Kacang merupakan salah satu camilan yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Biasanya, kacang sering dijadikan makanan ringan sambil menonton film ataupun sebagai makanan pelengkap ketika melahap nasi.
Jenis-jenis kacang yang paling sering diproduksi dan dikonsumsi oleh orang Indonesia yaitu, kacang mete, kacang kedelai, kacang tanah, kacang tunggak (cowpea bean), kacang polong, kacang hijau, dan beragam jenis kacang lainnya.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K), MARS, DTM&H, DTCE, masyarakat Indonesia kerap mengonsumsi kacang serta produk olahannya sebesar 56,7 g per hari.
Disisi lain, minat masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi kacang lebih tinggi daripada masayarakat Thailand dan Filipina yang hanya mengonsumsi 8-9 g kacang per hari.
Tingginya minat orang Indonesia dalam mengonsumsi kacang juga disebabkan banyaknya manfaat dan keunggulan yang terkandung di dalam kacang, salah satunya yaitu kacang tunggak atau disebut juga dengan cowpea bean.
Cowpea Bean (Vigna unguiculata) merupakan sejenis kacang-kacangan yang terkenal di berbagai negara, salah satunya yaitu Indonesia.
Memiliki ciri khas yang unik, kacang cowpea bean memiliki bentuk yang panjang dan mempunyai biji yang berwarna-warni, mulai dari warna putih, krem, hitam, hingga merah.
Kacang cowpea bean ini memiliki berbagai keunggulan, salah satunya yaitu kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh manusia.
Terdapat nutrisi penting di dalamnya, yaitu protein, serat, mineral, antioksidan, hingga, vitamin. Kandungan tersebut memiliki manfaat yaitu, dapat memperbaiki jaringan tubuh, memberikan energi yang stabil, hingga menjaga kesehatan pencernaan.
Jika Kawan ingin mencoba makan cowpea bean, Kawan bisa mengolah kacang tersebut menjadi berbagai olahan makanan, seperti sayur lodeh, tempe, kacang rebus, tumis kacang, hingga menjadi isian pastel.
Banyaknya keunggulan dari cowpea bean menjadikan kacang tersebut memiliki peluang besar bagi masyakarat Indonesia untuk bisa mengembangkannya.
Berdasarkan hal itulah program Desa Sejahtera Astra, yang merupakan program dari PT Astra International Tbk melakukan pengembangan cowpea bean di wilayah Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
Program pengembangan ini bermitra dengan petani yang berada di Kota Malang, yaitu PT Bafain Haridra Indonesia (BHI), yang merupakan petani dari keluarga santri.
Berkat kerjasama antara petani dengan Desa Sejahtera Astra, Kementria Perdagangan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda, petani BHI berhasil memiliki kontrak perdagangan ekspor cowpea bean ke Belanda.
Proses yang dilakukan BHI dalam menanamnya juga berkolaborasi dengan beberapa pihak yang memiliki fokus di bidang pertanian.
Petani BHI melalui wadah Koperasi Mitra Bafain Sukses (KMBS) dalam mebudidayakan varietas kacang tunggak introduksi. Pada proses pengembangan varietasnya, BHI bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Program Desa Sejahtera Astra memberikan dukungan yang baik terhadap pengembangan cowpea bean. Salah satu dukungan yang diberikan yaitu sebuah alat dan mesin yang digunakan setelah cowpea bean panen.
Melalui dukungan tersebut, BHI berhasil memanen 1,5-2,5 ton/hektar dengan usia panen 80 hari setelah ditanam.
Hebatnya, para petani sukses menghasilkan 15-25 juta per 80 hari, dengan total 10.000 rupiah per kilogram.
Selain itu, cowpea bean asal Malang ini difasilitasi oleh kemendag dan diekspor ke Belanda, dengan nilai mencapai USD 2 juta dan investasi fasilitas produksi senilai USD 300 ribu selama tahun anggaran 2023.
Kemudian, pada tahun 2024 Astra berhasil melepas 63,2 miliar cowpea bean ke Belanda secara bertahap dalam kurun waktu satu tahun.
Pengiriman ekspor tersebut dilakukan oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso dengan melakukan pelepasan perdana 10 ton cowpea bean.
Pengembangan yang dilakukan dalam memproduksi cowpea bean hingga berhasil di ekspor ke negara Belanda merupakan pencapaian yang besar, yang dilakukan oleh Astra.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa hasil tanaman di Indonesia memiliki potensi yang unggul, yang mampu bersaing hingga dunia.
Tidak hanya itu, kegiatan ekspor ini juga memiliki pengaruh baik dalam pengembangan ekonomi di Indonesia, seperti terciptanya lapangan kerja, menambah devisa negara, hingga memperluas pasar produk asli Indonesia.
#kabarbaiksatuIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News