dsa singkawang memakai pewarna alami membuat batik - News | Good News From Indonesia 2025

DSA Singkawang Memanfaatkan Limbah Sebagai Pewarna Alami yang Ramah Lingkungan

DSA Singkawang Memanfaatkan Limbah Sebagai Pewarna Alami yang Ramah Lingkungan
images info

DSA Singkawang Memanfaatkan Limbah Sebagai Pewarna Alami yang Ramah Lingkungan


Banyak yang berpikir jika sampah tidak bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat. Sampah sering diabaikan dan dibiarkan hingga mengundang segudang masalah. Namun, di Kota Singkawang, limbah dapat disulap menjadi bahan alami sebuah batik. 

Adalah Desa Sejahtera Astra Singkawang, memanfaatkan sampah tinta cumi, ampas kopi, daun ketapang sebagai pewarna alami batik yang telah diprakarsai oleh Priska, peraih apresiasi SATU Indonesia Awards 2017. Mari kita ulik bagaimana limbah menjadi pewarna alami batik di DSA Singkawang.

baca juga

Tentang Kota Singkawang dan Pemanfaatan Limbah

Kota Singkawang secara administrasi merupakan pemerintahan kota di Provinsi Kalimantan Barat. Memiliki luas wilayah yang terbilang kecil setelah Kota Pontianak, yaitu seluas 50.400 ha. Adapun total kecamatan dan kelurahan di bawah Kota Singkawang mencapai 5 Kecamatan dan 26 Kelurahan.

Membicarakan tentang potensi Singkawang, batik menjadi salah satu primadonanya. Salah satu motif batik yang cukup terkenal di Singkawang ini bernama Batik Kota Singkawang yang dipelopori oleh peraih SATU Indonesia Awards 2017, Priska Yeni Riyatno. Motifnya terinspirasi dari budaya masyarakat Kota Singkawang dan beberapa tanaman endemik, seperti anggrek dan Tengkawang Singkawang.

Bersama Priska sebagai penggerak, batik yang diciptakan melalui DSA Singkawang memanfaatkan limbah tinta cumi, ampas kopi, dan daun ketapang yang diubah menjadi pewarna alami. Sehingga, persoalan lingkungan di Kota Singkawang dapat diatasi.

Membuat Pewarna Alami Seraya Menjaga Lingkungan

Persoalan limbah tinta cumi yang ada di Kota Singkawang akhirnya dapat diatasi dengan memanfaatkannya sebagai pewarna alami. Tinta cumi sering kali langsung dibuang setelah proses pembuatan cumi kering ala Kota Singkawang. Ketika masyarakat DSA Singkawang menemukan tinta cumi memiliki pigmen warna yang sangat pekat dan awet di kain, warna hitam tinta cumi akhirnya dipilih sebagai pewarna alami batik nan apik.

Sedangkan pemanfaatan ampas kopi, yang biasanya sering dibuang sembarangan dari warung kopi di Singkawang, diketahui memiliki zat kafein, tanin dan antioksidan sehingga dapat menghasilkan warna coklat pekat yang tahan lama. Sehingga selain mengurangi limbah dsa Singkawang dapat membuat pewarna batik yang berkualitas.

Limbah daun yang diolah untuk pewarnaan batik adalah daun ketapang. Daun ketapang diketahui setiap harinya sering berguguran dan di sekitar tepi jalan kota Singkawang. Permasalahan limbah ini akhirnya dimanfaatkan sebagai pewarna alami yang ramah lingkungan untuk menghasilkan warna hijau. Berbagai macam warna hijau yang dihasilkan dari pengolahan daun ketapang adalah hijau Army Olive abu-abu tergantung pada fiksasi yang digunakan.

Selain limbah dari tinta cumi ampas kopi dan daun ketapang, kardus bekas pun dapat disulap menjadi canting cap. Kardus bekas yang dimanfaatkan seperti kardus bekas nasi dan kotak rokok.

Peraihan Prestasi DSA Singkawang Melalui Pemanfaatan Limbah Sebagai Pewarna Alami

Berkat inovasi pembuatan batik kota Singkawang, desa Sejahtera Astra Singkawang meraih juara 2 dalam lomba Festival Astra 225 dengan kategori "Inovasi Kewirausahaan Berbasis Masyarakat”. DSA Singkawang membuktikan menciptakan produk batik yang unik dan ramah lingkungan. Selain meningkatkan daya ekonomi inovasi ini adalah upaya untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah.

Pada bulan tanggal 20-23 Februari 2025 lalu, batik DSA Singkawang mengikuti pameran Borneo International Costumer Expo 2025 di Sarawak, Malaysia. Ini membuktikan bila batik Singkawang memiliki peluang untuk diperkenalkan lebih luas di pasar internasional. Tidak hanya demikian, beberapa kali DSA Singkawang mengadakan pelatihan membantik bersama masyarakat lokal, serta pengunjung dari India dan Vietnam. Sampai saat ini, Desa Sejahtera Astra Singkawang masih berproses menghasilkan batik berkualitas serta produk turunannya.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AW
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.