dari ragu jadi mampu cerita transformasi digital lansia di kota bogor - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Ragu jadi Mampu: Cerita Transformasi Digital Lansia di Kota Bogor

Dari Ragu jadi Mampu: Cerita Transformasi Digital Lansia di Kota Bogor
images info

Dari Ragu jadi Mampu: Cerita Transformasi Digital Lansia di Kota Bogor


Perkembangan teknologi telah mengubah hampir semua aspek kehidupan manusia. Dari cara berkomunikasi, bekerja, hingga mengakses layanan publik—semuanya kini beralih ke dunia digital. Kota Bogor, sebagai salah satu kota penyangga utama Ibu Kota, ikut berupaya mewujudkan konsep smart city melalui berbagai inovasi digital, termasuk di sektor kesehatan.

Digitalisasi layanan kesehatan, misalnya, menjadi langkah nyata pemerintah kota untuk menghadirkan pelayanan yang cepat, efisien, dan terintegrasi. Namun, di balik berbagai kemudahan tersebut, tersimpan kisah menarik tentang kelompok masyarakat yang sering kali luput dari perhatian—para lanjut usia (lansia)—yang perlahan namun pasti belajar menyesuaikan diri dengan perubahan besar ini.

Bagi sebagian besar lansia, dunia digital bukanlah ruang yang familiar. Mereka tumbuh di era di mana interaksi manusia masih dilakukan secara langsung, dan teknologi sebatas televisi atau telepon rumah. Maka, ketika kini semua serba online, banyak yang merasa canggung bahkan takut. 

Dari Skeptis ke Adaptif

Penelitian yang dilakukan oleh tim mahasiswa IPB University di RSUD Kota Bogor mengungkap proses menarik di balik transformasi perilaku digital para lansia. Melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada peserta BPJS Kesehatan, penelitian ini menelusuri bagaimana lansia belajar memanfaatkan aplikasi Mobile JKN untuk mengakses layanan kesehatan.

Pada tahap awal, banyak lansia yang ragu dan takut salah ketika mencoba menggunakan aplikasi digital. Mereka khawatir menekan tombol yang salah, tidak paham alur, atau bahkan merasa “terlalu tua” untuk belajar hal baru.

Namun, perubahan mulai tampak ketika mereka menyadari bahwa layanan digital kini menjadi bagian penting dalam mengakses fasilitas kesehatan. Kebutuhan itulah yang memicu pergeseran perilaku—dari yang awalnya enggan menjadi mau mencoba. Perlahan, muncul rasa ingin tahu, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mandiri. Banyak lansia mulai berlatih bersama anak atau cucu mereka, bahkan meminta bimbingan kepada petugas rumah sakit.

Perubahan ini semakin nyata dengan hadirnya program Sahabat Pelanggan di RSUD Kota Bogor. Melalui program ini, petugas rumah sakit memberikan pendampingan langsung kepada lansia yang ingin belajar menggunakan aplikasi Mobile JKN. Mereka dibimbing langkah demi langkah—mulai dari membuat akun, mendaftar antrean online, hingga memeriksa jadwal kontrol. Program ini tidak hanya membantu secara teknis, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri. Lansia merasa lebih dihargai dan tidak lagi takut mencoba.

Tantangan, Harapan dan Peluang

Meski menunjukkan kemajuan, proses adaptasi digital lansia tetap penuh tantangan. Faktor seperti penurunan kemampuan penglihatan, keterampilan motorik, serta literasi digital yang rendah masih menjadi hambatan utama. Selain itu, sebagian besar lansia masih bergantung pada dukungan keluarga atau petugas untuk mengakses layanan daring.

Namun di sisi lain, penelitian ini juga menunjukkan pola transformasi positif: keinginan belajar, keterbukaan terhadap perubahan, dan semangat untuk tidak tertinggal dari zaman. Inilah bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, lansia bukan hanya mampu beradaptasi—mereka bisa menjadi bagian aktif dari masyarakat digital.

Transformasi perilaku lansia di tengah arus digitalisasi menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi harus berjalan beriringan dengan empati. Kota Bogor memiliki peluang besar untuk menjadi contoh smart city yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga bijak dalam memastikan semua warganya bisa ikut berkembang—termasuk para lansia.

Dari rasa ragu menjadi mampu, dari takut salah menjadi berani mencoba — perjalanan ini menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk beradaptasi. Karena sejatinya, menjadi “digital” bukan soal usia, tapi tentang kemauan untuk terus belajar mengikuti zaman.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.