Pernahkah Kawan merasakan jika semakin ke sini, kebutuhan pokok semakin susah untuk dipenuhi? Rasa-rasanya, satu pekerjaan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perasaan yang kamu rasakan itu valid, Kawan. Faktanya, survei GoodStats mencatat bahwa 50,7% generasi Z (Gen Z) dan generasi milenial memiliki pekerjaan sampingan. Bahkan, 42,8% dari mereka yang bekerja sampingan sengaja mencari side hustle karena ingin memperoleh pendapatan tambahan.

Generasi Milenial dan Generasi Z banyak melakukan pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan. | Foto: GoodStats
Banyaknya pekerja yang melakukan pekerjaan sampingan untuk memperoleh pendapatan tambahan menandakan bahwa orang Indonesia bekerja keras untuk mendapatkan hidup layak.
Ternyata, masalah utamanya berada pada kualitas pekerjaan Indonesia yang rendah. Lalu, apa maksud dari kualitas pekerjaan?
Mengapa Banyak Orang Kerja Berlebihan tapi Tak Sejahtera
Dilansir dari Laporan World Bank Indonesia berjudul Pathways to Middle Class Jobs in Indonesia (2021), Indonesia masih belum banyak menciptakan “middle class job” yang dapat menunjang kehidupan layak bagi masyarakatnya.
Lebih lanjut dijelaskan dalam laporan tersebut bahwa middle class job atau pekerjaan kelas menengah bukan ditentukan jenis profesinya, melainkan oleh kemampuannya untuk memberikan penghasilan yang cukup untuk memenuhi standar hidup kelas menengah atau kehidupan yang sejahtera bagi keluarga pekerja.
Berdasarkan Indeks Kualitas Pekerjaan yang digunakan World Bank, kualitas pekerjaan bukan hanya berbicara tentang memberikan upah yang layak, tetapi juga memberikan jaminan sosial, dan kestabilan jangka panjang.

Empat Indikator Kualitas Pekerjaan versi World Bank | Foto: Dokumentasi Pribadi/Aida Nabila
Fakta ini memberi perspektif baru bahwa solusi dari “darurat lapangan pekerjaan” bukan hanya menciptakan lebih banyak pekerjaan, tetapi memastikan pekerjaan yang ada memberi penghidupan layak dan kesempatan berkembang bagi pekerjanya.
Kenapa Kualitas Pekerjaan di Indonesia Rendah?
Kualitas pekerjaan Indonesia yang rendah ini disebabkan oleh pertumbuhan perusahaan baru yang lambat dan hanya perusahaan besar dan mapan yang tetap mendominasi.
Sejak tahun 1990-an hingga sekarang, masih sedikit perusahaan baru yang berkembang menjadi perusahaan besar. Banyak perusahaan baru kalah saing dengan perusahaan besar dan akhirnya gulung tikar.
Selain itu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga kesulitan untuk berkembang karena akses modal dan teknologi yang terbatas. Alasan lainnya adalah birokrasi yang ruwet untuk mendukung pertumbuhan UMKM.
Sulitnya mencari lapangan kerja yang layak membuat jobseeker atau pencari kerja akhirnya beralih mencari pekerjaan apa pun yang tersedia. Sementara itu, pekerjaan yang banyak tersedia sekarang bersifat informal tanpa jaminan kerja atau berupah rendah.
Cara Menyikapinya
Meski tantangan meningkatkan kualitas pekerjaan Indonesia masih besar, kondisi ini juga membuka ruang bagi generasi muda untuk lebih kreatif mencari makna kerja dan membangun karir dengan cara yang baru.
Berikut langkah-langkah yang bisa Kawan GNFI lakukan:
1. Membangun makna “kerja berkualitas” untuk diri sendiri
Kamu bisa menentukan makna “kerja berkualitas” melalui makna apa yang kita dapatkan dari pekerjaan, baik itu upah yang cukup memenuhi kebutuhan, waktu luang yang bisa kita habiskan bersama keluarga, kesempatan belajar, atau kontribusi sosial seperti masih bisa bersedekah atau berbagi untuk keluarga.
2. Bangun keterampilan yang fleksibel
Kawan dapat mengikuti pelatihan untuk menyegarkan kembali keterampilan yang sudah kamu miliki atau meningkatkan keterampilan yang belum dimiliki sebelumnya sehingga kamu memiliki keterampilan yang tetap relevan dengan perubahan zaman yang serba cepat ini.
Contoh keterampilan yang masih relevan dan dibutuhkan di masa depan, antara lain keterampilan komunikasi, keterampilan berbahasa asing, keterampilan digital, keterampilan manajerial, dan keterampilan kreatif.
3. Bangun self-aware team yang mendukung kesejahteraan mental
Kualitas bekerja sering kali berawal dari kualitas hubungan antarpekerja. Kawan bisa memulai dengan berkolaborasi dengan rekan kerja secara sehat, saling mendukung, dan menggunakan komunikasi positif. Kualitas bekerja juga bisa didapatkan dari lingkungan kerja yang mendukung keamanan dan kesejahteraan mental.
Harapan Baru di Dunia Kerja Indonesia
Tantangan kualitas kerja yang masih rendah di Indonesia memang cukup sulit diatasi. Namun, kita bisa memulai langkah kecil yang dimulai dari diri sendiri. Kita bisa mulai mencapai cita-cita besar itu dengan bekerja lebih sadar, lebih sehat, dan lebih bermakna.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News