Tanggal 22 Oktober merupakan hari bersejarah para santri. Bukan tanpa alasan, di tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Santri Nasional yang diresmikan pada 10 tahun lalu.
Momentum Hari Santri ditandai sebagai bentuk refleksi perjuangan para santri dari awal masa kemerdekaan hingga sekarang. Terdapat berbagai cara dalam memaknai Hari Santri Nasional, salah satu caranya adalah dengan puisi.
Melalui puisi Hari Santri Nasional, dapat membentuk rasa hormat dan merenungi segala perjuangan para santri. Lalu, seperti apa contoh puisi Hari Santri?
Berikut kumpulan puisi Hari Santri Nasional yang menyentuh hati dan bermakna besar dalam perjuangan para santri.
Kumpulan Contoh Puisi Hari Santri Menyentuh Hati
Puisi 1: Kiyai Ku
Karya: M. Fajar Shodik
Oh kiyai....
Kau selalu mengingatkan ku
Dan setiap hari
Kau memberikan kami ilmu
Supaya kami bisa mengamalkannya
Oh kiyai....
Betapa senangnya kalau kau puji kami
Saat kami butuh penyemangat
Dan kaulah kiyai Oh kiyai....
Yang selalu mengingatkan kami
Betapa susah payahnya orang tua
Dalam memberikan bekal
Semangat
Betapa indahnya senyumamanmu
Kamı suka senyumanmu
Dibanding senyuman logo wanita cantık jelita
Dan hanya kaulah kıyaı
Yang kami sukai...
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 2: Santri Punya Jiwa Kepemimpinan
Karya: M. Ulil Absor
Santri itu pasti punya jiwa kepemimpinan
Yang bisa mengatur dirinya sendiri Dan orang lain
Santri itu harus punya kesemangatan
Kesabaran dan harus rajin
Jika santri belum punya kesemangatan
Kesabaran dan rajin
Itu belum dinamakan pemimpin
Santri itu harus rajin dalam belajar
Dan juga harus bisa STAF.
SHIDIK……
TABLIGH…..
AMANAH......
FATONAH….
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 3: Santri Calon Pemimpin Masyarakat
Karya: Ahmad Dhofa Aqil
Wahai santri....
Kau adalah calon pemimpin masyarakat
Santri...
Kedatanganmu ditunggu masyarakat
Wahai santri....
Kau berangkat ke pondok pesantren
Diantar oleh orang tua dengan penuh kasih
Semangat yang luar biasa
Wahai santri....
Kau belajar dengan penuh derita
Kau tidur tidak seperti di rumah
Yang selalu menggunakan kasur dan segala macam
Kau makan dengan lauk seadanya
Waktu kau tidak punya uang
Kau mencari ke setiap kamar Santri.....
Kau adalah panutan masyarakat
Dan dengan ilmu mu mampu menghidupkan kehidupan
Yang semula sepi
Menjadi ramai karena pengajian....
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 4: Pemimpin
Karya: Auliya Hasby
Pemimpinku….
Sungguh besar perjuanganmu
Tak terhingga penghormatanmu terhadapku
Menjalankan tugas tanpa merasa lelah
Hatiku berdetak kagum melihatmu
Pemimpinku…
Berjayalah engkau
Engkau sebagai penyemangatku
Terpujilah engkau
Sungguh ku berterima kasih banyak terhadapmu
Terimakasih oh pemimpinku.....
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 5: Santri Pergi Ke Penjuru Dunia
Karya: Jujun Junaedi
Santri pergi ke penjuru dunia
Hanya untuk mencari cita - cita
Yang tinggi setinggi langit
Dari mulai kaki kanan kita melangkah
Janganlah kita memikirkan perkara
Yang tidak mementingkan
Pikirkanlah kalian
Hanya untuk belajar, belajar, dan belajar
Dan ingat tujuan dari rumahmu....
Semangat....!!!
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 6: Bumi Pesantren
Karya: M. Akmal Al Faza
Bumi pesantren adalah tempat belajar
Bagi para santri menimba ilmu keagamaan
Mendalami prinsip-prinsip syare'at Islam
Di pesantren kita harus belajar hidup susah
Harus jauh dari orang tua
Makan kita cari sendiri
Mencuci pakaian pun sendiri
Disini kami mencari setetes ridho dari kyai
Bekal masa depan nanti..
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 7: Pencarian Hidup
Karya: Ahmad Fauzi
Jauh ku peri
Untuk mencari jati diri
Mencari ilmu agama, untuk kebahagiaan dunia
Tidak pula kebahagian akhirat
Menembus dinginnya malam
Menempuh perjalanan waktu
Coretan demi coretan
Telah banyak menghias
Setiap hati dan relung pikiran
Berdo'a kepada tuhan agar mendapat masa depan
Yang hanya dapat dipandang
Dalam kesunyian malam
Menjadi orang yang terpandang
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 8: Santri Yang Selalu Mengaji
Karya: M. Fahmil Ilmi An-Nafi'I
Santri yang selalu mengaji
Yang mencari ilmu setiap hari
Untuk mencari ridho ilahi
Untuk mencari ridho Kanjeng Nabi
Menjalankan perintah Ilahi
Tuk menghilangkan kebodohan
Dan mencari kepintaran
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 9: Santri Mu’allimin
Karya: Havi Denta Mu'min
Dialah santri, seorang pemimpin
Sang santri, dia yang menuntut hak dan kewajiban
Santri mu'allimin.....
Pemimpin bagi bangsa…..
Pemimpin umat….
Santri Mu'allimin….
Engkau yang bijaksana
Yang jauh-jauh dari pelosok
Yang hanya ingin mencari secerah cahaya
Santri Mu'allimin....
Dini hari terbangun
Hanya untuk sholat subuh, mengaji
Oh santri mu'allimin...engkau pemimpinku
Oh santri mu'allimin...engkau junjunganku
Oh santri mu'allimin...engkau panutanku
Oh santri mu'allimin…
Engkau sang pemimpin sejati
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 10: Santri
Karya: Ade Kolana
Santri adalah seorang yang pemberani
Santri adalah seorang yang suka mengaji
Santri adalah seorang yang suka memberi
Santri adalah seorang yang mandiri
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 11: Pondokku
Karya: M. Rizqi Abdul Jabar
Pondokku…..
Disitu Aku belajar menuntut Ilmu
Disitu Aku Membentuk jatidiri
Disitu aku belajar berbakti kepada guru dan orang tua
Disitu Aku belajar Mandiri agar menjadi pribadi yang baik
Disitu Aku belajar memimpin diri sendiri.
Disitu aku belajar memimpin umat
Disitu Aku belajar memimpin Masyarakat
Disitu Aku belajar memimpin rakyat
Disitu aku belajar kebenaran
Pondokku yang ku banggakan
(Sumber: Puisi untuk Para Santri
Puisi 12: Perjuanganku
Karya: Ali Shidiq
Perjuanganku yang begitu melelahkan
Perjuanganku yang begitu menyusahkan
Betapa lamanya Aku berjuang
Sampai keringatku ini bercucur baur
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 13: Santri Adalah Seorang Yang Berani
Karya: M. Ahan Fajroihan
Santri adalah seorang yang berani
Untuk berjuang demi mencari Ilmu
Santri tugasnya mengaji setiap hari
Dan mentaati para kiyai para sesepuh
Santri mencari ilmu setiap hari
Sholat jama'ah lima waktu untuk mencari keridhoan Allah
Dan menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat
Dan menjadi orang yang berakhlakul karimah
Dan patut di teladani oleh masyarakat
Dan mentaati peraturan gusti Nabi
(Sumber: Puisi untuk Para Santri)
Puisi 14: Perjuangan Santri
Karya: Ahmad Zaini
Alam bersaksi
Semangat perjuangan dikobarkan dari bilik santri
Hati terbuka kaki melangkah
Tangan mengepal mengangkat senjata
Mulut bertakbir demi kebenaran
Mengikis habis antek penjajah
Yang mencengkeram kedaulatan bangsa
Air mata, keringat, dan darah
Menetes di medan perang
Nyawa syuhada menjadi kekuatan
Memukul mundur penjajah
Hingga bangsa ini terbebas
Dari cengkeraman para serdadu asing
Alam bersaksi
Santri di garda depan
Bersama rakyat
Merebut kemerdekaan
(Sumber: Santri: Harapan dan Perjuangan)
Puisi 15: Pejuang Berpeci
Karya: Dee Kayisna
Kala tentara berseragam
Tak lagi mampu berjuang
Pasukan bersarung, pejuang berpeci
Maju merapatkan barisan
Menghadang, menghalau penjajah
Turut berjuang demi Indonesia merdeka
Walau merelakan nyawa Sebagai taruhannya
Sungguh kuasa Ilahi
Meski tanpa senjata berapi
Dengan bambu runcingnya
Mereka tersaruk berusaha menumbangkan lawan
Pejuang berpeci
22 oktober menjadi saksi
Atas keberhasilan santri
Dan merdekanya negeri
(Sumber: Santri: Harapan dan Perjuangan)
Itulah kumpulan puisi Hari Santri Nasional 2025 yang penuh makna. Melalui puisi, Kawan dapat memahami perjuangan historis dan peran santri dari masa ke masa. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga menjaga marwah negara Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News