Di Sumatera Barat, ada sebuah cerita rakyat yang mengisahkan tentang legenda Abu Nawir. Legenda ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang memiliki kesaktian dan baik hati.
Bagaimana kisah dari legenda Abu Nawir tersebut?
Legenda Abu Nawir, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat
Dikutip dari buku Ceritera Rakyat Daerah Sumatera Barat, alkisah pada zaman dahulu ada sebuah keluarga kecil di tanah Minang. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu dan dua orang anak laki-laki.
Kedua anak ini bernama Abu Nawar dan Abu Nawir. Sejak ayah dan mamaknya (saudara laki-laki ibu) meninggal, mereka menjadi satu-satunya laki-laki yang tersisa di keluarga tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Abu Nawar dan Abu Nawir berkeinginan untuk pergi merantau. Mereka kemudian meminta izin kepada sang ibu untuk menjalankan niat tersebut.
Sang ibu pada awalnya menolak keinginan kedua anaknya. Namun melihat kegigihan mereka, sang ibu akhirnya mengizinkan juga.
Sebelum berangkat, sang ibu memberikan sebuah pesan kepada kedua anak lelakinya. Dia berkata bahwa mamak mereka dulunya merupakan seorang pendekar sakti yang ada di sana.
Oleh sebab itu, sang ibu meminta Abu Nawar dan Abu Nawir untuk pergi bertapa ke makam mamaknya tersebut. Kedua pemuda ini akhirnya menuruti permintaan sang ibu.
Abu Nawar dan Abu Nawir berangkat menuju makam sang mamak. Di sana mereka bertapa selama tiga hari lamanya.
Pada hari ketiga, muncul sebuah ular besar di hadapan mereka. Abu Nawar merasa ketakutan dan mengajak adiknya untuk kembali pulang.
Namun Abu Nawir menolak hal tersebut. Dia ingin tetap meneruskan pertapaan.
Akhirnya Abu Nawar pulang seorang diri ke rumah. Dia berkata kepada ibunya bahwa Abu Nawir sudah tewas diterkam naga besar.
Hal ini tentu menjadi kabar menyedihkan bagi sang ibu. Padahal sang ibu tidak tahu bahwa Abu Nawir melanjutkan pertapaan.
Di sisi lain, Abu Nawir tetap bertahan di makam sang mamak. Pada suatu malam, dia bermimpi dan bertemu seorang kakek tua.
Dalam mimpinya itu, kakek tua tersebut memerintahkan Abu Nawir membutuh ular besar tersebut. Dengan demikian, dia akan mendapatkan semua kesaktian yang dimiliki oleh sang mamak.
Keesokan harinya, Abu Nawir melakukan pesan yang dia dapatkan dalam mimpi. Dalam sekejap, Abu Nawir berhasil membunuh ular raksasa itu dan menyelesaikan pertapaan.
Abu Nawir kemudian kembali pulang ke rumah. Tidak terasa sudah 40 hari dia melakukan pertapaan di makam.
Ternyata di rumahnya tengah ramai orang yang sedang melakukan doa bersama. Sang ibu dan Abu Nawar ternyata tengah menggelar doa 40 hari meninggalnya Abu Nawir.
Melihat hal ini, Abu Nawir mengurungkan niat untuk kembali pulang. Dia pun memantapkan hati untuk merantau dan pergi ke Jambi.
Sesampainya di Jambi, Abu Nawir bekerja apa saja untuk mendapatkan penghasilan. Abu Nawir bekerja dengan giat dan menjaga amanah yang diberikan kepadanya.
Pada waktu itu, Raja Jambi tengah mengadakan sayembara kepada semua orang. Putri raja, Putri Bawang Putih tengah sakit keras dan tidak ada yang bisa mengobatinya.
Mengingat ilmu dan kesaktian yang dia dapatkan, Abu Nawir kemudian memutuskan untuk mengikuti sayembara tersebut. Dia merasa kasihan melihat Putri Bawang Putih yang sudah menahan sakit sekian lama.
Abu Nawir kemudian kemudian mengumpulkan berbagai bahan yang dibutuhkan untuk mengobati Putri Bawang Putih. Ajaibnya, Putri Bawang Putih bisa bangun dan sembuh dari penyakit yang suda dia derita sekian lama.
Sesuai janjinya, Raja Jambi kemudian menawarkan hadiah apa yang diinginkan oleh Abu Nawir atas jasanya. Abu Nawir kemudian meminta sang raja menikahkannya dengan Putri Bawang Putih karena sudah jatuh hati dengannya.
Ternyata Putri Bawang Putih juga merasakan hal yang demikian. Akhirnya sang raja menyetujui permintaan tersebut dan menikahkannya.
Selepas menikah, Abu Nawir teringat dengan keluarganya dulu. Dia kemudian mengajak Putri Bungsu Putih ke kampungnya untuk menemui sang ibu dan Abu Nawar.
Alangkah kagetnya sang ibu dan Abu Nawar ketika melihat kedatangan Abu nawir yang mereka duga sudah meninggal sejak lama. Tidak hanya sehat, Abu Nawir justru sudah menjadi menantu dari Raja Jambi.
Akhirnya Abu Nawir membawa ibu dan saudaranya tersebut ke Jambi. Sejak saat itu mereka hidup bahagia bersama.
Begitulah kisah dari legenda Abu Nawir, salah satu cerita rakyat Sumatera Barat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News