Bertani menjadi salah satu hal yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda saat ini. Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya fenomena ini, seperti banyaknya modal yang dibutuhkan, ketersediaan lahan, hingga hasil yang tidak dapat dipastikan.
Harga bibit dan pupuk terus meroket, lahan kosong diganti menjadi pemukiman, serta harga yang tidak stabil di pasar saat musim panen. Kehadiran para petani yang kurang dihargai ini menyebabkan para pemuda enggan untuk menekuni pekerjaan ini. Pertanian kerap dianggap sebagai pekerjaan kuno.
Berbagai faktor ini tak membuat semangat Nazri surut dalam menggeluti dunia pertanian. Muhammad Nazri Syahputra, seorang pemuda asal Medan, Sumatera Utara yang memiliki motivasi tinggi untuk memajukan pertanian. Sosoknya sangat inspiratif terkait teknologi pertanian berbasis hidroponik.
Kisah Muhammad Nazri Syahputra, Ketua Komunitas Hidroponik Sumut
Untuk bertahan menjadi petani di zaman modern ini, diperlukan berbagai inovasi dan pembaharuan pada dunia pertanian. Kemajuan di bidang ini perlu agar membuktikan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu lapangan pekerjaan yang prospektif.
Hal inilah yang dilakukan oleh Muhammad Nazri Syahputra, seorang pemuda kelahiran Medan, Sumatra Utara, pada tanggal 10 Agustus 1989.
Cerita Nazri berawal setelah ia lulus kuliah dan mencari peruntungan di dunia bisnis. Namun, nasib berkata lain, bisnisnya mengalami masa jatuh bangun hingga akhirnya gagal. Memiliki hobi backpacker, Nazri pindah dari satu kota ke kota lain hingga keluar Sumatra Utara.
Pada masa ini, Nazri bertemu dengan seorang pengusaha sukse di Indonesia, Bob Sadino. Beliau adalah orang yang memperkenalkan budi daya menggunakan teknik hidroponik kepada Nazri sekaligus yang mempopulerkan teknik ini di dunia pertanian.
Bob Sadino merekomendasikan Nazri untuk belajar hidroponik lebih lanjut ke Bogor. Nazri pun mengikuti sarannya untuk melancong ke Bogor dan belajar teknik hidroponik pada tahun 2013–2014.
Mempunyai bekal pengetahuan tentang teknik hidroponik, Nazri pulang ke Medan. Tak serta-merta langsung menjadi bisnis, ia melakukan berbagai percobaan hingga akhirnya berhasil dan merasa puas. Setelahnya, ia mengajak kawan-kawan yang sefrekuensi dengannya untuk mendirikan lembaga relawan khusus untuk masyarakat Kabupaten Karo.
Pada saat itu, Gunung Sinabung sedang mengalami erupsi yang abu vulkaniknya menyebar di Tanah Karo. Pertanian di sana pun senantiasa porak-poranda. Mulai dari sini lah Nazri mengajak para pengungsi untuk belajar teknik hidroponik yang pada akhirnya diterima oleh warga lokal.
Generasi Muda dan Sektor Pertanian
Nazri yang sudah lebih dari 10 tahun di dunia pertanian membuat keduanya tidak dapat dipisahkan. Pada tahun 2016, Nazri mendirikan Komunitas Hidroponik Sumatera Utara yang semakin lama semakin besar.
Sudah ada sekitar 200 petani produktif yang kini menjadi binaannya. Para petani binaan ini akan menanam sayur-mayur dan buah-buahan yang sudah ditentukan untuk mengendalikan hasil produksi. Hasilnya pun dikirim ke 30 kabupaten/kota yang tersebar di dalam dan luar Sumatra Utara.
Harapan pemuda yang sekaligus menjadi direktur CV. Hidro Sinergi Utama ini adalah ingin mengajak para pemuda untuk terjun ke dunia pertanian. Nazri memiliki cara dengan menggunakan pendekatan rasa. Ia juga menjelaskan bahwa sebenarnya pada sektor pertanian itu memiliki profit yang menguntungkan.
Penghargaan SATU Indonesia Award 2023
Usaha yang dilakukan Nazri dalam sektor pertanian hidroponik ini membuahkan hasil yang manis. Ia mendapatkan penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Award tahun 2023 tingkat provinsi di bidang kewirausahaan atas Gerak Tani Muda yang ia gerakkan.
Penghargaan SATU Indonesia ini merupakan wujud apresiasi PT Astra International Tbk, khususnya apresiasi kepada anak muda yang memberi manfaat bagi masyarakat melalui lima bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, teknologi, dan lingkungan.
Mendapatkan penghargaan ini menjadi momentum yang penting untuk Nazri beserta teman-teman satu timnya. Hal ini menjadi titik awal untuk ke depannya bahwa sektor pertanian tidak bisa dipandang sebelah mata.
Nazri dan tim memiliki harapan untuk generasi muda tidak meninggalkan sektor pertanian. Menurutnya, pertanian adalah salah satu penopang negara.
Pertanian akan terus ada dan tumbuh selama masih ada kehidupan manusia. Maka dari itu, pada sektor ini harus ada yang namanya regenerasi. Jika bukan anak muda, siapa lagi yang akan melanjutkan pertanian?
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


