Stasiun Pasar Turi atau Stasiun Surabaya Pasarturi (SBI) adalah stasiun terendah di Indonesia. Letaknya ada di ketinggian +1 meter di atas permukaan laut, sangat rendah jika dibandingkan dengan Stasiun Nagreg yang menjadi stasiun tertinggi di Indonesia—sekitar +848 meter di atas permukaan laut.
Namun, meskipun sangat rendah, Stasiun Pasar Turi tidak rawan banjir. Hal ini dikarenakan lokasi stasiunnya yang jauh dari garis pantai.
Stasiun Pasar Turi beralamat di Jalan Semarang No. 1 Gundih, Bubutan, Surabaya. Ada delapan jalur dan empat peron yang tersedia di stasiun ini. Stasiun Pasar Turi masuk dalam Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya.
Sejarah Stasiun Pasar Turi
Stasiun Pasar Turi sudah mulai beroperasi sejak 1 April 1900. Pengelolaannya dulu dilakukan oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang juga merupakan perusahaan kereta api swasta pertama di Hindia Belanda.
Lalu, kenapa dinamakan Pasar Turi?
Usut punya usut, namanya diberikan oleh Djawatan Kereta Api (DKA) dan diambil dari pasar yang pernah eksis di sekitar stasiun. Konon, banyak pedagang yang menjajakan kembang turi atau bunga turi.
Kawan GNFI, bunga turi lumrah ditemukan di daerah Surabaya dan digunakan sebagai lalapan bersama dengan pecel. Pasar itu sudah ada sejak zaman baheula dan menjadi pusat aktivitas perdagangan masyarakat Surabaya.
Stasiun Utama di Surabaya
Bersama dengan Stasiun Surabaya Gubeng (SGU), Stasiun Pasar Turi juga menjadi stasiun utama keberangkatan kereta api di Surabaya. Stasiun Pasar Turi menjadi lokasi utama keberangkatan kereta api yang melewati jalur Pantura (pantai utara) menuju ke arah barat Pulau Jawa.
Meskipun banyak melayani kereta api jarak jauh, Stasiun Pasar Turi juga melayani perjalanan kereta lokal, seperti kereta api (KA) Blorasura. Kereta satu ini melayani keberangkatan dari Surabaya Pasar Turi ke Cepu dan sebaliknya.
Di sekitar stasiun, ada depo lokomotif dan depo kereta. Depo lokomotif berada di sebelah selatan stasiun, sedangkan depo keretanya ada di sebelah barat.
Monumen Trem Jadul Peninggalan Belanda

Trem B 1239 yang ada di depan Stasiun Pasar Turi | Wikimedia Commons/Sakurai Midori
Menyadur dari Direktori Vokasi Universitas Airlangga, keberadaan Monumen Trem di Stasiun Pasar Turi menjadi bukti jayanya sejarah perkeretaapian Indonesia di masa lalu. Trem yang dipajang dekat stasiun itu memiliki nomor seri B 1239 yang dibuat antara tahun 1900 sampai 1902.
Dikatakan bahwa Oost-Java Stoomtram Maatschappij, perusahaan kereta api swasta Hindia Belanda, punya pabrik Werkspoor yang kemudian membuat lokomotif trem uap tersebut. Di masa lalu, trem merupakan transportasi modern di perkotaan.
Lokomotif B 1239 masih memakai bahan bakar kayu jati dan teknologi uap. Seiring dengan berjalannya waktu, kemajuan teknologi pun berkembang pesat, dan listrik pun ditemukan. Akhirnya, trem uap seperti B 1239 ini tidak dipakai.
Lokomotif itu berwarna hitam. Namun, plat yang ada di lokomotif tersebut bukanlah plat yang asli. Siapa pun bisa melihat saksi bisu kejayaan trem Hindia Belanda di masa lalu di depan Stasiun Pasar Turi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News