Tahukah Kawan GNFI kalau kereta punya ‘rumah sakit’ khusus yang berfungsi untuk memeriksa dan merawat si ular besi?
Namanya depo. Depo—dulu disebut dengan dipo—adalah lokasi di mana kereta akan dirawat dan diperiksa kondisinya. Selain itu, depo juga berfungsi untuk menyiapkan dan melakukan pemeliharaan serta perbaikan ringan agar lokomotif bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
Depo lebih mirip ke ‘bengkel harian’, yang mana kereta akan diistirahatkan sementara saat sedang tidak beroperasi. Perawatan rutin, mulai dari pengecekan roda, mesin, dan kebersihan kereta dilakukan di sini.
Umumnya, depo kereta api berukuran besar karena berfungsi sebagai tempat pemeliharaan, perbaikan, dan penyimpanan kereta. Namun, ada juga depo kereta api yang berukuran kecil yang hanya diperuntukkan untuk perawatan ringan.
Di Indonesia, predikat depo kereta api terbesar dipegang oleh Depo Kereta Api Cipinang. Luasnya mencapai 90.000 m2 atau 9 hektare.
Depo Kereta Api Cipinang Terbesar di Indonesia

Depo Kereta Api Cipinang Terbesar di Indonesia | WikimediaCommons/Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Menyadur dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, depo kereta api ini adalah hasil kolaborasi antara Stasiun Manggarai dan Stasiun Cipinang. Fungsinya jelas sebagai tempat menyimpan, menyiapkan, memeriksa, memelihara, dan melakukan perbaikan pada sarana lokomotif agar bisa menarik rangkaian kereta api dengan baik.
Saking besarnya, Depo Kereta Api Cipinang bisa melakukan perawatan pada 144 lokomotif setiap hari. Tak hanya itu, 120 gerbong kereta juga mampu dipelihara di sini.
Dibangun sejak 2016, Depo Cipinang punya 28 jalur kereta. Ada 14 jalur kereta api untuk depo kereta dan 14 jalur untuk depo lokomotif. Depo ini resmi beroperasi sejak akhir tahun 2020.
Sebagai depo terbesar yang juga berfungsi sebagai tempat ‘istirahat’ kereta api, Depo Cipinang dilengkapi dengan stabling kereta. Stabling kereta merupakan rel khusus yang dipakai untuk memarkir atau menyimpan kereta yang sedang tidak beroperasi, entah untuk perawatan atau menuju perjalanan.
Jika dibandingkan dengan depo lainnya, Depo Cipinang memang tergolong baru. Namun, meskipun baru, depo ini sangat luas. Biaya pembangunannya pun tembus Rp500 miliar.
Kawan GNFI, Depo Cipinang terbagi menjadi dua wilayah operasional sekaligus, yaitu Wilayah Operasional Depo Lokomotif dan Wilayah Operasional Depo Kereta. Depo Cipinang juga masuk dalam depo kelas A atau besar.
Terletak di Jakarta Timur, Depo Cipinang dianggap sebagai depo paling ideal oleh Kementerian Perhubungan sebagai fasilitas pemeliharaan kereta api di Indonesia.
Tempati Bekas Stasiun Cipinang

Depo Kereta Api Cipinang Terbesar di Indonesia | WikimediaCommons/Ikko Haidar Farozy
Sebelum dibangun Depo Cipinang, berdiri Stasiun Cipinang yang berfungsi untuk persilangan, penyusulan, dan emplasemen gerbong barang. Mengutip dari Indonesian Railway Preservation Society, di masa lalu, Cipinang bernama Meester Cornelis Rangeer Emplacement.
Tempat ini menjadi sebuah emplasemen penyusun gerbong barang yang memiliki rel banyak dan luas. Dijelaskann bahwa lokasi ini sempat memiliki bukit langsir.
Namun, aktivitas di Stasiun Cipinang berhenti total di tahun 2019. Kemudian, Depo Cipinang menempati Stasiun Cipinang.
Depo Cipinang menggantikan Depo Lokomotif Jatinegara sebagai tempat penyimpanan dan perawatan lokomotif. Depo ini juga menggantikan beberapa tempat penyimpanan rangkaian kereta jarak jauh dari Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News