kba cibuntu menyulam wisata pemberdayaan dan lingkungan dalam harmoni desa - News | Good News From Indonesia 2025

KBA Cibuntu: Menyulam Wisata, Pemberdayaan, dan Lingkungan dalam Harmoni Desa

KBA Cibuntu: Menyulam Wisata, Pemberdayaan, dan Lingkungan dalam Harmoni Desa
images info

KBA Cibuntu: Menyulam Wisata, Pemberdayaan, dan Lingkungan dalam Harmoni Desa


Di antara hamparan hijau kaki Gunung Ciremai, terdapat sebuah desa yang menjadi contoh nyata sinergi antara masyarakat, alam, dan perusahaan. Namanya Desa Cibuntu, terletak di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa ini bukan sekadar tempat tinggal yang asri, melainkan juga simbol dari kemandirian dan keberlanjutan melalui program Kampung Berseri Astra (KBA).

KBA Cibuntu dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Barat yang berhasil mengubah wajah desa melalui kolaborasi antara warga dan Astra. Semangat gotong royong, cinta lingkungan, serta inovasi masyarakat menjadi fondasi keberhasilannya.

Dari Desa Tertinggal Menjadi Desa Wisata Berkelas

Dua dekade lalu, Cibuntu hanyalah desa biasa di lereng gunung yang bergantung pada hasil pertanian. Namun, perlahan warga mulai menyadari potensi besar yang mereka miliki: panorama alam yang indah, udara sejuk, serta warisan budaya yang masih terjaga.

Sejak Astra hadir melalui program Kampung Berseri Astra, masyarakat Cibuntu mendapatkan pendampingan intensif untuk mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan. Warga dilatih dalam pengelolaan homestay, pengemasan produk UMKM, serta digitalisasi promosi wisata. Dukungan tersebut mendorong transformasi besar Cibuntu kini dikenal sebagai Desa Wisata Rintisan Terbaik Nasional versi Kementerian Pariwisata.

Ekowisata dan Pelestarian Alam yang Harmonis

Cibuntu menawarkan konsep wisata yang tak hanya fokus pada rekreasi, tetapi juga pada edukasi dan konservasi. Setiap aktivitas wisata dirancang agar tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Wisatawan bisa menikmati trekking di hutan, bersepeda menyusuri sawah, atau berkemah di alam terbuka sambil belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian air dan tanah.

Desa ini juga menjadi contoh pengelolaan sampah terpadu. Warga menerapkan sistem pemilahan sampah organik dan anorganik, mengubah limbah rumah tangga menjadi kompos, dan memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Program ini tak hanya mengurangi volume sampah, tapi juga membuka lapangan kerja baru bagi ibu rumah tangga.

baca juga

Pemberdayaan Masyarakat sebagai Kunci Keberhasilan

Keberhasilan Cibuntu tidak lepas dari peran aktif masyarakat. Warga setempat, terutama generasi muda, menjadi garda depan dalam mengembangkan desa mereka. Banyak anak muda yang dulunya merantau, kini memilih kembali ke desa untuk mengelola homestay, menjadi pemandu wisata, atau membuka usaha kuliner lokal.

Selain itu, pelatihan rutin tentang kewirausahaan, keuangan digital, hingga pemasaran daring turut memperkuat kemampuan warga. Astra bersama pemerintah daerah dan akademisi membantu menciptakan ekosistem ekonomi desa yang mandiri.

Kebangkitan Ekonomi lewat UMKM dan Produk Lokal

Kebangkitan ekonomi Cibuntu juga terlihat dari banyaknya produk UMKM yang kini menembus pasar lebih luas. Warga memproduksi berbagai olahan seperti kopi Cibuntu, madu hutan, keripik singkong, dan berbagai suvenir ramah lingkungan.

Produk-produk tersebut dijual di gerai desa wisata dan dipasarkan secara daring melalui media sosial. Bahkan, sebagian sudah masuk ke platform e-commerce nasional. Cibuntu menjadi bukti nyata bahwa ekonomi desa bisa tumbuh pesat bila diberi ruang inovasi dan akses pasar yang baik.

Sinergi Empat Pilar: Lingkungan, Kewirausahaan, Kesehatan, dan Pendidikan

Program KBA Cibuntu dibangun berdasarkan empat pilar utama Astra, yakni Lingkungan, Kewirausahaan, Kesehatan, dan Pendidikan. Keempat pilar ini menjadi fondasi dalam mewujudkan desa yang berdaya dan sejahtera. Dalam bidang pendidikan, Astra membangun taman baca dan memberikan pelatihan komputer dasar untuk anak muda. Di sektor kesehatan, masyarakat rutin mengadakan kegiatan posyandu dan senam lansia. Di bidang lingkungan, warga menanam ribuan pohon di kawasan hulu sungai dan jalur wisata alam.

Pendekatan holistik ini menjadikan Cibuntu tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga sehat dan berbudaya. Desa ini bahkan sering dijadikan lokasi studi banding oleh desa lain dari berbagai daerah di Indonesia.

Menginspirasi Desa Lain di Indonesia

Cibuntu kini menjadi simbol inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin bangkit melalui kolaborasi. Pemerintah Kabupaten Kuningan bahkan menjadikan Cibuntu sebagai model pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.

Desa ini membuktikan bahwa keberhasilan pembangunan tidak harus selalu bergantung pada bantuan besar, tetapi bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama. Dengan dukungan sektor swasta seperti Astra dan komitmen warga, Cibuntu tumbuh menjadi salah satu ikon pariwisata berkelanjutan Indonesia.

Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Baik

Kisah KBA Cibuntu mengajarkan bahwa kemajuan desa tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi dari perubahan cara berpikir masyarakatnya. Dari desa kecil di kaki Gunung Ciremai, Cibuntu menebar semangat bahwa gotong royong, inovasi, dan cinta lingkungan adalah kunci menuju masa depan yang lestari. Di tengah derasnya arus urbanisasi, Cibuntu menjadi pengingat bahwa desa pun bisa menjadi pusat kemajuan asalkan masyarakatnya mau berdaya, berkolaborasi, dan terus menjaga harmoni dengan alam.

Di antara hamparan hijau kaki Gunung Ciremai, terdapat sebuah desa yang menjadi contoh nyata sinergi antara masyarakat, alam, dan perusahaan. Namanya Desa Cibuntu, terletak di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa ini bukan sekadar tempat tinggal yang asri, melainkan juga simbol dari kemandirian dan keberlanjutan melalui program Kampung Berseri Astra (KBA).

KBA Cibuntu dikenal luas sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Barat yang berhasil mengubah wajah desa melalui kolaborasi antara warga dan Astra. Semangat gotong royong, cinta lingkungan, serta inovasi masyarakat menjadi fondasi keberhasilannya.

Dari Desa Tertinggal Menjadi Desa Wisata Berkelas

Dua dekade lalu, Cibuntu hanyalah desa biasa di lereng gunung yang bergantung pada hasil pertanian. Namun, perlahan warga mulai menyadari potensi besar yang mereka miliki: panorama alam yang indah, udara sejuk, serta warisan budaya yang masih terjaga.

Sejak Astra hadir melalui program Kampung Berseri Astra, masyarakat Cibuntu mendapatkan pendampingan intensif untuk mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan. Warga dilatih dalam pengelolaan homestay, pengemasan produk UMKM, serta digitalisasi promosi wisata. Dukungan tersebut mendorong transformasi besar Cibuntu kini dikenal sebagai Desa Wisata Rintisan Terbaik Nasional versi Kementerian Pariwisata.

Ekowisata dan Pelestarian Alam yang Harmonis

Cibuntu menawarkan konsep wisata yang tak hanya fokus pada rekreasi, tetapi juga pada edukasi dan konservasi. Setiap aktivitas wisata dirancang agar tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Wisatawan bisa menikmati trekking di hutan, bersepeda menyusuri sawah, atau berkemah di alam terbuka sambil belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian air dan tanah.

Desa ini juga menjadi contoh pengelolaan sampah terpadu. Warga menerapkan sistem pemilahan sampah organik dan anorganik, mengubah limbah rumah tangga menjadi kompos, dan memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Program ini tak hanya mengurangi volume sampah, tapi juga membuka lapangan kerja baru bagi ibu rumah tangga.

Pemberdayaan Masyarakat sebagai Kunci Keberhasilan

Keberhasilan Cibuntu tidak lepas dari peran aktif masyarakat. Warga setempat, terutama generasi muda, menjadi garda depan dalam mengembangkan desa mereka. Banyak anak muda yang dulunya merantau, kini memilih kembali ke desa untuk mengelola homestay, menjadi pemandu wisata, atau membuka usaha kuliner lokal.

Selain itu, pelatihan rutin tentang kewirausahaan, keuangan digital, hingga pemasaran daring turut memperkuat kemampuan warga. Astra bersama pemerintah daerah dan akademisi membantu menciptakan ekosistem ekonomi desa yang mandiri.

Kebangkitan Ekonomi lewat UMKM dan Produk Lokal

Kebangkitan ekonomi Cibuntu juga terlihat dari banyaknya produk UMKM yang kini menembus pasar lebih luas. Warga memproduksi berbagai olahan seperti kopi Cibuntu, madu hutan, keripik singkong, dan berbagai suvenir ramah lingkungan.

Produk-produk tersebut dijual di gerai desa wisata dan dipasarkan secara daring melalui media sosial. Bahkan, sebagian sudah masuk ke platform e-commerce nasional. Cibuntu menjadi bukti nyata bahwa ekonomi desa bisa tumbuh pesat bila diberi ruang inovasi dan akses pasar yang baik.

Sinergi Empat Pilar: Lingkungan, Kewirausahaan, Kesehatan, dan Pendidikan

Program KBA Cibuntu dibangun berdasarkan empat pilar utama Astra, yakni Lingkungan, Kewirausahaan, Kesehatan, dan Pendidikan. Keempat pilar ini menjadi fondasi dalam mewujudkan desa yang berdaya dan sejahtera. Dalam bidang pendidikan, Astra membangun taman baca dan memberikan pelatihan komputer dasar untuk anak muda. Di sektor kesehatan, masyarakat rutin mengadakan kegiatan posyandu dan senam lansia. Di bidang lingkungan, warga menanam ribuan pohon di kawasan hulu sungai dan jalur wisata alam.

Pendekatan holistik ini menjadikan Cibuntu tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga sehat dan berbudaya. Desa ini bahkan sering dijadikan lokasi studi banding oleh desa lain dari berbagai daerah di Indonesia.

Menginspirasi Desa Lain di Indonesia

Cibuntu kini menjadi simbol inspirasi bagi desa-desa lain yang ingin bangkit melalui kolaborasi. Pemerintah Kabupaten Kuningan bahkan menjadikan Cibuntu sebagai model pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.

Desa ini membuktikan bahwa keberhasilan pembangunan tidak harus selalu bergantung pada bantuan besar, tetapi bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama. Dengan dukungan sektor swasta seperti Astra dan komitmen warga, Cibuntu tumbuh menjadi salah satu ikon pariwisata berkelanjutan Indonesia.

Dari Desa, Untuk Indonesia yang Lebih Baik

Kisah KBA Cibuntu mengajarkan bahwa kemajuan desa tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi dari perubahan cara berpikir masyarakatnya. Dari desa kecil di kaki Gunung Ciremai, Cibuntu menebar semangat bahwa gotong royong, inovasi, dan cinta lingkungan adalah kunci menuju masa depan yang lestari.

Di tengah derasnya arus urbanisasi, Cibuntu menjadi pengingat bahwa desa pun bisa menjadi pusat kemajuan asalkan masyarakatnya mau berdaya, berkolaborasi, dan terus menjaga harmoni dengan alam.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AF
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.