mahasiswa ipb bawa teguhan ke era transparansi digital - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa IPB Bawa Teguhan ke Era Transparansi Digital

Mahasiswa IPB Bawa Teguhan ke Era Transparansi Digital
images info

Dari hamparan sawah yang hijau hingga kandang-kandang ternak yang ramai, Desa Teguhan di Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, menyimpan potensi luar biasa. Desa ini tak hanya dikenal sebagai lumbung pertanian, tapi juga penghasil ternak yang tangguh.

Sayangnya, di tengah pesatnya arus informasi digital, nama Teguhan belum banyak terdengar di dunia maya. Potensi besar yang dimiliki sering kali hanya tersimpan di batas desa, tidak sampai mengalir ke layar ponsel atau komputer orang-orang di luar sana.

Itulah tantangan yang dilihat mahasiswa IPB University saat melakukan KKN di desa ini pada Juli hingga Agustus 2025. Mereka datang bukan hanya untuk mengabdi, tetapi juga membawa misi: membuat Desa Teguhan tak lagi luput dari peta digital.

Program kerja utama yang mereka jalankan diberi nama LAMPORDES (Laman Profil Desa). Gagasannya sederhana, tetapi berdampak besar—mengoptimalkan website desa agar bisa menjadi jendela informasi bagi siapa saja yang ingin mengenal Teguhan. 

Ketika pertama kali berdiskusi dengan perangkat desa, mahasiswa KKN menemukan bahwa Teguhan sebenarnya sudah memiliki website resmi yang difasilitasi oleh pemerintah. Sayangnya, laman tersebut jarang diperbarui dan belum dikelola secara optimal. Penyebabnya klasik: minimnya pemahaman teknis dan keterbatasan sumber daya manusia untuk mengelola konten.

“Padahal, website desa itu ibarat pintu depan yang dilihat orang ketika mengetuk rumah Teguhan di dunia maya,” kata salah satu mahasiswa KKN. “Kalau pintunya selalu tertutup, orang akan mengira tidak ada aktivitas di dalamnya.”

Langkah pertama tim KKN adalah melakukan konsultasi mendalam dengan pihak desa. Mereka memetakan masalah, mencari solusi, dan memastikan program ini bisa berkelanjutan meski mereka nanti sudah kembali ke kampus.

Tak berhenti di situ, mahasiswa IPB juga menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades). Kolaborasi ini memastikan bahwa optimalisasi website dilakukan sesuai prosedur dan bisa terintegrasi dengan sistem informasi desa yang lebih luas.

Hasilnya, website desa teguhan.id kini tampil lebih rapi, informatif, dan terbaru. Mulai dari profil desa, potensi unggulan, berita kegiatan, hingga informasi pelayanan publik, semua kini bisa diakses dengan mudah oleh warga maupun orang luar desa.

Namun, optimalisasi website hanyalah satu bagian dari cerita. Tim KKN IPB ingin membuat warga merasa lebih dekat dan terlibat dengan teknologi. Dari situ lahirlah ide pemasangan CCTV desa yang terhubung langsung dengan laman resmi Teguhan.

Bersama warga setempat, mereka memilih titik strategis untuk pemasangan kamera, mulai dari area publik, seperti persimpangan jalan, di dalam balai desa, di luar balai desa, hingga fasilitas desa.

Uniknya, CCTV ini bisa diakses oleh seluruh warga secara online. Cukup membuka website teguhan.id, warga bisa memantau kondisi desa secara real time, bahkan dari rumah atau saat berada di luar kota.

Manfaatnya langsung terasa. Keamanan desa meningkat karena setiap orang bisa ikut mengawasi lingkungan. Bagi perantau, fitur ini juga menjadi obat rindu—mereka bisa “mengintip” suasana desa kapan saja.

Bagi mahasiswa KKN, program ini bukan sekadar proyek 40 hari. Mereka menekankan pentingnya keberlanjutan. Sebelum kembali ke kampus, tim KKN memberikan pelatihan teknis dan memberikan video tutorial kepada perangkat desa dan beberapa warga yang ditunjuk untuk menjadi admin website.

Pelatihan ini mencakup cara mengunggah berita, mengelola galeri foto, memperbarui data, dan lain-lain. Dengan begitu, desa tidak lagi bergantung pada pihak luar untuk mengelola laman dan sistem yang sudah dibangun.

Hasilnya? Kini, website desa bukan lagi papan pengumuman kosong, tetapi ruang interaktif yang hidup. Informasi kegiatan desa, pengumuman penting, dan potensi usaha lokal dapat tersampaikan dengan cepat.

Kisah Desa Teguhan adalah contoh nyata bahwa digitalisasi desa bukan hanya tentang memasang jaringan internet. Lebih dari itu, ini soal membangun kesadaran bahwa teknologi bisa menjadi alat untuk memperkuat ikatan sosial, meningkatkan transparansi, dan membuka peluang baru.

Dengan website yang optimal dan CCTV yang terhubung warga, Teguhan kini punya citra baru: desa yang modern tanpa meninggalkan akar tradisinya.

Potensi pertanian dan peternakan yang dulu hanya dikenal di lingkup lokal, kini bisa diperkenalkan ke calon pembeli, investor, atau wisatawan dari luar daerah.

Bagi mahasiswa IPB, keberhasilan ini membuktikan bahwa inovasi teknologi bisa berjalan berdampingan dengan nilai-nilai kearifan lokal. “Kami hanya membantu menyalakan lampu, tapi desa yang menjaga nyalanya,” ujar salah satu anggota tim.

Kini, siapapun yang ingin mengenal Desa Teguhan cukup mengetik teguhan.id di peramban. Mereka bisa melihat profil desa, mengetahui potensi usaha, membaca berita kegiatan, hingga memantau CCTV secara langsung. Semua hanya sejauh satu klik.

Dari Teguhan, Grobogan, kita belajar bahwa ketika teknologi dan gotong royong bertemu, lahirlah perubahan yang nyata. Di tengah semua itu, KKN IPB telah membuktikan satu hal: membangun desa di era digital bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga bisa dimulai dari langkah kecil mahasiswa yang peduli.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KG
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.