Suara gamelan berpadu dengan aroma jajanan tradisional yang menggoda menyambut setiap langkah pengunjung yang datang.
Pasar Kangen Jogja kembali hadir di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada tanggal 18–24 September 2025.
Acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk bernostalgia sekaligus melestarikan kekayaan budaya lokal.
Bukan Sekadar Pasar, Tapi Ruang Rindu Budaya
Acara yang telah rutin digelar setiap tahun sejak 2007, kini memasuki tahun penyelenggaraan ke-18. Hal ini menandai konsistensi Yogyakarta dalam merawat tradisi dan budaya lokal.
Suasana Pasar Kangen Jogja selalu berhasil memikat pengunjung dengan nuansa klasik yang hangat. Deretan stan bergaya tradisional, aroma jajanan lawas yang menggoda, serta lantunan musik gamelan menciptakan pengalaman khas Jogja tempo dulu yang penuh keakraban.
Lebih dari sekadar ajang nostalgia, Pasar Kangen Jogja menjadi ruang pertemuan lintas generasi yang mempertemukan kenangan masa lalu dengan semangat melestarikan budaya Yogyakarta.
Cita Rasa dan Suasana Tempo Dulu
Salah satu daya tarik utama Pasar Kangen Jogja adalah keberagaman kuliner tradisional yang menggugah selera dan sarat nostalgia.
Pengunjung dapat menemukan berbagai makanan dan minuman khas seperti geplak, cenil, tiwul, jadah tempe, wedang uwuh, hingga es goyang jadoel yang menyegarkan.
Setiap sajian menghadirkan cita rasa lawas yang mengingatkan pada masa kecil dan suasana kampung halaman.
Selain menyajikan hidangan khas, Pasar Kangen Jogja juga menghadirkan beragam barang dan kerajinan tradisional yang membawa pengunjung seolah menelusuri masa lalu.
Di setiap sudut stan, terpanjang mainan dan barang jadul seperti kitiran, dakon, dan gangsing, radio tua, piringan hitam, serta perabot kayu klasik.
Produk batik tulis, anyaman bambu, dan kerajinan tangan lainnya turut memperlihatkan keahlian serta kreativitas masyarakat Yogyakarta yang tetap bertahan di tengah perkembangan zaman.
Suasana semakin hidup dengan hadirnya beragam penampilan seni tradisional yang menjadi ciri khas Pasar Kangen Jogja.
Selain itu, pengunjung dapat menikmati pertunjukan di panggung utama seperti karawitan, tari klasik, musik keroncong, hingga wayang kulit yang dibawakan oleh seniman lokal.
Ruang Berkarya bagi UMKM dan Seniman
Acara yang berlangsung selama tujuh hari ini melibatkan ratusan pelaku UMKM, komunitas seni, dan kelompok budaya dari berbagai wilayah Yogyakarta.
Bagi para pelaku usaha kecil, acara ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan produk mereka ke khalayak luas.
Sementara bagi seniman, Pasar Kangen Jogja adalah panggung untuk mengekspresikan kreativitas dan menjaga keberlanjutan budaya lokal.
Menjaga Tradisi, Merangkai Kenangan
Lebih dari sekadar ajang hiburan, Pasar Kangen Jogja menjadi wujud nyata kecintaan masyarakat terhadap budaya dan tradisi lokal.
Beragam kuliner, kerajinan, hingga pertunjukan seni, acara ini menghadirkan ruang bagi siapa pun untuk mengenang, belajar, dan merayakan warisan budaya Yogyakarta.
Setiap stan, aroma makanan, hingga lantunan musik tradisional menghadirkan kenangan masa lalu yang menghidupkan kembali semangat melestarikan budaya.
Di tengah arus modernisasi, semangat pelestarian inilah yang menjadikan Pasar Kangen Jogja tidak hanya sekadar pasar, melainkan simbol kerinduan dan kebanggaan terhadap akar budaya yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Bagi Kawan GNFI yang ingin mengetahui jadwal dan informasi terbaru seputar penyelenggaraan Pasar Kangen Jogja, dapat mengunjungi akun resmi Instagram @pasarkangen. Melalui media sosial tersebut, kawan dapat mengikuti perkembangan acara, tema tahunan, hingga berbagai dokumentasi kegiatan yang semakin memperkuat daya tarik budaya khas Yogyakarta.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News