pesona wisata kolam biru di kabupaten gayo lues - News | Good News From Indonesia 2025

Pesona Wisata "Kolam Biru" di Negeri Seribu Bukit

Pesona Wisata "Kolam Biru" di Negeri Seribu Bukit
images info

Pesona Wisata "Kolam Biru" di Negeri Seribu Bukit


Indonesia merupakan negara yang memiliki destinasi wisata yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Di era digital seperti sekarang, sangat mudah bagi kita untuk mencari destinasi wisata melalui smartphone di seluruh Indonesia bahkan wisata mancanegara.

Kabupaten Gayo Lues merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang cukup banyak memiliki destinasi wisata. Salah satu destinasi wisata populer di Gayo Lues adalah Kolam Biru di Desa Rerebe Kecamatan Tripe Jaya.

Pesona Wisata Kolam Biru

Di antara hamparan perbukitan hijau Gayo Lues, terselip sebuah tempat yang oleh masyarakat setempat disebut dengan Kolam Biru. Terletak di Desa Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya, tempat ini bukan sekadar sumber air alami, melainkan bagian dari kisah panjang hubungan orang Gayo Lues, khususnya masyarakat setempat dengan alam.

Warga percaya, air sejernih kristal di sana adalah anugerah dari leluhur yang menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

baca juga

Maka, setiap kali seseorang datang ke Kolam Biru, disarankan untuk menjaga sikap: berbicara sopan, tidak mengotori air, dan menghormati keheningan yang menyelimuti tempat itu.

Jarak Tempuh yang Relatif Dekat

Perjalanan menuju wisata Kolam Biru bisa dibilang sebagai petualangan kecil yang menenangkan jiwa. Dari pusat kota Blangkejeren menuju lokasi kurang lebih dapat ditempuh dalam waktu 90 menit.

Bagi yang sudah pernah atau sering berkunjung menganggap perjalanan menuju destinasi ini tidak terasa karena sepanjang perjalanan mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan pegunungan dan aliran sungai mengiringi rute perjalanan.

Ketika akan sampai di lokasi kita langsung disuguhkan dengan pemandangan air terjun yang langsung terlihat dari perkampungan. Air terjun tersebut merupakan aliran yang langsung berasal dari Kolam Biru. Saat ini, pengunjung dapat langsung menuju lokasi wisata karena jalan yang sudah bagus dan mudah diakses.

Sesampainya di sana, akan langsung terdengar suara burung yang saling bersahutan, berpadu dengan desir angin yang membawa aroma tanah basah.

Begitu tiba di tepian kolam, rasa lelah seolah lenyap digantikan rasa takjub. Airnya memantulkan langit, biru kehijauan dengan dasar yang tampak jelas hingga ke batu-batu kecil di bawahnya.

Dari kejauhan, Kolam Biru tampak seperti cermin alam. Warnanya berubah mengikuti sinar matahari, kadang biru muda, kadang hijau toska, seolah airnya hidup dan bernapas. Suasana di sekitarnya begitu damai, hanya ada gemericik air dan bayangan pepohonan yang menari di permukaan.

baca juga

Biasanya, pengunjung akan memadati lokasi di akhir pekan, maupun hari-hari besar seperti Meugang (menyambut bulan ramadan di Aceh), dan ketika siang hari di Idulfitri maupun Iduladha.

Banyak yang datang sekadar untuk duduk di tepiannya, membiarkan waktu berjalan lambat sambil mendengarkan suara alam. Tak sedikit pula yang berenang, meski airnya terasa begitu dingin, seolah berasal langsung dari perut bumi.

Warisan Alam yang Harus Dijaga

Bagi masyarakat Rerebe, Kolam Biru adalah lambang keseimbangan. Mereka percaya, kejernihan airnya mencerminkan hati manusia, jika niat datang baik, maka alam pun akan bersahabat. Keyakinan sederhana ini membuat tempat tersebut tetap terjaga alami hingga kini. Hanya alam dan kesunyian yang bersatu dalam keindahan.

Selain daya tarik utamanya, perjalanan ke Kolam Biru juga menawarkan panorama khas Gayo Lues yang memikat. Perbukitan yang membingkai desa, ladang kopi yang menghijau, dan udara sejuk yang membuat siapa pun betah berlama-lama.

Tak jarang wisatawan membawa kamera untuk mengabadikan momen, tapi yang lebih berharga adalah ketenangan batin yang sulit dijumpai di kota.

Jika Kawan GNFI berencana berkunjung, datanglah dengan niat untuk menikmati, bukan menaklukkan. Kolam Biru bukan tempat yang megah dengan fasilitas modern, tetapi ia punya pesona yang tak bisa diciptakan oleh tangan manusia, tetapi ketulusan alam.

baca juga

Duduklah di tepiannya, pandang airnya yang jernih, dan rasakan bagaimana hening bisa bicara lebih dalam dari kata-kata.

Di ujung perjalanan, Kawan GNFI akan sadar bahwa Kolam Biru bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah cermin yang mengingatkan kita untuk kembali menyatu dengan alam, dengan kesederhanaan, dan dengan rasa syukur. Di Rerebe, birunya air bukan sekadar warna, ia adalah cerita tentang kehidupan yang mengalir tenang di jantung Gayo Lues.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.