sikuat ajak melek finansial - News | Good News From Indonesia 2025

Belajar Atur Uang Sejak SD: Program SIKUAT KKN-T IPB Tunjukkan Cara Seru untuk Anak Melek Finansial

Belajar Atur Uang Sejak SD: Program SIKUAT KKN-T IPB Tunjukkan Cara Seru untuk Anak Melek Finansial
images info

Pendidikan literasi keuangan menjadi salah satu hal mendasar yang diperlukan anak usia pra sekolah dan sekolah dasar dalam memahami cara mengelola keuangan secara bijak. Pengelolaan keuangan tersebut dimaksudkan pada pengalokasian terhadap uang saku yang diberikan sehari-hari. Bahkan Studi dari University of Cambridge mengungkapkan bahwa anak-anak mulai membentuk kebiasaan finansial sejak usia 7 tahun.

Hasil studi yang dilakukan oleh University of Cambridge menjadi salah satu latar belakang tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University PEKALONGANKAB14 dalam pelaksanaan program terkait literasi keuangan melalui program SIKUAT: Si Kecil Ulet Atur Tabungan kepada siswa-siswi kelas V di SD Negeri 01 Kwasen dan SD Negeri 02 Kwasen.

Sebelum program SIKUAT dijalankan, tim KKN-T IPB turut mengajak wali kelas berdiskusi terlebih dahulu terkait kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan. Harapannya tim KKN-T IPB dapat mengetahui bisa tidaknya program SIKUAT diaplikasikan.

"Biasanya kalau di kelas belajarnya sesuai kurikulum saja, jadi hanya materi wajib seperti matematika, pkn, ipa,dll. Harapan kami kalau bisa nanti materi yang akan diisi di kelas yaitu ilmu-ilmu yang sudah didapatkan di kampus bisa disampaikan juga dengan siswa-siswa kami. Tentunya dikemas supaya mudah dipahami," jawab Ibu Iin salah satu guru di SD Negeri 01 Kwasen.

"Jujur saja terkait materi literasi keuangan memang belum pernah diajarkan kepada siswa kami, karena pengajar kami terbatas jadi untuk pendidikan di luar mata pelajaran wajib memang tidak ada," keluh Pak Erffendy, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 02 Kwasen.

Selain berkesempatan berdiskusi dengan salah satu pengajar di SD Negeri 01 Kwasen, tim KKN-T IPB juga sempat berbincang dengan beberapa siswa. Perbincangan tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku siswa sekolah dasar dalam mengelola keuangannya.

Baik di SD Negeri 01 maupun 02, mereka mengalokasikan uang sakunya hanya untuk jajan. "Biasanya sehari bawa sepuluh ribu habis buat jajan aja," jawab Arum, salah satu siswa di SD Negeri 02 Kwasen.

Dari hasil diskusi bersama guru dan beberapa siswa, tim KKN-T IPB masih menemukan celah ketimpangan terkait perbedaan tingkat pemahaman, keterampilan, dan perilaku dalam mengelola keuangan pada siswa-siswi di SD Negeri 01 Kwasen dan SD Negeri 02 Kwasen.

Melihat kondisi tersebut, tim KKN-T IPB dengan percaya diri mengaplikasikan program SIKUAT. Program ini dirancang untuk mengikis kesenjangan perbedaan tingkat pemahaman penglolaan keuangan bagi anak sekolah dasar.

SIKUAT: Si Kecil Ulet Atur Tabungan

SIKUAT adalah singkatan dari Si Kecil Ulet Atur Tabungan, yaitu program edukasi literasi keuangan yang dirancang khusus untuk siswa sekolah dasar. Program ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dasar pengelolaan uang secara menyenangkan dan aplikatif, sesuai dengan dunia anak-anak.

Melalui kegiatan interaktif seperti pengenalan rupiah, mini kuis berkelompok, dan praktik simulasi menabung. Anak-anak juga belajar bagaimana cara membedakan kebutuhan dan keinginan, pentingnya menabung, serta bagaimana menggunakan uang secara bijak.

Penyampaian kegiatan pembelajran dalam program ini dikemas dalam pendekatan belajar sambil bermain, sehingga anak-anak bisa memahami materi tanpa merasa sedang ditekan belajar. SIKUAT mendorong anak untuk menjadi pribadi yang disiplin, bijak, dan bertanggung jawab terhadap uang saku mereka.

Kegiatan SIKUAT dilaksanakan selama satu hari penuh baik itu di SD Negeri 01 Kwasen dan SD Negeri 02 Kwasen. Program SIKUAT lebih dulu dilaksanakan di SD Negeri 02 Kwasen, yaitu pada hari Jumat, 18 Juli 2025.

Pada SD Negeri 02 Kwasen, jumlah siswa yang menjadi target program SIKUAT yaitu 16 siswa yang termasuk dalam siswa kelas V. Sedangkan di SD Negeri 01 Kwasen program SIKUAT baru terlaksana pada minggu selanjutnya, yaitu pada hari Selasa, 22 Juli 2024. Jumlah partisipan di SD Negeri 01 Kwasen dua kali lipat lebih banyak, yaitu sebanyak 38 siswa kelas V.

Program SIKUAT sendiri terbagi dalam empat sesi. Sesi pertama dimulai dari pemberian materi terkait pengenalan rupiah, seperti fungsi dan jenisnya. Tak hanya sekedar materi, siswa-siswi juga diajak untuk bersama-sama menyelesaikan misi terkait materi pengenalan rupiah.

Memasuki sesi kedua, siswa-siswi diajak untuk mengidentifikasi perbedaan antara kebutuhan dan keinginan melalui materi yang disampaikan dengan metode storytelling. Lalu dilanjut pada sesi ketiga penyampaian materi berupa ajakan kepada siswa siswi untuk mengelola uang sakunya dengan baik, yaitu dengan ajakan menabung.

Pada sesi keempat atau sesi terakhir terdapat perbedaan metode pembelajaran pada SD Negeri 01 Kwasen dan SD Negeri 02 Kwasen. Ketika di SD Negeri 01 Kwasen, sesi keempat diisi dengan kuis yang dikerjakan secara berkelompok sekitar 7-8 orang terkait materi yang telah disampaikan pada sesi satu hingga sesi tiga.

Hasil kuis dari sesi empat di SD Negeri 02 Kwasen sangat memuaskan, 2 dari 5 kelompok memperoleh jawaban sempurna, 2 lainnya hanya salah pada satu soal saja, dan 1 kelompok lainnya salah menjawab tiga dari sepuluh soal yang diberikan.

Sementara pada SD Negeri 02 Kwasen, sesi keempat diisi dengan praktik simulasi pengelolaan keuangan. Pada praktik ini terdapat mini bank dan minimarket. Pada sesi ini tiap siswa diberikan uang kertas mainan dengan nominal Rp5000 sebanyak lima lembar dan buku tabungan. Lalu siswa diberi kebebasan dalam menggunakan uang yang telah diberikan, siswa bebas memilih untuk mengalokasikan uang tersebut untuk menabung atau untuk memenuhi kebutuhan/keinginannya.

Hasil dari sesi empat di SD Negeri 02 Kwasen ini menunjukkan bahwa 5 dari 16 anak memilih mengalokasikan lebih dari sebagian uangnya untuk ditabung. Tak hanya itu, dari berberbagai jenis kebutuhan dan keinginan yang disediakan di minimarket, alat tulis berupa buku menjadi barang yang pertama habis terjual. Hal tersebut menandakan bahwa hasil pembelajaran yang sebelumnya sudah diberikan telah diterapkan dengan baik.

Melalui pembelajaran dan pengamatan langsung di kelas, tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University PEKALONGANKAB14 telah mencoba memangkas kesenjangan perbedaan tingkat pemahaman terkait pengelolaan keuangan pada anak usia sekolah dasar di Desa Kwasen. Adanya kolaborasi antara mahasiswa dan pihak sekolah diharapkan dapat mengurangi ketimpangan literasi keuangan tanpa perlu menunggu aksi dari pemerintah.

Baik pihak SD Negeri 01 Kwasen dan SD Negeri 02 Kwasen turut menyampikan apresiasinya terhadap program SIKUAT.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.