Memiliki warna merah jambu dengan kulit yang mirip dengan sisik naga menjadikan buah yang terlihat segar ini disebut dengan buah naga.
Buah naga ini berasal dari sejarah dari kawasan Amerika tengah dan Amerika Latin, tepatnya di negara Guyana, dan kerap dijadikan sebagai tanaman hias.
Pada tahun 1870 M, buah naga mulai masuk ke Kawasan Asia Tenggara yaitu negara Vietnam. Kemudian, karena Indonesia memiliki tanah yang subur, menjadikan buah naga juga tumbuh berlimpah di Indonesia.
Tidak hanya mempunyai rasa yang lezat dan segar, buah naga memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, sehingga buah naga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Manfaat buah naga bagi kesehatan yaitu, dapat mencegah dan mengobati sembelit, mencegah penuaan dini, mencegah anemia, menjaga daya tahan tubuh, mengurangi depresi, mencegah katarak, hingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Biasanya, masyakarat Indonesia senang membuat berbagai olahan makanan dari buah-buahan, salah satunya yaitu membuat olahan makanan dan minuman dari buah naga.
Terdapat banyak olahan makanan dari buah naga, yaitu cake buah naga, salad jelly buah naga, es buah naga, teh kulit buah naga, pisang goreng buah naga, hingga nasi goreng buah naga.
Potensi buah naga yang melimpah dan menggiurkan ini menjadikan buah naga menjadi produk unggulan, serta memiliki potensi yang besar jika dikembangkan lebih lanjut.
Pada tahun 2019, terdapat permasalahan yang terjadi terkait anjloknya harga pasar buah naga di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Harga jual buah naga di sana merosot hingga Rp 500 per kilonya, sehingga para petani memilih membuang hasil panen karena harga jual dan hasil tani tidak sebanding.
Berdasarkan hal tersebut, Desa Sejahtera Astra yang merupakan program dari PT Astra International Tbk yang berkolaborasi dengan Nusa Fresh melakukan analisis dan pengembangan dalam produksi buah naga di Kabupaten Banyuwangi.
Pada tahun 2022, terdapat sebanyak 15 desa di Kabupaten Banyuwangi yang mendapat pendampingan dan dukungan dari Astra dalam mengembangkan buah naga di wilayah masing.
Desa yang mendapatkan pendampingan tersebut diantaranya yaitu, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu dan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Program Desa Sejahtera Astra memberikan pembinaan, pendampingan, hingga pemberdayaan para petani di Banyuwangi, sehingga dapat menghasilkan produk buah naga yang unggul dan dapat di ekspor ke luar negeri.
Salah satu fasilitator Desa Sejahtera Astra adalah Andriza, yang bertugas memberikan edukasi serta arahan kepada para petani tentang cara menanam buah naga yang baik dan berkualitas.
Sejak dilakukannya pengembangan buah naga di Banyuwangi, menurut Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Banyuwangi, luas area tanaman buah naga di wilayah tersebut sekitar 3.786 hektare.
Hebatnya, Kabupaten Banyuwangi berhasil memproduksi buah naga mencapai 82.544 ton per tahunnya. Berdasarkan banyaknya total produksi tersebut, Banyuwangi semakin dikenal sebagai wilayah penghasil buah naga terbesar di Indonesia.
Hingga pada tahun 2022 lalu, untuk pertama kalinya Desa Sejahtera Astra dan Nusa Fresh berhasil meluncurkan kegiatan ekspor buah naga ke wilayah Asia dan Eropa, dengan total nilai mencapai 1,8 miliar.
Kesuksesan produksi buah naga di Banyuwangi tidak sampai disitu, pada tahun 2023 Banyuwangi berhasil mengekspor buah naga ke pasar Eropa Barat, seperti Inggris, Prancis, Belanda, Spanyol, hingga Jerman, dan berbagai negara di Asia.
Program pengembangan dan pendampingan yang dilakukan oleh Desa Sejahtera Astra dan Nusa Fresh ini memberikan dampak yang besar bagi masyarakat Kabupaten Banyuwangi.
Sejak dilakukannya pendampingan pada tahun 2020, Astra dan Nusa Fresh sukses membuka lapangan pekerjaan hingga mencapai 3000 petani di Banyuwangi.
Hal ini menunjukkan bahwa, produk unggulan Indonesia yang awalnya memiliki harga jual yang rendah, bisa menjadi meningkat melalui adanya pendampingan dan pengembangan dengan cara yang baik dan tersturktur. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
