jejak inspirasi siswa ma ar rifaiah menggali cerita belgi alhuda dan karang taruna ciburayut di belgi art - News | Good News From Indonesia 2025

Jejak Inspirasi: Siswa MA AR-Rifa’iah Menggali Cerita Belgi Alhuda dan Karang Taruna Ciburayut di Belgi Art

Jejak Inspirasi: Siswa MA AR-Rifa’iah Menggali Cerita Belgi Alhuda dan Karang Taruna Ciburayut di Belgi Art
images info

Jejak Inspirasi: Siswa MA AR-Rifa’iah Menggali Cerita Belgi Alhuda dan Karang Taruna Ciburayut di Belgi Art


Semangat membangun desa tak selalu harus dimulai dari kota besar. Di sebuah desa kecil yang asri dan penuh potensi dengan letak geografis berasa dibawah kaki Gunung Salak, sosok muda bernama Belgi Alhuda berhasil membuktikan bahwa perubahan besar bisa lahir dari langkah sederhana.

Sebagai Ketua Karang Taruna Desa Ciburayut sekaligus founder Belgi Art, ia menjadi inspirasi nyata bagi generasi muda, termasuk siswa-siswi MA AR-Rifa’iah yang datang melakukan kunjungan edukatif dan wawancara inspiratif.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh pihak sekolah untuk melatih kemampuan literasi, komunikasi, dan berpikir kritis para siswa. Dengan konsep “belajar di luar kelas,” mereka diajak menyelami langsung semangat kepemimpinan dan kreativitas anak muda desa melalui gerakan karang taruna.

Dalam sesi wawancara, Belgi Alhuda bercerita bagaimana awal mula Belgi Art berdiri. Ia terinspirasi oleh banyaknya limbah kayu sisa industri di sekitar wilayah Cigombong yang dibiarkan begitu saja.

Melihat peluang ini, Belgi tidak tinggal diam. Ia bersama para pemuda Karang Taruna mulai mengolah limbah tersebut menjadi produk bernilai tinggi seperti furnitur kecil, hiasan dinding, dan berbagai kerajinan tangan unik. “Saya percaya, anak muda desa harus punya peran aktif. Kita jangan hanya jadi penonton. Dari desa juga bisa lahir karya besar,”ujarnya penuh semangat.

Sesi wawancara oleh siswa MA AR-RIFA'IAH | sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda
info gambar

Sesi wawancara oleh siswa MA AR-RIFA'IAH | sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda


Para siswa-siswi MA AR-Rifa’iah yang berdomisili di Kp. Citiis, Desa Ciburayut, Cigombong -Bogor tampak antusias menyimak setiap cerita. Mereka belajar bahwa keberhasilan tidak datang secara instan, tetapi melalui proses panjang, kerja keras, dan kolaborasi. Melalui wawancara ini, para siswa juga mengasah kemampuan bertanya, menyusun narasi, dan mendokumentasikan cerita inspiratif dalam bentuk konten video edukatif.

Selain mendengar kisah inspiratif, para siswa juga diajak berkeliling workshop Belgi Art untuk melihat langsung proses kreatif pembuatan kerajinan kayu dandan praktik pembuatan lukisan bakar (pyrografy) dalam kayu yang dibuatkan gantungan kunci.

Para siswa-siswi pada saat membuat kerajinan tangan gantungan kunci | sumber foto: Belgi Alhuda
info gambar

Para siswa-siswi pada saat membuat kerajinan tangan gantungan kunci | sumber foto: Belgi Alhuda


Mereka belajar bahwa inovasi bukan hanya milik kota, tetapi juga bisa tumbuh di desa. Karang Taruna Desa Ciburayut sendiri mendapatkan pengakuan dari Karang Taruna Kabupaten Bogor sebagai salah satu Karang Taruna Terbaik dalam Katar Beriman Award 2025, mendapatkan sertifikat Latihan Kader Karang Taruna (LKKT), dan menjadi Narasumber di berbagai sekolah yang menjadi contoh nyata bagaimana organisasi kepemudaan dapat menggerakkan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menginspirasi generasi muda dengan program pemberdayaan, pendidikan dan pelatihan.

baca juga

Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan para siswa, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap potensi lokal. “Kami ingin para siswa punya mimpi besar, tapi tidak melupakan akar dan desa tempat mereka tumbuh,” ungkap Belgi Alhuda.

Melalui sinergi antara dunia pendidikan dan gerakan kepemudaan desa, harapan besar tumbuh untuk melahirkan generasi muda yang kreatif, peduli lingkungan, dan siap berkontribusi bagi masyarakat. Kunjungan ini juga menjadi contoh bagaimana pembelajaran dapat dirancang secara kontekstual menghubungkan pelajaran Bahasa Indonesia dengan kehidupan nyata.

Karang Taruna Desa Ciburayut membuktikan bahwa perubahan dimulai dari pemuda yang berani bergerak. Apalagi pada tahun 2030 mendapat akan menjadi puncak bonus demografi, dimana peran pemuda sangat diperhitungkan dalam pembangunan.

Pada hari itu, siswa-siswi MA AR-Rifa’iah mendapatkan banyak pengalaman seru serta insight baru dan pulang dengan bukan hanya catatan tugas, tapi juga semangat baru untuk ikut membangun masa depan dan berkontribusi dalam pembangunan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.