museum geologi bandung rumah sejarah bumi dan petualangan ilmu kebumian - News | Good News From Indonesia 2025

Museum Geologi Bandung: Rumah Sejarah Bumi & Petualangan Ilmu Kebumian

Museum Geologi Bandung: Rumah Sejarah Bumi & Petualangan Ilmu Kebumian
images info

Museum Geologi Bandung: Rumah Sejarah Bumi & Petualangan Ilmu Kebumian


Museum sering dianggap tempat yang kaku, penuh benda kuno, dan hanya menarik bagi peneliti. Namun, Museum Geologi Bandung membuktikan anggapan itu keliru. Di sinilah ribuan batuan, mineral, dan fosil purba disimpan dengan rapi, menyuguhkan cerita panjang tentang asal-usul bumi, letusan gunung api, gempa, hingga makhluk raksasa yang pernah menghuni planet ini.

Bangunan bersejarah ini bukan hanya rumah bagi koleksi ilmiah, tetapi juga ruang edukasi yang hidup dan memikat siapa pun yang berkunjung.

Sejarah Berdirinya: Dari Era Kolonial Hingga Kini

Museum Geologi sebagaimana dilansir dari laman geologi.esdm.go.id berdiri pada 16 Mei 1929, dibangun oleh Dienst van den Mijnbouw atau Dinas Pertambangan Hindia Belanda. Sejak awal, tempat ini difungsikan sebagai pusat penyimpanan dan penelitian benda-benda geologi yang ditemukan di seluruh wilayah Nusantara.

Koleksi yang dikumpulkan bukan sekadar batu dan mineral, tetapi juga fosil hewan dan tumbuhan purba yang menceritakan kisah panjang terbentuknya kepulauan Indonesia.

Gedungnya dirancang bergaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, sebuah gaya yang populer di awal abad ke-20. Desainnya menonjolkan bentuk tegas dan simetris yang membuat bangunan ini tampak megah sekaligus elegan. Keindahan arsitektur tersebut menjadikan museum ini bukan hanya pusat pengetahuan, tetapi juga destinasi wisata sejarah yang ikonik di Bandung.

Pada masa pendudukan Jepang, pengelolaan museum diambil alih dan namanya berubah menjadi Chisitsu Chosasho. Setelah Indonesia merdeka, museum ini berada di bawah Djawatan Tambang dan Geologi dan kemudian dikelola oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Seiring berjalannya waktu, museum mengalami beberapa renovasi besar, salah satunya melalui bantuan Japan International Cooperation Agency (JICA). Renovasi ini membuat ruang pamer lebih modern dan interaktif, dan pada 23 Agustus 2000, museum dibuka kembali secara resmi oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.

Koleksi yang Menghidupkan Cerita Bumi

Memasuki Museum Geologi Bandung terasa seperti membuka buku besar tentang bumi. Koleksi yang tersimpan di sini luar biasa banyak: sekitar 250.000 batuan dan mineral serta lebih dari 60.000 fosil dari berbagai penjuru Indonesia. Jumlah keseluruhannya diperkirakan mencapai lebih dari 400.000 koleksi jika digabungkan dengan berbagai artefak lainnya.

Benda-benda yang dipamerkan bukan hanya batuan biasa, tetapi juga meteorit, tektit, dan contoh material dari luar angkasa. Ada pula mineral logam, nonlogam, hingga fosil tumbuhan dan hewan purba. Salah satu daya tarik terbesar adalah replika Tyrannosaurus rex yang selalu menjadi pusat perhatian pengunjung, terutama anak-anak. Fosil hewan purba lainnya seperti gajah purba dan kerangka paus juga menambah kekayaan koleksi museum ini.

Ruang-Ruang Pamer yang Interaktif

Museum Geologi memiliki dua lantai utama yang dibagi menjadi beberapa ruang pameran. Masing-masing ruangan dirancang untuk menyampaikan cerita yang berbeda tentang bumi dan kehidupan di dalamnya:

  1. Ruang Orientasi
    Bagian awal ini memperkenalkan pengunjung pada peta relief Indonesia serta gambaran umum aktivitas geologi. Penjelasan di ruangan ini membantu memahami konteks sebelum melanjutkan ke ruangan lainnya.
  2. Sayap Barat
    Bagian ini fokus pada pembentukan bumi, aktivitas gunung api, gempa, dan berbagai proses alam yang membentuk lanskap Nusantara. Informasi yang disajikan dilengkapi model, panel, dan ilustrasi menarik.
  3. Sayap Timur Di ruangan ini terdapat koleksi fosil dan informasi mengenai sejarah kehidupan di bumi. Evolusi makhluk hidup dari masa ke masa ditampilkan secara runtut dan visual.
  4. Ruang “Sejarah Kehidupan” Ruangan yang baru saja direnovasi ini menggabungkan koleksi fosil dengan teknologi audio-visual modern. Tampilan interaktif membuat informasi lebih mudah dipahami dan tidak terasa membosankan.

Selain ruang pameran, tersedia auditorium untuk seminar atau pemutaran film edukasi, ruang edukasi diskusi, serta toko cenderamata dengan berbagai produk unik bertema geologi. Fasilitas umum seperti musholla dan toilet juga disediakan agar pengunjung merasa nyaman.

Museum Geologi Bandung berlokasi di Jalan Diponegoro No. 57, Kota Bandung, Jawa Barat, tak jauh dari Gedung Sate. Lokasinya strategis dan mudah dijangkau dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.

Jam buka museum ini adalah:

Senin – Kamis: 09.00–15.00 WIB

Sabtu – Minggu: 09.00–14.00 WIB
Museum tutup pada hari Jumat dan hari libur besar nasional.

Biaya yang ramah kantong ini membuat Museum Geologi Bandung menjadi destinasi wisata edukasi favorit, baik bagi pelajar maupun masyarakat umum.

Agar kunjungan lebih menyenangkan, ada beberapa hal yang patut diperhatikan. Datanglah di pagi hari untuk menghindari keramaian sehingga waktu menjelajahi setiap ruangan lebih leluasa. Gunakan jasa pemandu atau panduan audio jika tersedia untuk mendapatkan penjelasan lebih mendalam tentang koleksi yang dipamerkan.

Periksa juga agenda museum sebelum datang karena sering diadakan pameran temporer, workshop, atau kegiatan edukatif yang menambah pengalaman berkunjung. Bangunan bergaya kolonial dengan interior yang unik membuat museum ini juga cocok sebagai lokasi berfoto. Jangan lupa membawa kamera atau ponsel untuk mengabadikan momen, terutama di area replika fosil dinosaurus yang selalu jadi favorit.

Museum Geologi Bandung bukan sekadar tempat penyimpanan benda-benda geologi, tetapi juga pusat pembelajaran yang menghidupkan sejarah bumi dengan cara yang menarik. Nilai edukatifnya sangat tinggi, koleksinya kaya, dan fasilitasnya lengkap.

Selain itu, arsitektur bangunan yang bersejarah memberikan suasana berbeda dibandingkan museum lain. Kombinasi antara edukasi, hiburan, dan keindahan arsitektur membuat Museum Geologi Bandung menjadi destinasi yang tidak hanya mendidik tetapi juga menginspirasi. Tempat ini membuktikan bahwa belajar tentang bumi, fosil, dan geologi bisa menjadi pengalaman yang seru, penuh cerita, dan tak terlupakan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YP
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.