Pernahkah Kawan GNFI melihat bercak hitam di dinding atau di pojok dapur yang lembap? Banyak yang menyebut bercak hitam itu sebagai black mold atau jamur hitam, dan kabarnya bisa membuat sakit serius. Namun benarkah seberbahaya itu untuk kesehatan? Yuk, kita bongkar faktanya!
Apa Itu Black Mold?
Dikutip dari Medical News Today, istilah black mold sebenarnya bukan nama satu jenis jamur. Ini cuma sebutan umum untuk jamur yang warnanya gelap, terutama Stachybotrys chartarum. Jamur ini senang tumbuh di tempat lembap, misalnya dinding rembes, kamar mandi, atau dapur yang sering kena air.
Secara sederhana, jamur adalah sejenis fungi, sama seperti ragi dan kapang. Mereka berkembang biak lewat spora kecil yang beterbangan di udara. Dalam jumlah sedikit, spora ini tidak berbahaya.
Namun, kalau jumlahnya banyak dan terhirup terus-menerus, terutama oleh orang yang sensitif atau punya alergi, bisa menimbulkan masalah pernapasan.
Istilah “toxic black mold” muncul karena beberapa jenis jamur, termasuk S. chartarum, bisa menghasilkan mikotoksin, racun alami yang mereka buat untuk melindungi diri.
Namun, jangan keburu takut karena kadar mikotoksin di rumah biasa sangat kecil, jauh dari cukup untuk membuat manusia keracunan.
Black Mold Tidak Selalu “Beracun”
Berdasarkan artikel dari ScienceAlert, ketakutan terhadap black mold sebenarnya berawal dari kesalahpahaman. Pada tahun 1990-an, ada laporan di Amerika Serikat tentang beberapa bayi yang mengalami penyakit paru berdarah.
Awalnya, black mold dianggap penyebabnya karena mengeluarkan zat bernama mikotoksin. Namun, setelah penelitian ulang, ternyata ada banyak kekeliruan dalam riset itu, termasuk perhitungan jumlah spora yang salah.
Dalam kondisi alami, S. chartarum tidak memproduksi spora dalam jumlah besar. Spora jamur ini juga menempel pada lapisan lendir, jadi sangat kecil kemungkinan terhirup manusia dalam jumlah berbahaya.
Faktanya, menurut American Academy of Asthma, Allergy, and Immunology, memang benar ruangan lembap bisa bikin orang mudah sakit. Namun, bukan karena black mold ini beracun dan berbahaya untuk kesehatan, melainkan sebuah reaksi tubuh terhadap spora jamur yang berupa alergi.
Mengenal Mikotoksin dan Efeknya
Mikotoksin adalah senyawa alami yang dihasilkan jamur. Ada ratusan jenisnya, termasuk yang dibuat oleh jamur seperti Aspergillus flavus dan A. parasiticus. Beberapa jenis mikotoksin bisa menghambat kerja sel atau menyebabkan iritasi paru, tetapi efek ini baru muncul jika jumlahnya sangat besar.
Penelitian pada hewan memang menunjukkan mikotoksin bisa berbahaya bila langsung disuntikkan ke paru-paru, tapi hal itu tidak bisa dibandingkan dengan kondisi rumah biasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, kasus keracunan jamur justru lebih sering muncul karena makan makanan berjamur, bukan menghirup udara di rumah yang lembap.
Gangguan Kesehatan yang Bisa Timbul
Berbagai jenis jamur termasuk black mold, paling sering menyebabkan alergi ringan sampai sedang. Gejalanya bisa berupa hidung tersumbat, batuk, mata merah, gatal di kulit, sampai sesak napas.
Pada orang yang sangat sensitif, jamur bisa memicu asma atau peradangan paru-paru ringan yang disebut hypersensitivity pneumonitis.
Yang paling rentan adalah bayi, lansia, penderita alergi, dan orang dengan sistem imun lemah seperti pasien kanker yang sedang kemoterapi atau penderita HIV.
Untuk mereka, paparan kecil saja bisa menyebabkan reaksi kuat. Namun, bagi orang yang sehat, biasanya tidak berpengaruh apa-apa.
Cara Aman Membersihkan dan Mencegah Jamur
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyarankan delapan langkah sederhana untuk membersihkan jamur di rumah:
- Pakai pelindung diri seperti sarung tangan, masker, dan kacamata.
- Buang barang basah yang tidak bisa kering dalam dua hari.
- Buka semua jendela agar udara mengalir.
- Gunakan kipas atau pengering udara (dehumidifier).
- Jangan mencampur pemutih dengan bahan kimia lain.
- Sikat area berjamur dengan sabun dan air panas.
- Jangan mengecat atau menutup jamur tanpa membersihkannya dulu.
- Pastikan ruangan benar-benar kering dalam 48 jam.
Selain itu, jaga kelembapan rumah di bawah 50% dengan ventilasi yang baik. Periksa pipa bocor, atap rembes, dan bersihkan kamar mandi secara rutin. Hindari karpet di area lembap seperti dapur atau kamar mandi, karena karpet bisa menyimpan air dan jadi sarang jamur.
Jadi, Perlukah Kita Takut?
Black mold sebenarnya tidak seberbahaya yang dibayangkan. Ia memang bisa memicu alergi atau memperburuk penyakit paru yang sudah ada. Namun, belum ada bukti kuat bahwa jamur ini bisa menyebabkan penyakit serius atau keracunan berat.
Rumah yang berjamur bisa berdampak buruk bagi kesehatan, tetapi bukan karena jamurnya “beracun”. Penyebab utamanya adalah udara lembap dan spora yang membuat sistem imun kita bereaksi berlebihan.
Jadi, alih-alih panik setiap kali melihat dinding berjamur, lebih baik fokus pada pencegahan. Jaga kebersihan, pastikan rumah tetap kering, dan perbaiki kebocoran secepatnya.
Dengan cara itu, Kawan GNFI bisa menghindari masalah kesehatan, tanpa harus takut berlebihan terhadap black mold yang sering disalahpahami ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News