hijau hijau untuk ilmu pengetahuan ala muhammad farid - News | Good News From Indonesia 2025

Hijau-Hijau untuk Ilmu Pengetahuan Ala Muhammad Farid

Hijau-Hijau untuk Ilmu Pengetahuan Ala Muhammad Farid
images info

Hijau-Hijau untuk Ilmu Pengetahuan Ala Muhammad Farid


Sayur mayur, makanan yang dikenal kaya akan kandungan nutrisi dan bermanfaat bagi tubuh. Namun bagi sebagian orang, khususnya anak-anak, biasanya sayuran menjadi salah satu makanan yang sering kali dihindari.

Padahal banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika memakan sayur mayur tersebut. Misalnya, sayuran yang kaya akan kandungan serat akan berdampak bagus bagi pencernaan manusia.

Namun pernahkan terpikir bagi Kawan, bahwa sayur mayur ternyata juga bermanfaat bagi seseorang tidak hanya untuk kesehatannya saja? Pernahkah terlintas di pikiran Kawan jika sayuran juga bisa digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan menempuh jenjang pendidikan?

Ya, hal ini sebenarnya bukanlah isapan jempol belaka. Berjalan ke sisi timur Pulau Jawa, ada seorang tokoh inspiratif yang mendirikan sebuah sekolah yang bisa dibayar dengan sayur mayur saja.

Muhammad Farid, itulah nama tokoh inspiratif tersebut. Dirinya merupakan pendiri dari Yayasan Banyuwangi Islamic School yang berada di Dusun Jenesari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Bagaimana kisah dan alasan di balik pembentukan sekolah yang bisa dibayar hanya dengan sayur mayur oleh Muhammad Farid tersebut?

Inisiasi Sekolah Alam

Dikutip dari E-Booklet 14th SATU Indonesia Awards 2023, Muhammad Farid membentuk Yayasan Banyuwangi Islamic School atau BIS di usia yang masih sangat muda, yakni 34 tahun. Alasan di balik pembentukan sekolah dengan basis alam ini sebenarnya tidak jauh dari realita yang dia lihat di lapangan secara langsung.

Meskipun menjadi salah satu hal yang penting untuk didapatkan, tidak setiap orang bisa menikmati pendidikan begitu saja. Terlebih bagi anak-anak yang berasal dari masyarakat kurang mampu, pendidikan yang berkualitas bisa menjadi hal yang kesekian yang dapat mereka miliki.

Atas dasar inilah, Muhammad Farid berinisiasi untuk membentuk sekolah dan mengatasi masalah tersebut. Dirinya pun tertarik dengan konsep sekolah alam yang dia dapatkan ketika berkunjung ke Jakarta bersama sahabatnya, Suyanto Kouru Ichwan pada 2005 silam.

Konsep sekolah alam cukup menarik perhatian Farid. Namun operasional sekolah alam dirasa cukup mahal pada waktu itu.

Meskipun demikian, Muhammad Farid tetap membawa konsep ini ketika kembali pulang ke Banyuwangi. Dengan segala upaya yang dia lakukan, akhirnya Muhammad Farid berhasil mendirikan Yayasan Banyuwangi Islamic School pada tahun yang sama.

Hijau-Hijau untuk Ilmu Pengetahuan

Terdapat dua jenjang sekolah yang dibawahi oleh yayasan yang dia bentuk, yakni SD dan SMP. Operasional SD diserahkan Farid kepada Suyanto.

Sementara itu, Farid secara langsung menjadi kepala sekolah SMP dan mengawasi pengelolaannya. Sekilas, sekolah yang dibentuk oleh Farid ini berbeda dengan umumnya.

Tidak ada sekat-sekat kelas yang membatasi setiap murid. Sekolah alam milik Farid hanya berupa aula, langgar, dan saung sederhana saja.

Para siswa dibebaskan untuk belajar di mana saja. Meskipun membawa konsep yang tidak familiar pada umumnya, kurikulum yang ada di BIS tetap memiliki kualitasnya tersendiri.

BIS menggunakan kurikulum yang menggabungkan pendidikan modern dengan pondok pesantren salafiyah. Para siswa yang belajar di BIS juga diajarkan berbagai macam bahasa, mulai dari bahasa Arab, Inggris, Jepang, hingga Mandarin.

Bahkan bahasa Inggris juga digunakan sebagai pengantar dalam proses pembelajaran. Hal ini tentu membuktikan bahwa kualitas yang diberikan untuk para siswa BIS tidak jauh berbeda dengan pada umumnya.

Kualitas pendidikan ini juga tidak membebani para orang tua siswa. Sebagian besar, siswa yang bersekolah di BIS berasal dari keluarga yang berkekurangan.

Melihat hal ini, Farid tidak membebani biaya besar pada para orang tua. Bahkan dirinya menerima jika ada orang tua yang ingin membayar biaya pendidikan dengan menggunakan sayur mayur saja.

Tidak jarang juga ada siswa yang bisa bersekolah secara gratis di sana jika memang keluarganya tidak mampu membiayainya.

Jadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2010

Semangat dan kontribusi Muhammad Farid dalam memberikan pendidikan yang berkualitas tidak bisa dipandang sebelah mata. Berkat usahanya ini, Muhammad Farid terpilih menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada 2010 silam.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.