Terdapat beberapa aturan berpakaian di Pura Ulun Danu Bratan Bali yang wajib kamu ketahui sebelum memutuskan untuk berkunjung. Sebagai tempat yang sangat dihormati umat hindu, mengikuti aturan berpakaian yang benar menjadi sebuah bentuk penghormatan untuk tempat ibadah tersebut.
Artikel ini akan menjelaskan secara rinci aturan berpakaian saat berkunjung ke Pura Ulun Danu Bratan:
Etika Berpakaian di Pura
Pura di Bali bukan hanya sekadar objek wisata. Sebagai salah satu penduduk Hindu terbesar di Indonesia, pura merupakan tempat suci yang menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Hindu setiap harinya.
Maka dari itu, setiap orang yang memasuki area pura dianggap berada di wilayah suci, sehingga penting untuk memperhatikan sikap—baik perilaku maupun pakaian. Tidak terkecuali di Pura Ulun Danu Bratan Bali, orang yang berkunjung diharapkan bersikap dan berpakaian sopan sebagai bentuk menghargai tempat ibadah umat Hindu.
Aturan Berpakaian di Pura Ulun Danu Bratan
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus yang mengatur cara berpakaian di Pura Ulun Danu Bratan, tetapi biasanya pengunjung diharuskan menggunakan pakaian sopan. Berikut adalah aturan berpakaian yang umum diterapkan di seluruh pura Bali, termasuk di Pura Ulun Danu Bratan:
Pakaian Adat Bali
Jika kebetulan berkunjung saat ada upacara di Pura Ulun Danu Bratan, pengunjung dapat mengikuti aturan berpakaian adat Bali.
Untuk pria, biasanya terdiri dari udeng atau destar dengan rambut ditata rapi, kemeja atau safari berwarna putih tanpa corak berlebihan, dan kamen dililit dari kiri ke kanan dengan jarak sejengkal dari telapak kaki.
Sedangkan untuk wanita, diwajibkan untuk menata rambutnya dengan rapi, seperti diikat, diikat setengah, atau disanggul. Untuk pakaian, wanita biasanya menggunakan kain sari atau kain payet yang tidak terbuka, selendang di atas pinggang, dan kain kemben di atas mata kaki.
Memakai Kain atau Sarung (Kamen/Kamben)
Kamen atau kamben adalah kain panjang yang dililitkan menutupi bagian pinggang hingga pergelangan kaki. Baik pria maupun wanita wajib mengenakan kamen atau kamben sebagai simbol kesopanan di tempat suci.
Memakai Selendang
Pengunjung juga dapat mengenakan selendang yang diikatkan di atas pinggang. Selendang, atau juga disebut senteng, digunakan di luar kebaya dengan diikat simpul rapi.
Berpakaian Tertutup dan Sopan
Jika tidak menggunakan pakaian adat Bali, pengunjung diharapkan tidak mengenakan pakaian terbuka, seperti celana pendek, tank top, atau pakaian tanpa lengan.
Aturan berpakaian di Pura Ulun Danu Bratan di atas bersifat opsional. Jika kamu hanya berkunjung di area luar pura, pakaian sopan sudah cukup. Tetapi jika masuk ke area utama pura, kamu bisa mengikuti panduan berpakaian di atas.
Hal yang Perlu Dihindari Saat di Area Pura
Selain pakaian, pengunjung juga perlu memperhatikan etika berperilaku di dalam area pura. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Jika datang bulan sebaiknya tidak masuk ke dalam pura
- Tidak berbicara keras atau tertawa berlebihan
- Tidak memanjat pelinggih, patung, atau bangunan suci untuk sekadar berfoto
- Berpose dengan sopan saat berfoto
- Tidak masuk ke area inti, kecuali untuk sembahyang
Aturan berpakaian di Pura Ulun Danu Bratan menjadi wujud rasa hormat terhadap tradisi yang ada. Dengan mematuhi aturan berpakaian dan etika, pengunjung turut berperan dalam menjaga kelestarian budaya dan kesucian pura.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News