apa saja 7 tambang nikel terbesar di indonesia berikut daftarnya - News | Good News From Indonesia 2025

Apa Saja 7 Tambang Nikel Terbesar di Indonesia? Berikut Daftarnya!

Apa Saja 7 Tambang Nikel Terbesar di Indonesia? Berikut Daftarnya!
images info

Apa Saja 7 Tambang Nikel Terbesar di Indonesia? Berikut Daftarnya!


 

 

Indonesia memegang peran penting dalam pasar nikel dunia, tercatat sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar secara global, menyumbang sekitar 23% dari total cadangan.

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM, potensi sumber daya nikel yang belum tereksplorasi di Indonesia mencapai 17,3 miliar ton bijih.

Aktivitas penambangan nikel dan proyek hilirisasinya terkonsentrasi di beberapa provinsi utama, yaitu Sulawesi dan Maluku Utara. Luas konsesi tambang menjadi salah satu indikator penting dalam menilai skala operasional perusahaan.

Berikut adalah tujuh basis tambang nikel besar di Indonesia.

 

1. Blok Sorowako, Sulawesi Selatan

Blok Sorowako adalah salah satu konsesi nikel dengan luas terbesar di Indonesia. Terletak di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, wilayah ini dioperasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Tambang terbuka ini mencakup lahan seluas sekitar 70.566 hektare. Blok Sorowako berfungsi sebagai pusat produksi nickel matte PT Vale.

 

2. Weda Bay Nickel, Maluku Utara

Tambang Weda Bay Nickel merupakan konsesi besar di Pulau Halmahera, Maluku Utara, meliputi wilayah Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Luas wilayah tambang ini mencapai 54.874 hektare.

Tambang ini dioperasikan oleh PT Weda Bay Nickel (WBN), sebuah entitas yang melibatkan Tsingshan Group (Tiongkok), Eramet (Prancis), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

 

3. Konsesi Blok Pomalaa dan Sua-Sua, Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara memiliki total area tambang nikel yang luas. Salah satu konsesi penting di provinsi ini adalah Blok Pomalaa dan Sua-Sua, yang juga dipegang oleh PT Vale Indonesia Tbk.

Luas gabungan konsesi di wilayah ini mencapai sekitar 24.752 hektare. Pomalaa merupakan salah satu lokasi pusat kegiatan pertambangan nikel di wilayah tersebut.

 

4. Konsesi Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah

Konsesi nikel di Blok Bahodopi dan Kolonodale terletak di Sulawesi Tengah dan dikelola oleh PT Vale Indonesia Tbk.

Luas area konsesi ini tercatat sekitar 22.699 hektare. Sulawesi Tengah, yang kini memiliki kawasan industri terintegrasi di Morowali, mengandalkan konsesi seperti ini untuk pasokan bijih nikel yang mendukung kegiatan hilirisasi di daerah tersebut.

 

5. Tambang Pulau Gag, Papua Barat

Tambang Pulau Gag terletak di Raja Ampat, Papua Barat, dan dimiliki oleh PT Gag Nikel, anak usaha dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Tambang ini memegang Kontrak Karya (KK) seluas 13.136 hektare.

Data perusahaan mencatat sumber daya nikel di Pulau Gag mencapai 314,44 juta wet metrik ton (wmt).

6. Tambang Kawasi, Maluku Utara

Tambang Kawasi berada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di bawah PT Trimegah Bangun Persada (TBP). Luas IUP tambang yang aktif di Kawasi tercatat sekitar 4.247 hektare.

Kawasi merupakan pemasok utama bijih nikel untuk fasilitas pengolahan yang beroperasi di Pulau Obi, dengan cadangan mencapai 108,4 juta wet metrik ton.

 

7. Deposit Asera, Sulawesi Tenggara

Deposit Asera berlokasi di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Area konsesi ini memiliki luas sekitar 2.000 hektare dan dioperasikan oleh PT Bumi Konawe Minerina, dengan kepemilikan saham mayoritas oleh Solway Group Investment. Deposit Asera menjadi salah satu sumber bijih nikel di Sulawesi Tenggara dengan cadangan yang terdata sekitar 16 juta MT.

 

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.