dari seorang pemandu wisata menjadi si penjaga hutan beginilah kisah franly apriliano oley membangun desa wisata merabu - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Seorang Pemandu Wisata Menjadi si Penjaga Hutan, Beginilah Kisah Franly Apriliano Oley Membangun Desa Wisata Merabu

Dari Seorang Pemandu Wisata Menjadi si Penjaga Hutan, Beginilah Kisah Franly Apriliano Oley Membangun Desa Wisata Merabu
images info

Dari Seorang Pemandu Wisata Menjadi si Penjaga Hutan, Beginilah Kisah Franly Apriliano Oley Membangun Desa Wisata Merabu


Di Pulau Kalimantan, terdapat satu desa wisata yang namanya sudah melejit hingga ke mancanegara, yaitu Kampung Merabu atau Desa Wisata Merabu. Dilansir jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Merabu merupakan desa seluas 22.000 hektar yang berlokasi di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Namun, Desa Wisata Merabu tak selamanya terkenal seperti sekarang. Justru, ketenaran desa tersebut diprakrasi oleh si Penjaga Hutan bernama Franly Apriliano Oley. Berkatnya, Desa Wisata Merabu bisa memadukan potensi wisata dan kekayaan alam tanpa merusak keindahan dan kelestarian alam yang diberikan oleh Tuhan.

baca juga

Bukan warga asli Kalimantan

Walau berjasa bagi Desa Wisata Merabu, namun pria kelahiran 1992 tersebut ternyata bukan warga asli Kalimantan. Justru, Franly merupakan pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara. Nah, ia baru pindah ke Desa Merabu pada tahun 2009.

Saat pertama kali menginjakan kaki di Kalimantan, Franly bekerja sebagai pemandu wisata di Taman Nasional Kutai. Selayaknya pemandu wisata lain, Franly sangat paham tentang kekayaan alam, kehidupan masyarakat, hingga hubungan masyarakat dengan alam itu sendiri.

Setelah bergulat sebagai pemandu wisata selama beberapa tahun, akhirnya tumbuh kesadaran di hati Franly bahwa ia harus memberikan sesuatu yang lebih kepada Desa Merabu. Alhasil, di tahun 2015 Franly banting setir dan memulai perjalannya mejadi si Penjaga Hutan.

Perjuangan menjaga hutan dan membangun desa wisata

Berbekal pengalamannya sebagai pemandu wisata, Franly mulai membangun strategi untuk memberdayakan alam Desa Merabu sekaligus menjaga hutan. Dalam hal ini, ia ingin pariwisata, konservasi hutan, kekayaan alam, dan kehidupan masyarakat bisa berjalan beriringan.

Akhirnya, ia mencetuskan ide untuk membangun Desa Wisata Merabu. Nantinya, Franly berharap kalau kehadiran Desa Wisata bisa mensejahterakan masyarakat sekaligus mengenalkan alam Kalimantan ke dunia luas.

Tentunya, sepak terjang Franly bukan tanpa hambatan.

Pertama, hutan di Desa Merabu sangat luas, yaitu mencapai 8.245 hektar. Jadi, ia benar-benar kesulitan untuk mengekslopre dan memetakan hutan Desa Merabu dengan detail. Tak lupa, upayanya juga sempat ditentang dan dihalangi oleh berbagai pihak.

Masyarakat yang tidak peduli, pemerintah yang terkesan acuh, dan pihak luar yang tidak mendukung dan mengancam merupakan makanan sehari-hari bagi Franly pada saat itu.

Untungnya, Franly merupakan sosok yang sangat kuat. Ia tak takut dengan semua tekanan yang dihadapi. Justru, tekanan dan halagan yang ada makin menguatkan hatinya. Setiap hari, Franly terus berjuang memperjuangkan hak hutan lindung, menjaga alam, dan membangun Desa Wisata Merabu.

Si Penjaga Hutan

Akhirnya, semua jerih payah dan usaha tersebut membuahkan hasil.

Keberhasilan Franly yang pertama adalah berhasil membuat Desa Wisata Merabu menjadi desa wisata yang terkenal, entah itu di Indonesia atau mancanegara. Tiap tahunnya, Desa Wisata Merabu terus disantroni turis yang penasaran dengan keindahan alamnya.

Tentunya, pemberdayaan Desa Wisata Merabu juga meningkatan kesehjateraan masyarakat, memberikan lapangan kerja baru, dan membuka mata masyarakat terhadap pentingnya menjaga hutan.

Kalau tertarik, Kawan bisa mengunjungi beberapa destinasi wisata di Desa Wisata Merabu seperti Gua Bloyot, Danau Nyadeng, dan Puncak Ketepu.

Tak hanya sukses sebagai destinasi wisata, Desa Wisata Merabu juga sukses sebagai tempat yang ramah dengan alam. Kehidupan hewan liar yang terjaga, danau dan sungai yang jernih, dan kekayaan hayati yang subur semuanya adalah hasil kerja keras Franly.

Selain itu, Franly juga berhasil menjaga ekosistem karst seluas 1.867.676 hektar bernama Sangkulirang-Mangkalihat yang ada di Desa Wisata Merabu.

Terakhir, semua usaha tersebut juga melambungkan nama Franly di kancah nasional dan internasonal. Sebab, ia berhasil menyabet sejumlah penghargaan, seperti menjadi pemerima SATU Indonesia Awards sebagai si Penjaga Hutan dan sempat disorot oleh Lonely Planet.

Kisah Franly Apriliano Oley membuktikan pada kita kalau hutan, alam, dan masyarakat bisa bersatu padu, saling menguntungkan, dan saling menjaga. Semoga saja, di masa depan akan muncul Penjaga Hutan lain seperti Franly yang memiliki tekad, semangat, dan usaha yang tak kalah hebat.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.