merpati kupu kupu - News | Good News From Indonesia 2025

Burung Skycutter Indonesia: Pesona Merpati Kupu-Kupu Asli Yogya

Burung Skycutter Indonesia: Pesona Merpati Kupu-Kupu Asli Yogya
images info

Burung Skycutter Indonesia: Pesona Merpati Kupu-Kupu Asli Yogya


Burung merpati sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, yang mana mudah dijumpai di desa maupun kota. Banyak orang memelihara merpati sejak kecil, sebab, kehadirannya terasa akrab dan menenangkan.

Merpati juga hadir dalam cerita rakyat dan tradisi. Karena itu, merpati bukan sekadar burung biasa. Ia memiliki nilai budaya dan emosional. Seiring waktu, jenis burung ini pun semakin beragam. Ada merpati balap, merpati pos, dan merpati hias.

Ada pula merpati lokal asli Indonesia. Setiap jenisnya punya keunikan tersendiri. Keanekaragaman ini menunjukkan kekayaan hayati Indonesia.

Merpati Kupu-Kupu warna hitam

Merpati Lokal Endemik

Di antara banyak jenis merpati di Indonesia, Merpati Kupu-Kupu tampil sebagai jenis yang sangat khas dan memikat. Di Yogyakarta, burung ini dikenal dengan sebutan Merpati Kucir Iplik. Ciri utamanya terletak pada gaya terbang yang pelan, anggun, dan menyerupai kupu-kupu.

Dari karakter terbang itulah namanya berasal dan mudah diingat. Merpati ini termasuk merpati lokal endemik yang tumbuh dari budaya setempat.

Ia bukan merpati liar biasa, melainkan hasil pengembangan penggemar merpati lokal. Keindahannya lahir dari lingkungan dan tradisi masyarakat. Karena itu, mengenal Merpati Kupu-Kupu berarti mengenal identitas daerah. Dari pengenalan itulah tumbuh penghargaan terhadap alam. Dari penghargaan, kepedulian dan pelestarian dapat terus berkembang.

Nama Merpati Kupu-Kupu memiliki makna khusus. Kata “kupu” merujuk pada gaya terbangnya yang pelan. Gerakannya lembut seperti kupu-kupu di udara. Kata “iplik” menggambarkan kepakan sayapnya. Kepakan itu cepat dan sering. Gabungan dua kata ini sangat tepat. Nama tersebut lahir dari pengamatan sederhana masyarakat.

Di Yogyakarta, nama lokal sangat dihargai. Penamaan ini mencerminkan kedekatan manusia dan alam. Nama kucir berasal dari jambul di kepalanya. Jambul itu menjadi ciri visual yang kuat. Dari nama saja, keunikannya sudah terasa.

Secara sejarah, Merpati Kupu-Kupu dikenal sejak puluhan tahun lalu. Burung ini sudah populer sekitar tahun 1970-an. Saat itu, merpati ini dipelihara sebagai burung penerbang. Para penggemar menikmati keindahan terbangnya.

Belum banyak kontes atau komunitas seperti sekarang. Semua dilakukan secara tradisional. Yogyakarta menjadi pusat perkembangan utamanya. Dari daerah ini, burung menyebar ke wilayah lain. Namun, identitas Yogya tetap melekat kuat.

Hingga kini, burung ini dianggap ikon lokal. Sejarah panjang ini membuatnya bernilai tinggi. Nilainya bukan hanya ekonomi, tetapi juga budaya.

Habitat asli Merpati Kupu-Kupu berada di sekitar permukiman manusia. Burung ini terbiasa hidup dekat rumah. Ia sering terbang di atas atap dan pepohonan. Lingkungan terbuka sangat disukainya. Merpati ini jarang terbang jauh meninggalkan kandang. Ia memiliki sifat homing yang kuat. Artinya, ia mudah kembali ke rumah.

Sifat ini sangat disukai pemiliknya. Merpati ini tidak agresif terhadap lingkungan. Ia hidup berdampingan dengan manusia. Karena itu, burung ini mudah dipelihara. Lingkungan sederhana sudah cukup mendukung kehidupannya.

Ciri fisik Merpati Kupu-Kupu sangat mudah dikenali. Paruhnya kecil dan pendek. Bentuknya menyerupai butir padi. Pial hidungnya tipis dan tertutup bulu halus. Lubang hidungnya kecil dan rapat. Kepalanya besar dan tebal.

Bentuk tengkoraknya menyerupai buah pinang. Tidak ada lekukan di bagian dahi. Matanya berwarna merah atau hitam. Tatapannya tajam dan terlihat waspada. Lehernya pendek dan terlihat kekar. Semua ciri ini menunjukkan karakter khasnya.

Bentuk tubuh Merpati Kupu-Kupu cenderung bulat dan pendek. Posturnya tampak padat dan seimbang. Sayapnya tidak terlalu panjang. Ujung bulu sayap cenderung tumpul. Tulang sayapnya kuat namun ringan. Ekor burung ini sangat khas.

Saat dipegang, ekor akan mekar. Ketika terbang, ekor terlihat cekung ke bawah. Kakinya pendek dengan sisik kering. Bentuk kaki ini membuatnya tampak kokoh. Semua ciri tersebut saling melengkapi. Namun, ciri lengkap tidak selalu menjamin kualitas terbang.

Merpati Kupu-Kupu memiliki beberapa jenis warna bulu. Warna dasar yang umum adalah hitam dan putih. Ada juga warna megan atau biru keabu-abuan. Warna gambir terlihat cokelat kemerahan. Ada pula warna selap dan totog.

Totog biasanya memiliki ekor hitam. Perbedaan warna hanya pada tampilan fisik. Gaya terbangnya tetap sama. Warna putih polos tergolong langka. Karena kelangkaannya, harganya lebih tinggi. Banyak penggemar memburu warna ini. Warna membuat penampilan terbang semakin indah.

Kemampuan terbang Merpati Kupu-Kupu menjadi daya tarik utama. Burung ini terbang dengan tempo pelan. Kepakan sayapnya cepat dan berulang. Ia jarang berputar melingkar jauh. Semakin lama terbang di satu titik, semakin bagus. Dalam istilah Jawa, disebut mancer atau pancer. Burung unggul mampu terbang berjam-jam. Ia bisa terbang tanpa istirahat lama. Terbangnya bisa sangat tinggi. Kadang burung menghilang di balik awan. Waktu favorit terbang biasanya pagi dan sore. Pemandangannya sangat memukau.

Dari Atap Rumah Menyelinap ke Awan

Fungsi Merpati Kupu-Kupu kini lebih mengarah ke keindahan. Burung ini menjadi hiburan visual yang menenangkan. Banyak orang menikmati melihatnya terbang berkelompok. Formasi terbangnya terlihat rapi dan artistik.

Kadang terlihat seperti tarian udara. Beberapa burung menunjukkan atraksi kawin di udara. Mereka bergantian posisi saat terbang. Pemandangan ini jarang dimiliki burung lain. Karena itu, burung ini disebut skycutter Indonesia. Selain hiburan, burung ini juga simbol identitas lokal. Keindahannya mengundang kekaguman siapa saja. 

Cara pemeliharaan Merpati Kupu-Kupu relatif mudah. Kandang sebaiknya tidak terlalu rendah. Idealnya sejajar atau di atas atap rumah. Tujuannya agar burung tidak terlalu jinak. Burung yang terlalu jinak cenderung malas terbang.

Jumlah ideal pemeliharaan minimal lima pasang. Semakin banyak teman, semakin lama terbangnya. Makanannya sederhana dan mudah didapat. Jagung, gabah, dan biji-bijian sangat cocok. Umurnya bisa mencapai lebih dari sepuluh tahun. Perawatan rutin menjaga burung tetap sehat.

Kelestariannya Perlu Dijaga

Beternak Merpati Kupu-Kupu cukup mudah

Melestarikan Merpati Kupu-Kupu adalah tanggung jawab bersama sebagai bagian dari kekayaan hayati lokal. Burung ini bukan sekadar peliharaan, melainkan warisan budaya Yogyakarta. Pelestarian dapat dimulai dari pemeliharaan yang bertanggung jawab.

Merpati ini sebaiknya tidak dicampur dengan jenis lain. Pencampuran dapat menghilangkan karakter terbang khasnya. Dukungan terhadap peternak lokal sangat penting untuk menjaga kualitas ras.

Eksploitasi berlebihan demi keuntungan perlu dihindari. Generasi muda juga perlu dikenalkan pada burung istimewa ini. Nilai budaya dan keindahannya harus terus diceritakan. Dengan kesadaran bersama, kelestariannya dapat terjaga. Biarkan Merpati Kupu-Kupu terus menari indah di langit Yogyakarta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MM
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.