dari korea selatan ke dapur lokal kisah bambang sutrisno eks pmi yang sukses rintis jempol food - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Korea Selatan ke Dapur Lokal, Kisah Bambang Sutrisno, Eks PMI yang Rintis UMKM Jempol Food

Dari Korea Selatan ke Dapur Lokal, Kisah Bambang Sutrisno, Eks PMI yang Rintis UMKM Jempol Food
images info

Dari Korea Selatan ke Dapur Lokal, Kisah Bambang Sutrisno, Eks PMI yang Rintis UMKM Jempol Food


Tak semua kisah kepulangan pekerja migran berakhir dengan kesulitan. Bagi Bambang Sutrisno, pengalaman bekerja di Korea Selatan justru menjadi titik balik menuju kesuksesan. Mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Yogyakarta ini kini dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang kuliner lewat brand Jempol Food, produsen kulit lumpia dan dimsum yang digemari banyak kalangan.

Bambang pernah bekerja di Negeri Ginseng selama dua periode, yakni 2005—2009 dan 2013—2016. Di sela kesibukannya bekerja di pabrik, ia mencatat kebiasaan orang Korea yang tekun, disiplin, dan menghargai waktu. Nilai-nilai itu kelak ia terapkan saat kembali ke tanah air.

“Bekerja di luar negeri membuka wawasan saya, terutama soal etos kerja dan manajemen. Itu bekal penting saat mulai usaha,” tutur Bambang seperti dikutip dari Kompas (14/01/2025).

Sepulang dari Korea, Bambang memutuskan untuk tidak lagi menjadi buruh, tetapi menciptakan lapangan kerja. Ia mendirikan CV Prasodjo dan PT Prasodjo Mukti Kurnia yang memproduksi kulit lumpia, siomay, dan berbagai bahan baku kuliner rumahan di bawah merek Jempol Food.

baca juga

Kini, perusahaannya telah memiliki sekitar 50 karyawan dan mencatatkan omzet hingga Rp500 juta per bulan.

Perjalanan itu tentu tidak mudah. Modal awal Bambang berasal dari tabungannya sebagai PMI yang ia kelola secara hati-hati.

“Awalnya saya produksi sendiri di dapur rumah, dengan alat seadanya. Tapi, karena menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggan, usaha terus berkembang,” ujarnya.

Keberhasilan Bambang menjadi bukti nyata pentingnya literasi finansial bagi pekerja migran. Melalui kerja sama antara BP3MI D.I. Yogyakarta dan Bank BPD DIY, para calon PMI kini mendapat pembekalan manajemen keuangan agar mampu mengelola hasil kerja mereka secara bijak setelah pulang ke tanah air (BP2MI, 2025).

Bambang pun aktif membagikan pengalamannya kepada para calon PMI di berbagai forum pelatihan. Ia berpesan agar para pekerja tidak hanya fokus mencari penghasilan, tetapi juga mempersiapkan masa depan sejak dini.

“Kalau di luar negeri bisa kerja keras untuk orang lain, mestinya di negeri sendiri kita bisa kerja keras untuk diri sendiri,” katanya sambil tersenyum.

Selain produk kulit lumpia dan dimsum, Jempol Food kini memperluas lini usaha ke sektor kuliner siap saji dan pelatihan keterampilan produksi pangan.

Bambang bahkan membuka kesempatan magang bagi pemuda sekitar yang ingin belajar wirausaha. Ia berharap langkah kecilnya bisa menumbuhkan semangat ekonomi lokal di Yogyakarta.

baca juga

Pemerintah daerah dan BP3MI pun memberi apresiasi atas kiprahnya sebagai PMI Purna Wirausahawan Inspiratif. Sosok seperti Bambang membuktikan bahwa bekerja di luar negeri bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal untuk membangun kemandirian ekonomi di tanah air.

Dari dapur kecil di Yogyakarta, semangat itu terus berdenyut, menjadi inspirasi bagi banyak purna PMI lain untuk ikut memberi “jempol” pada usaha dan masa depan mereka sendiri.

Kisah Bambang membuktikan bahwa kerja keras dan pengalaman di luar negeri dapat menjadi bekal berharga untuk membangun kemandirian ekonomi di tanah air.

Melalui Jempol Food, ia tak hanya menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar, tetapi juga menularkan nilai disiplin, inovasi, dan keberanian mengambil peluang, karakter yang ia tempa selama bekerja sebagai migran di luar negeri.

Pengalamannya di rantau mengajarkannya arti kerja keras dan efisiensi, yang kini ia terapkan untuk membangun usaha sendiri sepulang ke tanah air.

Jempol Food kemudian menjadi simbol kemandirian dan transformasi ekonomi lokal, sekaligus bukti nyata bahwa kepulangan bisa menjadi awal baru untuk berdaya dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PA
FS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.