kopi muria harta karun dsa pattimura kudus yang mendunia - News | Good News From Indonesia 2025

Kopi Muria, Harta Karun DSA Pattimura Kudus yang Mendunia

Kopi Muria, Harta Karun DSA Pattimura Kudus yang Mendunia
images info

Kopi Muria, Harta Karun DSA Pattimura Kudus yang Mendunia


Membicarakan tentang Kudus, wisata religi ziarah makam Sunan Muria adalah salah satu daya tariknya. Lokasi makam tersebut berada di Desa Colo, Kecamatan Dawe. Namun, di lereng Gunung Muria tersebut juga menyimpan harta karun terpendam dari bumi bernama kopi. Perkebunan kopi tidak hanya tumbuh subur di Desa Colo saja. Melainkan desa-desa di Kecamatan Dawe yang juga menanam kopi robusta hingga arabica. 

Bila telah tiba waktunya panen biji kopi, hasil panen tersebut akan lahir menjadi puluhan produk Kopi Muria yang beragam varian. Produk unggulan Kudus yang telah mendunia berkat pendampingan Astra melalui program Desa Sejahtera Astra. 

Sejarah Panjang Kopi Muria

Kopi Muria Kudus yang tumbuh di Lereng Gunung Muria memiliki sejarah panjang sejak era kolonial. Menuju kilas waktu di tahun 1825, seorang Gubernur Jenderal Hindia Belanda memerintahkan masyarakat Jawa melakukan tanam paksa (cultuurstelsel). Johannes van den Bosch namanya, sosok dibalik tanam paksa yang juga membagi 13 area hutan pada tahun 1860. Kemudian, memasuki tahun 1910 sistem tanam paksa akhirnya telah dihapus.

Lereng Gunung Muria menjadi salah satu lahan dari hasil tanam paksa. Pada tahun 1920, area tersebut ditetapkan menjadi kawasan hutan, serta para petani yang memiliki lahan kebun kopi diberi hak memungut selama 5 tahun. Peristiwa ini dikenal dengan nama Koffie Met Plukrecht (KMP).

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah pada tahun 2022, luas lahan kopi arabica yang tumbuh di Kudus mencapai 9,7 hektar dengan rata-rata produksinya 6,2 ton. Sementara lahan kopi robusta mencapai 569,85 hektar dengan rata-rata menghasilkan kopi 606,57 ton.Tidak heran bila banyak perkebunan kopi yang tersebar di wilayah Kudus. Terutama pada Kecamatan Dawe dan Gebog pun menjadi wilayah yang paling banyak menghasilkan produk kopi.

Kopi Muria yang Mendunia

Berkat hadirnya program Desa Sejahtera Astra, hasil panen Kopi Muria semakin terjaga kualitasnya. Program DSA dilaksanakan pada tahun 2018 oleh PT Astra Internasional Tbk. Program ini melakukan pemberdayaan kewirausahaan yang berfokus meningkatkan potensi dan produk unggulan suatu desa. Sementara pada DSA Pattimura Kudus, telah dilaksanakan pada tahun 2023 lalu di bulan November.

Dahulu, Kopi Muria hanya dijual dalam bentuk kopi hijau yang langsung dijual ke tengkulak. Melalui pembinaan DSA Pattimura Kudus, kopi arabica dan kopi robusta yang tumbuh di tanah Desa Colo hingga 11 Desa lainnya dikemas menjadi produk modern dan beberapa varian. Produk-produk unggulan yang dihasilkan adalah produk Kopi Alpukat Tjolo, Teh Kulit Nanas, dan Kombucha Kopi Muria.

Inovasi gemilang melahirkan produk unggulan lokal di tangan para fasilitator dan petani kopi Muria membawa DSA Pattimura Kudu meraih juara 1 dalam penghargaan KBA-DSA Innovation Award 2024 di bidang petarnian. Penghargaan tersebu membuka jalan untuk DSA Pattimura Kudus berpartisipasi dalam pameran 100 Tahun Maha Malaysia pada tanggal 11–21 September 2024 lalu.

Langkah para petani kopi melahirkan produk-produk berkualitas masih berlanjut hingga masa kini. Pada bulan Agustus 2025 lalu, bersama Local Champion Pujiharto selaku UMKM Kopi Tjolo melakukan panen raya di Desa Colo. Adapun panen raya yang dilakukan Pujiharto dan rekan-rekannya adalah memetik biji kopi merah matang, lalu diolah dengan metode honey process guna menjaga keaslian rasa kopinya.

Upaya merawat dan memanen kopi oleh para petani Desa Colo pun juga telah dikenal pasar lokal hingga melalang buana ke mancanegara, seperti Thailand, Korea, Jepang, Libya, hingga Meksiko.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.