Halo, Kawan GNFI! Pernah membayangkan sebuah daerah yang dulunya dikenal karena aktivitas tambang pasir yang penuh debu, bising, dan kesemrawutan—kini berubah total menjadi kampung yang rapi, asri, dan mandiri? Kisah inspiratif ini datang dari Kampung Berseri Astra (KBA) Penyengat Rendah di Jambi.
KBA adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Astra yang berfokus pada empat pilar utama: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Kewirausahaan.
Program ini bertujuan untuk mendukung masyarakat menjadi komunitas yang mandiri dan berkelanjutan. Di Jambi, KBA ini berlokasi di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi
Perjalanan Penyengat Rendah menuju "berseri" bukanlah jalan tol yang mulus. Jauh sebelum resmi menjadi KBA pada akhir tahun 2017, kampung ini sudah mengukir prestasi dengan memenangkan program Pemerintah Kota Jambi, yaitu Kampung Bantar (Bersih, Aman, dan Pintar), yang dirancang untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
Penggerak utama di sana, Bapak Abdul Rahman, mengakui tantangan terbesar justru datang dari internal, yaitu mengubah pola pikir (mindset) warga.
Untuk menata ulang kampung yang dulunya identik dengan tambang pasir menjadi bersih, sehat, dan asri dibutuhkan waktu hingga dua tahun.
Perlahan tapi pasti, melalui kegigihan dan semangat yang tak pernah padam, kesadaran itu pun menular, menumbuhkan rasa kepemilikan kolektif atas lingkungan mereka.
Transformasi Penyengat Rendah semakin diperkuat setelah mendapat dukungan penuh sebagai Kampung Berseri Astra, fokus pada empat pilar yang saling mendukung:
1.Pilar Pendidikan
Di sektor pendidikan, KBA Penyengat Rendah membangun harapan masa depan melalui berdirinya Taman Kanak-kanak Al Fadhl dan PAUD Al Fadhl. Sekolah ini didirikan karena lokasi sekolah jenjang TK sebelumnya yang sangat jauh.
Berkat dukungan Astra dan kerja sama dengan pemerintah setempat, sekolah yang awalnya sangat sederhana bahkan belum memiliki WC, kini sudah dilengkapi dengan toilet yang layak dan pagar pengaman. Selain itu, para guru pun rutin mendapatkan pelatihan yang berkualitas.
Keberhasilan ini terbukti dengan status akreditasi B yang telah diraih oleh TK Al Fadhl dari Badan Akreditasi Nasional.
2.Pilar Kesehatan
Kesehatan masyarakat menjadi perhatian utama. Para kader Posyandu kini lebih aktif dalam mengedukasi ibu-ibu untuk rutin menimbang balita serta mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Bantuan dari Astra berupa pelatihan dan penyediaan fasilitas dasar memperkuat kegiatan ini. Sekolah Al Fadhl juga terkadang menjadi lokasi kegiatan imunisasi, memastikan generasi muda tumbuh sehat.
3.Pilar Lingkungan
Inilah pilar yang paling kasat mata perubahannya. Kampung yang dulu gersang kini berhias taman mini, tanaman hias, dan yang terpenting, tempat pengolahan sampah sederhana. Warga aktif dalam kerja bakti (gotong royong), menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
Inovasi lingkungan yang menonjol adalah budidaya buah dan sayuran dengan sistem hidroponik. Bahkan, warga di sini berhasil menumbuhkan melon varietas gold di taman hidroponik mereka.
Sebuah bukti bahwa lahan terbatas bukan halangan untuk menciptakan ketahanan pangan lokal.
4.Pilar Kewirausahaan
Perubahan lingkungan juga berdampak positif pada ekonomi. Melalui pilar kewirausahaan, warga mengolah produk lokal dengan branding "Joudah Kito".
Produk yang dijual sangat khas Jambi, seperti Kue Engkak, Maksuba, Putri Kandis, Lapis Legit, Lapis Kojo, dan manisan kundur.
Tak hanya makanan, mereka juga menjual media tanam arang sekam padi yang diproduksi oleh rumah kompos KBA Penyengat Rendah, menjadikannya solusi sirkular dari sampah.
Harapan Untuk Masa Depan
KBA Penyengat Rendah telah bertransformasi dari kawasan tambang pasir menjadi kampung percontohan yang bersih, mandiri, dan berbudaya.
Harapan ke depan, kampung ini tidak hanya menjadi model keberlanjutan bagi daerah lain di Jambi dan Indonesia, tetapi juga dapat terus mengembangkan potensi ekonomi kreatifnya.
Semoga semangat kolektif dan kegigihan yang dimulai dari upaya mengubah mindset ini dapat terus menyala, menjadikan Penyengat Rendah sebagai destinasi wisata edukasi lingkungan dan budaya.
Kisah KBA Penyengat Rendah membuktikan bahwa dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta, setiap tantangan dapat diubah menjadi peluang menuju kesejahteraan yang berkelanjutan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News