setelah hari kesehatan mental sedunia 2025 saatnya menjadikan kepedulian mental sebagai kebiasaan - News | Good News From Indonesia 2025

Setelah Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, saatnya Jadikan Kepedulian Mental sebagai Kebiasaan

Setelah Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, saatnya Jadikan Kepedulian Mental sebagai Kebiasaan
images info

Setelah Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, saatnya Jadikan Kepedulian Mental sebagai Kebiasaan


Banyak orang yang belum tahu mengenai apa itu Hari Kesehatan Mental Sedunia dan tujuan memperingati hari tersebut. Mari menyelam lebih dalam di artikel ini untuk menjawab rasa penasaran Kawan GNFI!

Melansir dari World Health Organization (WHO), Hari Kesehatan Mental Sedunia menjadi sebuah pengingat yang kuat bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental. Isu bencana alam, konflik yang terjadi belakangan ini, dan isu kesehatan tak henti-hentinya terjadi memperparah keadaan kesehatan mental kita.

Melalui peringatan ini kita diajak untuk senantiasa menjaga kesehatan mental karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. 

Dari Momentum menjadi Pembiasaan

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang terjadi pada 10 Oktober memang telah berlalu. Namun, semangat untuk menjaga kesehatan mental perlu kita lestarikan. Simak beberapa langkah yang Kawan GNFI bisa lakukan dalam kehidupan sehari-hari!

baca juga

Memberi Waktu untuk Diri Sendiri atau Me Time

Rutinitas yang padat seringkali membebani dan membuat kita stres. Luangkan waktu sejenak untuk mengisi kembali energi kita melalui kegiatan seperti berjalan kaki tanpa ponsel, menulis jurnal, atau mendengarkan musik.

Belajar Meminta dan Menerima Bantuan

Masih ada stigma di masyarakat bahwa mencari bantuan adalah tanda kelemahan. Padahal, dengan meminta dan menerima bantuan merupakan sebuah bentuk keberanian dan kesadaran diri bahwa kita tidak harus selalu kuat sendirian.

Mengurangi Konsumsi Negativitas Digital

Paparan berita atau media negatif terus-menerus di media sosial kerap kali membuat kita kelelahan mental. Kita dapat membatasi diri kita dengan memilih dan mengurangi informasi negatif. 

Membangun Lingkungan yang Aman secara Emosional

Kawan GNFI sekarang sudah mengetahui mengenai kebiasaan yang bisa dilakukan diri kita sendiri untuk menjaga kesehatan mental. Namun, tak bisa kita pungkiri bahwa kesehatan mental bukanlah tanggung jawab pribadi saja, melainkan merupakan tanggung jawab sosial.

Komunitas, tempat kerja, dan institusi pendidikan perlu menciptakan ruang ramah di mana setiap orang bisa didengar tanpa dihakimi.

Dikutip dari World Health Organization (WHO), Intervensi melalui komunitas dapat menjadi kekuatan bagi manusia dan komunitas untuk membangun kembali dan mengembangkan hidup mereka.

baca juga

Komunitas RupaSwara Jiwa

Akhir-akhir ini mulai cukup banyak bermunculan komunitas yang memperjuangkan kesehatan mental di Indonesia. Salah satunya yaitu komunitas RupaSwara Jiwa. Melansir dari media sosial @RupaSwaraJiwa, Lembaga Heart of People bertujuan membuat kegiatan untuk mengenal diri dan menjaga kesehatan mental melalui kegiatan seni terapeutik.

Melalui komunitas tersebut, kita diajak untuk melihat kesehatan mental bukanlah hal yang tabu. Kesehatan mental merupakan hal yang sangat dekat dengan keseharian kita.

Bahkan, menjaga kesehatan mental dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Melalui kegiatan yang mengasah kreativitas atau yang biasa disebut kelas olah rasa, seperti melukis mural, menggambar, dan menulis jurnal, kita dapat belajar bahwa kita dapat mengelola stres kita melalui hal yang menyenangkan dan tetap produktif.

Tak hanya itu, kegiatan yang dilakukan komunitas tersebut yaitu workshop bertema kesehatan mental dan pameran seni.

Dari Sekadar Peringatan ke Perubahan Nyata

Hari Kesehatan Mental Sedunia memang sudah berlalu, tetapi setiap hari berikutnya menjadi perpanjangan dari maknanya. Menjaga kesehatan mental juga bukanlah hal yang sulit, bahkan dapat kita lakukan dengan cara yang menyenangkan.

Karena sejatinya, menjaga kesehatan mental adalah bentuk kasih sayang yang paling mendasar-baik kepada diri sendiri maupun kepada sesama. Semakin banyak orang yang melakukannya, barulah dunia benar-benar menjadi tempat yang lebih sehat dan manusiawi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.