Pernahkah Kawan GNFI mendengar istilah cloud? Ini bukan tentang awan di langit, tapi tempat menyimpan data dan aplikasi yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Hampir semua aktivitas digital kita hari ini, dari menyimpan foto di ponsel, membuka email, sampai menonton film, sebenarnya melibatkan teknologi cloud.
Selama ini, sebagian besar layanan yang kita pakai masih dari luar negeri seperti Google, Amazon, atau Microsoft. Mudah memang, tapi tanpa sadar, data dan sistem penting kita berada di luar kendali bangsa sendiri.Nah, di tengah ketergantungan itu, muncul sekelompok anak muda Indonesia yang berani berpikir beda.
Mereka melihat masalah ini bukan cuma soal teknologi, tapi soal kedaulatan digital tentang bagaimana bangsa ini bisa berdiri di atas kakinya sendiri di dunia maya. “Kalau orang lain bisa bikin, kenapa kita nggak bisa?” begitu semangat mereka. Dari pemikiran sederhana itulah lahir Awanio, startup karya anak negeri yang ingin menghadirkan cloud untuk Indonesia.
Dari Startup Kecil Jadi Harapan Kedaulatan Digital
Awanio berdiri di Surabaya pada tahun 2016. Awalnya, mereka hanya membantu penyimpanan data aplikasi lewat layanan sederhana. Tapi seiring waktu, kebutuhan digital di Indonesia semakin besar, dan hampir semua sektor butuh teknologi cloud. Masalahnya, hampir semua sistem yang digunakan saat itu masih buatan luar negeri. Artinya, untuk menggunakan teknologi tersebut, Indonesia harus membayar mahal dan bergantung pada perusahaan asing.
Melihat hal itu, Awanio mulai bergerak. Mereka mengembangkan teknologi sendiri agar bisnis dan instansi di Indonesia punya sistem penyimpanan dan pengelolaan data yang aman, cepat, serta bisa dikontrol sepenuhnya di dalam negeri. Kini, kerja keras itu terbayar. Awanio bahkan sudah bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar, lembaga pemerintah, bahkan punya klien di Jerman, Belanda, dan Singapura.
Bikin Teknologi Sendiri, Bukan Sekadar Jadi Pengguna
Yang membuat Awanio luar biasa bukan hanya teknologinya, tapi cara mereka berpikir. Mereka ingin Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi asing, tapi juga mampu menciptakan teknologi sendiri. Ibaratnya, selama ini kita selalu beli baju impor, padahal kita juga bisa menjahit baju sendiri dengan kualitas yang nggak kalah bagus.
Dan ini bukan sekadar kata-kata. Awanio mencatat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) mencapai 98,68%, artinya hampir seluruh komponennya dibuat oleh anak bangsa. Bahkan, mereka sukses meraih SATU Indonesia Award 2024 dari Astra, bukti nyata bahwa karya anak negeri bisa diakui dan memberi manfaat besar bagi masyarakat.
Teknologi dengan Rasa Nasionalisme
Ketika mendengar kata “teknologi”, banyak orang langsung membayangkan komputer, kabel, dan sistem yang rumit. Tapi buat Awanio, teknologi adalah bentuk lain dari cinta tanah air. Mereka sadar, jika data penting bangsa terus disimpan di luar negeri, artinya kita belum benar-benar merdeka secara digital.
Karena itu, mereka ingin Indonesia punya kendali penuh atas datanya sendiri, dari pemerintah, kampus, hingga pelaku usaha kecil. Bagi mereka, kedaulatan digital bukan sekadar istilah keren, tapi hal yang harus diwujudkan. Karena di zaman sekarang, siapa yang punya data, dialah yang punya masa depan.
Langit Indonesia Harus Punya Awan Sendiri
Nama “Awanio” bukan sekadar nama yang terdengar keren. Ia membawa pesan besar: langit Indonesia juga harus punya awannya sendiri. Dan mereka sudah membuktikannya. Dari kantor sederhana di Surabaya, kini Awanio dikenal hingga mancanegara. Tapi semangatnya tidak pernah berubah, semua berawal dari keberanian untuk menciptakan sesuatu sendiri.
Kisah Awanio mengajarkan kita satu hal sederhana tapi berharga:
Jangan tunggu negara lain bikin untuk kita. Kalau bisa, kita ciptakan sendiri.
Kemandirian bukan berarti menolak hal asing, tapi percaya bahwa anak muda Indonesia juga mampu membuat teknologi kelas dunia. Dan siapa tahu, kalau semakin banyak yang berpikir seperti Awanio, Indonesia bukan cuma jadi pasar teknologi dunia, tapi juga pemain utamanya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News