Sisa makanan tergeletak di atas meja dikerubungi lalat, sisa makanan terkumpul di sebuah wadah hingga berbau busuk, sisa makanan tercecer di lantai, bungkus makanan, kotak minuman, botol minuman dibuang tak pada tempatnya.
Meskipun tertumpuk dalam kotak sampah itu pun bercampur antara kering dan basah hingga dikerubungi lalat dan berbau busuk. Barang-barang bekas yang tak dipakai pula tertumpuk di sudut atau belakang rumah, tak lagi jadi sorotan sebab sudah si pemilik sudah tak lagi bisa memfungsikannya.
Sampah. Barang yang tak jadi sorotan mata, tetapi tinggal menunggu waktu untuk terlihat nyata akibatnya. Pencemaran lingkungan dan menurunnya kesehatan makhluk hidup yang terpapar.
Inilah yang membuat lelaki paruh baya asal Gianyar, Bali bersama tim membentuk komunitas peduli lingkungan melalui gerakannya mengedukasi masyarakat tentang penggunaan barang sekali pakai dan pengolahan sampah.
Pada akhir 2017 itu, mereka tak hanya memiliki keinginan di hati untuk mengurangi permasalahan lingkungan, tetapi melalui komunitas yang mereka bentuk, mereka bergerak nyata.
Hingga pada 2020, Ida Bagus Mandhara Brasika membuat perubahan besar dalam komunitas itu dengan menginisiasi bank sampah induk digital yang ia beri nama Griya Luhu.
Digitalisasi Pengelolaan Sampah: Langkah Nyata Griya Luhu Mewujudkan Lingkungan Berkelanjutan

Potret kegiatan sosialisasi pengenalan dan pengelolaan sampah di SDN Ketewel, Sukawati | Instagram Rubah Kertas
Seiring berjalannya waktu, program-program dibentuknya mulai dari edukasi sampah, pemberdayaan masyarakat, magang, pengelolaan sampah, daur ulang sampah hingga digitalisasi.
Edukasi sampah menyasar peserta didik di instansi pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Sedangkan pemberdayaan masyarakat menyasar penduduk yang bermukim di suatu desa yang menjadi target edukasi dan pelatihan cara mengelola sampah dari Griya Luhu. Program magang sendiri dibuka bagi mereka para lulusan SMA sederajat, mahasiswa dan freshgraduated berdomisili Bali yang concern dengan isu lingkungan.
Griya Luhu terus bergerak mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan dengan bergabung sebagai nasabah, mitra, atau bahkan mendirikan bank sampah unit.
Prestasi Griya Luhu di Kancah Nasional dan Global

Potret Griya Luhu mendapatkan apresiasi dari Youth Award 2023 kategori pengelolaan sampah | Facebook Griya Luhu
Hingga kini, Griya Luhu telah memiliki lebih dari 12.000 nasabah, 100 bank sampah unit, serta 20 mitra yang tersebar di lima provinsi. Setiap tahunnya, lebih dari 100 ton sampah berhasil dikelola dengan baik berkat partisipasi dan kolaborasi dari berbagai pihak seperti kampus hingga New Energy Nexus.
Memberikan layanan dan fasilitas pengelolaan sampah secara digital, capaian Griya Luhu tak hanya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga mendapatkan dukungan dan apresiasi dari berbagai kalangan. Di antaranya, Griya Luhu secara resmi menjadi partner kerja pemerintah Kabupaten Gianyar dalam pengelolaan sampah. Pada tahun 2021, Griya Luhu mendapatkan apresiasi Satu Indonesia Award (SIA) di bidang teknologi.
Selanjutnya, tahun 2022 Indira Pradnyaswari, R&D Manager Griya Luhu bersama Nadea Nabilla, CEO Azura Indonesia dan yang tergabung dalam Bali Women Climate Entrepreneurs Project oleh New Energy Nexus Indonesia menjadi narasumber dalam G20 & B20 side event, BloombergNEF Summit 2022 di Bali. Pada tahun berikutnya, Griya Luhu memenangkan Youth Awards pada kategori pengelolaan sampah.
Inilah bukti bahwa dari tahun ke tahun, Griya Luhu menorehkan capaian yang signifikan. Menjadikan Griya Luhu eksis hingga kini.
Griya Luhu, aplikasi digital yang membantu para pelaku pengelola sampah. Aplikasi buatan anak Bali ini, menjadikan proses pencatatan sampah, pembukuan administrasi, pendataan nasabah, hingga pengecekan saldo dapat berjalan dengan efisien, dan efektif melalui aplikasi Griya Luhu, yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan sampah berbasis digital. Melalui digitalisasi, aplikasi Griya Luhu selalu terpantau dan terupdate.
#KabarBaikSatuIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News