Apakah kawan GNFI tahu kalau ternyata sampai saat ini masih banyak orang yang menganggap bahwa bullyingitu hanya sebagai sebuah candaan atau hal yang biasa saja. Biasanya mereka akan bilang "ah, itu kan cuma bercanda" atau jika pelakunya adalah anak-anak biasanya mereka akan bilang "wajar ajalah, namanya juga anak-anak".
Kalimat seperti itulah yang biasanya digunakan untuk membela para pelaku. Padahal, bullying ini tidak bisa dianggap sepele karena bisa memberikan dampak yang serius bagi para korbannya. Bukan hanya dari dampak fisik, tetapi juga memberikan dampak yang mendalam dari sisi psikologisnya.
Oleh karena itu penting untuk kita mengetahui apa saja dampak psikologis yang ditimbulkan dari bullying. Berikut adalah dampak psikologis dari bullying yang bersumber dari jurnal "The impact of bullying and cyberbullying on mental health: a systematic review."
1. Anxiety, Stres, dan Depresi
Dampak yang paling umum dialami oleh para korban bullying adalah Anxiety atau kecemasan. Biasanya korban bullying akan mengalami social anxiety, hal inilah yang mendorong mereka untuk membatasi interaksi sosial dengan cara menarik diri dari lingkungannya karena mereka takut akan kembali diperlakukan buruk oleh orang lain.
Karena hal itulah mereka akan merasa tertekan ketika berada di tempat umum, takut berinteraksi dengan orang lain, gelisah tanpa sebab, stres, merasa tidak dianggap, dikucilkan, dan merasa sendirian. Bahkan pada kasus yang lebih berat lagi, bullying ini bisa menyebabkan depresi yang berkepanjangan jika terus menerus diabaikan.
2. Low Self-esteem
Bullying juga sangat berpengaruh pada bagaimana cara mereka memandang dirinya sendiri. Biasanya korban bullying akan merasa diri mereka rendah, tidak berharga, dan beranggapan kalau mereka memang pantas untuk mendapat hal tersebut.
Mereka juga akan memandang diri mereka sendiri negatif dan menganggap bahwa mereka tidak mampu melawan atau menyelesaikan masalah yang akan mereka hadapi. Mereka jadi takut untuk mencoba hal baru, karena mereka cenderung merasa gagal walaupun mereka belum mencobanya.
Korban bullying biasanya juga akan kehilangan rasa percaya diri dan merasa takut untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain.
3. Bunuh Diri
Bunuh diri adalah dampak yang paling mengkhawatirkan dan membahayakan. Keinginan untuk bunuh diri pada korban bullying biasanya terjadi karena ada tekanan dari sisi psikologisnya mereka merasa malu dengan dirinya sendiri, merasa tidak dianggap, takut, dan tidak percaya diri.
Korban yang tidak mendapatkan dukungan sosial dari pihak keluarga, teman, dan lingkungan sekitarnya juga akan membuat rasa ingin bunuh diri pada korban semakin meningkat. Selain itu stres dan depresi berat karena mendapatkan tekanan dari lingkungannya atau dalam dirinya juga dapat mendorong mereka untuk mengakhiri hidupnya sebagai cara mereka untuk menghentikan penderitaan yang mereka alami.
Bullying merupakan hal serius yang harus kita waspadai, karena bullying tidak hanya bisa merusak psikologis korban, tetapi bisa sampai merenggut nyawa mereka. Kasus bullying ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia dan gender.
Bullying bukanlah masalah yang sepele karena dapat merusak kesehatan mental para korban dan dampaknya bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang bahkan bisa seumur hidup.
Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kasus bullying adalah dengan memberikan dukungan dan rasa aman kepada para korban. Memberikan hukuman kepada para pelaku bullying agar mereka merasa jera. Serta memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang kasus bullying sebagai upaya pencegahan.
Dengan kita mengetahui dampak-dampaknya diharapkan kita bisa lebih menghargai orang lain serta lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, agar tidak terjadi lagi kasus bullying. Karena apa yang dianggap lucu oleh seseorang bisa saja adalah hal yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


