Indonesia dilanda cuaca dan suhu panas dari Rabu (15/10/2025) banyak masyarakat yang mengeluhkan cuaca panas yang terjadi. Cuaca yang bisa membuat kondisi badan menjadi cepat capek dan letih.
Dilansir dari Website BMKG, Cuaca panas dengan suhu maksimum mencapai 37,6°C yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Tentunya, Kawan GNFI harus bisa menjaga kesehatan di kondisi cuaca panas ketika aktivitas yang dilakukan apalagi ketika di luar ruangan. Untuk menghadapi cuaca panas ini agar tetap bugar ketika beraktivitas di luar ruangan. Sebenarnya, ada banyak metode mudah untuk meningkatkan daya tahan tubuh Kawan saat cuaca panas seperti ini.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Kawan GNFI terapkan.
Jangan Terlalu Lama Berada di Bawah Matahari
Cari tempat yang teduh, usahakan untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan. Agar tidak mengalami heat stroke, yang bisa mempengaruhi kesehatan pekerja dan produktivitas. Kalau kondisi tersebut tidak bisa dihindari sesekali kawan bisa mencari tempat sejuk atau yang tidak terpapar langsung matahari.
Aulia, Yasmin, Muhammad di dalam artikelnya yang terbit pada Public Health Risk Assesment Journal menyebutkan heat stroke adalah kondisi medis yang serius yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang meningkat secara signifikan hingga 40 derajat celcius atau lebih dan mekanisme pendinginan tubuh tidak dapat mengendalikan kenaikan suhu tersebut. Peningkatan produksi panas tubuh karena aktivitas fisik yang berlebihan dan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi adalah penyebab utama kondisi ini.
Cukupi Asupan Makanan Bergizi
Makan-makanan yang sehat untuk memenuhi kesehatan badan. Perbanyak makanan yang bisa memenuhi energi tubuh. Salah satunya konsumsi sayuran sebagai protein, serat, dan vitamin. Untuk sistem kekebalan tubuh yang baik. Dan hindari makanan yang berminyak, makanan terlalu panas dan pedas.
Penggunaan Sunscreen & Pakaian Tertutup
Sahla, Elvi, Yosse, Irma, dan Dian dalam artikelnya yang diterbitkan di Scientific Journal menjelaskan memakai sunscreen dengan ultraviolet (UV) membantu mengurangi penuan dini dan melindungi kulit terbakar. Kandungan sunscreen dikategorikan menjadi filter organik dan filter anorganik. Filter organik mengandung sinamat dan salisilat merupakan senyawa aromatik yang mampu menyerap sinar UV yang dapat mencegah kerusakan kulit karena dapat menunjukan konduktivitas panas yang baik.
Walaupun sudah menggunakan Sunscreen UV, tetap menggunakan pakaian yang tertutup bisa membantu melindungi kulit dari sinar matahari langsung apalagi yang selalu berkegiatan di luar ruangan. Gunakan pakaian berwarna cerah, lembut, juga yang terpenting nyaman dan bahannya adem untuk dikenakan.
Penuhi Kebutuhan Air
Disaat suhu dan cuaca panas tubuh gampang terhidrasi. Kondisi tersebut mengharuskan cairan masuk ke dalam tubuh. Minum 2-3 liter, dan asupan cairan juga bisa didapatkan dari buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, jeruk, mentimun, dan lain-lain. Usahakan membawa botol minum untuk tetap terhidrasi.
Tetaplah menjaga kebugaran tubuh pada saat cuaca panas sekalipun. Dengan mengikuti tips di atas, mengurangi bahaya tersebut. Ingatlah, selalu perhatikan dan sadari tubuh dan jangan memaksakan diri untuk beraktivitas di cuaca panas.
Jika Kawan GNFI mengalami gangguan kesehatan, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Karena kesehatan adalah hal yang penting. Mencegah lebih baik, daripada mengobati. Salam sehat Kawan GNFI!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News