gandeng bpp mahasiswa kknt ipb gelar sosialisasi pengendalian jamur pada tanaman kopi di desa sukapura - News | Good News From Indonesia 2025

Gandeng BPP, Mahasiswa KKNT IPB Gelar Sosialisasi Pengendalian Jamur Penyerang Tanaman Kopi di Desa Sukapura

Gandeng BPP, Mahasiswa KKNT IPB Gelar Sosialisasi Pengendalian Jamur Penyerang Tanaman Kopi di Desa Sukapura
images info

Gandeng BPP, Mahasiswa KKNT IPB Gelar Sosialisasi Pengendalian Jamur Penyerang Tanaman Kopi di Desa Sukapura


Mahasiswa IPB University yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT-Inovasi) menggelar kegiatan sosialisasi terkait upaya pengendalian jamur pada tanaman kopi di Desa Sukapura, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Kegiatan sosialisasi ini termasuk dalam rangkaian program kerja yang dibawakan oleh Tim KKNT IPB di Desa Sukapura, yaitu “Dari Kebun Kopi ke Meja Wisatawan”. Sosialisasi ini berlangsung pada hari Senin, 28 Juli 2025 dan menyasar masyarakat umum yang utamanya petani kopi robusta dan tergabung dalam beberapa kelompok tani di Desa Sukapura.

Awalnya mahasiswa turun langsung ke salah satu kebun milik masyarakat untuk melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi tanaman kopi dan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, didapati bahwa tanaman kopi robusta di kebun masyarakat terganggu produktivitasnya karena banyak ditemukan cabang dari tanaman kopi yang menghitam dan mati akibat serangan jamur. 

Wawancara langsung kepada pemilik kebun juga dilakukan oleh mahasiswa untuk mencari informasi pendukung. “Jamur ini menjadi masalah besar bagi petani kopi di sini (Desa Sukapura), karena efeknya yang besar dan biasanya terjadi pada tanaman kopi yang sudah besar dan berbuah banyak,” ujar Pak Sulyana selaku pemilik kebun sekaligus salah satu anggota kelompok tani.

Dari wawancara yang berlanjut, Pak Sulyana juga menambahkan bahwa serangan jamur pada tanaman kopi ini berdampak nyata pada penurunan hasil panen kopi hingga 20-30%. Selain itu, diketahui juga bahwa serangan jamur yang merugikan pada tanaman kopi di Desa Sukapura sudah menjadi masalah yang terus berlanjut sejak akhir tahun 2024 lalu.

Hasil pengamatan langsung kebun kopi dan wawancara dengan petani kopi, mahasiswa melakukan riset mendalam terkait temuan yang diperoleh. Mahasiswa juga menghubungi Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumber Jaya untuk melakukan kolaborasi lebih lanjut untuk pelaksanaan sosialisasi pemecahan masalah hama penyakit tanaman kopi.

Mahasiswa yang berkoordinasi dengan pihak Dosen IPB melalui aplikasi IPBDigitani serta diskusi dengan pihak BPP memutuskan akan melaksanakan sosialisasi singkat kepada petani kopi di Desa Sukapura. Sosialisasi ini diharapkan petani kopi dapat mengetahui cara-cara mengatasi serangan hama penyakit tanaman kopi yang menyerang kebunnya.

Langkah lebih lanjutnya, terjalin pula hubungan yang positif antara petani kopi dengan BPP untuk melaksanakan demonstrasi pembuatan pupuk hayati yang ekonomis setelah dilaksanakannya sosialisasi. “BPP akan dengan senang hati dan siap mendampingi bapak/ibu petani kopi dalam Kelompok Tani di Desa Sukapura untuk membuat pupuk hayati yang bermanfaat sebagai agensia hayati untuk mengatasi serangan jamur pada tanaman kopi,” ucap Pak Ali, kepala BPP Sumber Jaya.

Program peningkatan kapasitas petani kopi ini tidak hanya berhenti dalam sosialisasi dan demonstrasi, mahasiswa juga menyusun poster panduan pengelolaan tanaman kopi yang baik. Poster tersebut dibuat secara rinci dan dimasukkan dalam modul yang diberikan untuk Desa Sukapura utamanya para petani kopi.

“Modul ini kami susun dengan penjelasan sesederhana mungkin dan dilengkapi dengan tata cara penerapan langsung di lapangan. Dengan modul ini semoga para petani kopi tidak lagi kesulitan untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan jamur tanaman kopi tersebut,” ucap Ghaniyah, salah satu anggota tim KKNT IPB.

Kawan GNFI, pengelolaan hulu tanaman kopi menjadi sangat penting mengingat tingginya potensi kopi di Lampung Barat dan Indonesia. Mahasiswa KKNT IPB berhadap dengan adanya hubungan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, kualitas dan kuantitas kopi yang dihasilkan meningkat seiring meningkatnya kesejahteraan petani kopi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KL
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.