4 budaya asal maluku ditetapkan jadi warisan budaya takbenda nasional - News | Good News From Indonesia 2025

4 Budaya Asal Maluku Ditetapkan jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional

4 Budaya Asal Maluku Ditetapkan jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
images info

4 Budaya Asal Maluku Ditetapkan jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional


4 budaya asal Provinsi Maluku ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Nasional. Status ini didapatkan usai Sidang Penetapan yang digelar oleh Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi pada 5–11 Oktober 2025 di Jakarta.

Penetapan ini merupakan bagian dari upaya pelindungan negara agar warisan budaya memperoleh status hukum sehingga dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Kabar bahagia ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX-Maluku melalui laman Instagramnya pada Senin, 13 Oktober 2025.

Kepala BPKW XX Maluku, Dody Wiranto, mengatakan proses penetapan warisan budaya takbenda dari Provinsi Maluku sudah diperkuat melalui penyusunan naskah akademis dan hasil kajian.

Dengan kenaikan status 4 budaya baru tersebut, maka Provinsi Maluku kini telah memiliki 32 Warisan Budaya Takbenda Nasional, meningkat dari yang sebelumnya ada 28.

baca juga

Melalui penetapan ini, warisan budaya Maluku tidak hanya memperoleh perlindungan hukum, tetapi juga diakui sebagai identitas dan kebanggaan bangsa yang patut dijaga lintas generasi.

Berikut 4 warisan budaya asal Maluku yang berhasil ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional!

Tari Tnabar Ila’ha

Tari Tnabar Ila’ha merupakan tari tradisional dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Tari ini menceritakan tentang sejarah asal mula terbentuknya persekutuan kidabela antara dua kampung atau lebih.

Bahasa yang digunakan dalam syair saat Tnabar Ila’ha berlangsung adalah bahasa fordata (vai dida). Syair tersebut juga kerap disenandungkan oleh seorang ibu ketika menimang anaknya.

Tari ini dikenal di seluruh Tanimbar. Namun, setiap daerah memang memiliki ciri khusus, tergantung dengan peristiwa yang berlangsung di daerah tesebut.

Tari Tnabar Ilaa bisa dibawakan oleh wanita dan atau pria yang berumur sekitar 30 sampai 50 tahun yang telah mengetahui bahasa fordata.

Batuku

Batuku merupakan upacara tradisional yang berasal dari Kabupaten Seram Bagian Barat. 

Papalele

Papalele merupakan warisan budaya dari Kota Ambon yang merujuk pada kegiatan jual menjual yang dilakukan oleh seorang perempuan. Pelaku kegiatan papalele ini oleh orang lokal disebut sebagai Mama-Mama Papalele atau Tanta-Tanta Papalele.

Awalnya seorang Papalele menggunakan kain kebaya dan membawa dulang (wadah berbentuk bulat dan terbuat dari kayu) yang berisi berbagai macam hasil bumi dari kebun yang milik keluarga seperti telur ayam kampung, pala serta buah-buahan segar.

baca juga

Namun seiring berkembangan zaman, busana yang dikenakan oleh papalele lebih kasual seperti baju kaos dan celana pendek. Biasanya mereka berjualan pada lokasi tertentu seperti pasar tradisional atau di tepi jalan utama.

Salah satu lokasi yang menjadi tempat Mama-Mama Papalele berjualan adalah Gang Pos, yakni lorong dekat Kantor Pos Kota Ambon. 

Maren

Maren adalah budaya asal Kota Tual, di mana menggambarkan perilaku masyarakat yang rela bekerja sama dan saling menolong ketika ada yang membutuhkan. Budaya akan terlihat ketika satu keluarga atau sekelompok orang ingin mengerjakan pekerjaan berat dan membutuhkan bantuan tenaga. Misalnya membuka ladang baru, membangun rumah tinggal atau mengadakan pesta perkawinan.

Nantinya, ia akan memberitahukan kepada kerabat atau masyarakat di desa tempat ia tinggal untuk datang dan membantu menyelesaikan pekerjaan tersebut. Orang yang menggelar hajatan nantinya akan menyediakan konsumsi bagi mereka yang datang memberikan bantuan tenaga secara sukarela tersebut.

Sebelumnya, beberapa budaya asal Maluku juga sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional. Beberapa dia ntaranya yakni tarian Maku-Maku, Cuci Negeri Soya, Sasi, dan budaya Pela. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.