kreativitas agustina widayati dan parjono berhasil ekspor gerabah melesat ke berbagai benua - News | Good News From Indonesia 2025

Kreativitas Agustina Widayati dan Parjono: Berhasil Ekspor Gerabah Melesat Ke Berbagai Benua

Kreativitas Agustina Widayati dan Parjono: Berhasil Ekspor Gerabah Melesat Ke Berbagai Benua
images info

Kreativitas Agustina Widayati dan Parjono: Berhasil Ekspor Gerabah Melesat Ke Berbagai Benua


Apakah Kawan GNFI mengenal gerabah? Salah satu kerajinan tradisional yang menarik dan unik di Indonesia adalah gerabah.

Kerajinan gerabah biasanya dibuat dari tanah liat, dengan melalui berbagai proses pemabakaran hingga menjadi sebuah gerabah.

Biasanya, gerabah ini diolah menjadi berbagai bentuk perabotan rumah tangga, seperti pot bunga, asbak, peralatan dapur, hingga dijadikan sebagai tempat payung.

Kerajinan gerabah ini sering dijadikan hiasan rumah, yang menjadikan masyarakat kerap memperindah rumah dengan membeli gerabah.

Hal inilah yang menjadikan pasangan suami istri, yaitu Agustina Widayati dan Parjono menciptakan kerajinan gerabah menjadi nilai usaha yang tinggi.

Bermula pada tahun 2003, Parjono dan Agustina membuka usaha gerabah di Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istiewa Yogyakarta.

baca juga

Usaha kerajinan gerabah ini dimulai hanya menggunakan bahan baku lokal dan peralatan yang sederhana.

Sebelum membuka usaha tersebut, Parjono sudah berkecimpung dalam dunia kerajinan gerabah. Parjono dahulunya merupakan desainer di tempat usaha kerajinan gerabah di Pundong.

Melalui bekal keterampilan yang Parjono dapatkan, menjadikan Parjono dan Agustina mulai membuka usaha kerajinan gerabah dengan nama Parjono Keramik Jaya (PKJ).

Saling membagi tugas, Parjono yang mengatur produksi gerabah, yang meliputi proses pengadukan tanah liat, pencetakan, penanganan, dan penjualanan.

Sedangkan Agustina bertanggung jawab dalam pemasaran produk, mulai dari mengatur desain produk, meneliti pasar, meriset peluang, hingga membangun jaringan distribusi kecil di Pasar Ngasem.

Memiliki persaingan yang ketat, Agustina mulai belajar mengikuti tren gerabah yang diminati oleh masyarakat. Agustina belajar memperluas desain gerabah melalui pelatihan, pameran, hingga sumber-sumber lainnya.

Lewat belajar dari berbagai tempat, Agustina berhasil memproduksi gerabah dengan cat bakar yang memiliki sentuhan klasik, cat antik yang menambah nilai nostalgia, hingga cat solid yang memperkuat gerabah hingga tahan lama.

Pemilihan cat yang menarik dan berkualitas dilakukan Agustina untuk terus meningkatkan daya tarik konsumen, memperlama usia produk, hingga menyesuaikan tren dan minat konsumen.

Namun, perjalanan Agustina dan Parjono dalam usaha kerajinan gerabah ini bertemu dengan berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, tenaga kerja yang terbatas, hingga sering ditemukan pelanggan yang tidak membayar lunas produk gerabah.

Tentu saja Agustina dan Parjono belajar dari masalah yang dihadapi, dengan belajar manajemen keuangan yaitu mengubah sistem pembayaran di awal, dan menambah pekerja dalam memproduksi gerabah.

Setelah itu, Agustina dan Parjono berhasil mempekerjakan sebanyak 27 orang, dengan berbagai tanggung jawab mulai dari produksi, finishing, pemasaran, hingga logistik.

baca juga

Kerajinan Gerabah Sukses Berikan Hasil Gemilang

Berhasil memproduksi kerajinan gerabah hingga 2.000 buah produk perbulan, menjadikan produk gerabah Agustina dan Parjono semakin memberikan keuntungan yang besar.

Banyaknya jumlah produksi yang semakin melesat menjadikan Agustina dan Parjono menyewa lahan di depan rumahnya untuk dijadikan gudang produksi gerabah.

Pasangan suami isteri itu juga berhasil membuka lapangan kerja ke berbagai kalangan masyarakat hingga masyarakat penyandang disabilitas.

Hal tersebut menjadi keunggulan tersendiri bagi usaha yang dijalankan Agustina dan Parjono, sehingga mendapatkan apresiasi dari PT Astra International Tbk.

Astra memberikan Apresiasi Satu Indonesia Award tingkat Provinsi Daereah Istimewa Yogyakarta di bidang kewirausahaan.

Tidak sampai disitu, desain dan kualitas produk gerabah juga semakin ditingkatkan Agustina, sehingga semakin banyak peminat gerabah, tidak hanya di lokal tetapi juga luar negeri.

Hal ini bermula saat Agustina dan Parjono mengikuti pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta pada tahun 2023.

Produk gerabah Agustina dan Parjono berhasil menarik perhatian calon pembeli dari Yunani, Mauritius, dan Dubai.

Pemesan pertama yang Agustina dan Parjono dapatkan yaitu sebanyak 1.000 vas yang berhasil di ekspor pada Agustus tahun 2023 lalu.

baca juga

Terus melihat peluang yang ada, Agustina dan Parjono mengikuti Jogjakarta International Furniture and Craft Fair (JIFFINA) pada tahun 2024. Melalui event tersebut, dua calon pembeli dari Prancis berkunjung lansung ke rumah produksi gerabah.

Kini, produk gerabah Parjono Keramik Jaya miliki Agustina dan Parjono berhasil diekspor ke berbagai negara, mulai dari Yunani, Prancis, Belgia, Denmark, Afrika, hingga Amerika Serikat. #kabarbaiksatuindonesia

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.