebut membuat aspek sportivitas dalam olahraga skateboard menjadi sorotan.Skateboarding sendiri sering kali dianggap unik karena bagaimana pendekatan olahraga ini terhadap persaingan.
Budaya yang mendasari olahraga skateboard cenderung menekankan pada dukungan, ekspresi diri, dan pencapaian pribadi. Ada beberapa alasan mengapa permusuhan jarang terjadi dalam pertandingan skateboarding.
Fokus pada Pencapaian Pribadi
Seperti yang disampaikan Mariss Khan, dalam dunia skateboard, para skater bukan bersaing dengan lawan, melainkan berjuang melewati rintangan mereka sendiri. Karena termasuk salah satu olahraga yang sulit, berfokus pada perkembangan dan pencapaian pribadi menjadi hal yang lebih penting dalam skateboarding.
Saling Mendukung
Salah satu budaya yang di bangun pada olahraga skateboard adalah rasa persaudaraan dan menghargai kerja keras yang diperlukan setiap orang untuk melakukan suatu trik. Maka dari itu, tidak jarang kita akan melihat para skater sering bersorak untuk keberhasilan satu sama lain bahkan di arena pertandingan.
Bentuk Ekspresi Diri
Bukan sekedar olahraga, skateboarding juga seringkali dianggap sebagai bentuk seni yang mengekspresikan diri. Para skater jadi berfokus pada gaya, orisinalitas, dan ciri khas yang mereka miliki daripada mentalitas ingin selalu menjadi yang teratas.
Penilaian Subjektif
Berbeda dengan olahraga lain yang memiliki aturan jelas untuk menang atau kalah (seperti mencetak gol), penilaian olahraga skateboarding bersifat subjektif. Hal tersebut yang membuat pemainnya tidak hanya berfokus untuk mengalahkan lawan, namun lebih menekankan pada menampilkan performa terbaiknya.
Itulah yang menjadikan olahraga skateboard memiliki sportivitas tinggi, sehingga menciptakan lingkungan di mana permusuhan jarang terjadi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


