Apakah Kawan mengenal Temulawak? Tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia yang biasanya dijadikan obat herbal yang memiliki aroma khas dan sedikit rasa pahit.
Temulawak yang disebut juga dengan Curcuma zanthorrhiza ini memiliki bentuk mirip dengan kunyit, namun lebih besar dengan memiliki bentuk bulat seperti telur dan memiliki warna cokelat muda.
Tanaman temulawak tumbuh pada ketinggian hingga 750 m dpl, dengan tekstur tanah liat berpasir, gembur, subur, kaya bahan organik, dan tanah yang lembap.
Kaya akan kandungan yang bermanfaat, tanaman ini mengandung zat besi, vitamin, kalsium, sodium dan asam folat.
Selain itu, temulawak memiliki kandungan beragam senyawa alami, yang mempunyai sifat antiradang, antioksidan, serta antimikroba.
Manfaat temulawak bagi kesehatan yaitu sebagai dapat mengatasi dan mencegah infeksi, dapat meningkatkan imunitas tubuh, baik untuk pencernaan, hingga dapat mencegah penyakit kanker.
Jika kawan sedang tidak nafsu makan, tanaman temulawak ini sangat cocok untuk dijadikan obat penambah nafsu makan lho!
Hal itulah yang menjadi alasan tanaman temulawak ini kerap dijadikan sebagai obat-obatan sejak zaman dahulu di Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada tahun 2023, menetapkan temulawak sebagai tanaman asli Indoensia yang dijadikan sebagai tanaman obat unggulan.
Penetapan pernyataan tersebut menyimpan harapan besar, yaitu masayarakat Indonesia kedepannya melakukan usaha pengembangan dan penelitian terhadap kandungan yang ada di dalam tanaman temulawak.
Hal itu juga bertujuan agar tanaman asal Indonesia ini terus diproduksi guna meningkatkan Kesehatan yang didapatkan melalui temulawak.
Disisi lain, salah satu masyarakat Indonesia, Slamet Riyanto asal Ponorogo berhasil melakukan budidaya temulawak sekaligus sebagai fasilitator Desa Sejahtera Astra Ponorogo, yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.
Sebagai perpanjangan tangan dari program Desa Sejahtera Astra yang merupakan program dari PT Astra Internasional Tbk, Slamet konsisten menanam temulawak dengan proses selama 8 bulan hingga 1 tahun.
Tanaman herbal asal Indonesia ini memiliki potensi pasar yang bagus, dikarenakan banyak manfaat dari temulawak, mulai dari minuman jamu herbal hingga dijadikan nutrisi pakan bagi masyarakat.
Banyak masyarakat yang menjadikan tanaman temulawak sebagai nutrisi pakan, dengan faktor temulawak yang kaya akan kandungan zat penting, termasuk kurkumin, protein, serat, dan mineral.
Pengalaman luar biasa didapatkan Slamet dalam menanam Temulawak di Ponorogo. Slamet menyebutkan bahwa tanaman temulawak berhasil menerobos pasar Pakistan dengan total 42 ton temulawak.
Sebelumnya, Slamet juga pernah mengeksor kopra putih ke Pakistan, sehingga memiliki pengalaman dalam bekerjsama dengan konsumen yang ada di sana.
Produksi tanaman temulawak ini juga sampai ke wilayah Blitar, yaitu siap kirim sebanyak 100 ton tanaman temulawak.
Memiliki koneksi yang luas, Slamet juga mendapat informasi dari negara India bahwa pada tahun 2023 negara tersebut memerlukan temulawak dalam skala yang besar.
Permintaan tanaman temulawak yang melimpah tersebut menjadikan Slamet berhasil menyiapkan 100 ton tanaman temulawak untuk negara India.
Memiliki pemikiran yang inovatif, Slamet juga memikirkan bahwa tanaman temulawak ini berpotensi untuk dijadikan sebagai minyak dengan harga yang terbilang bagus.
Informasi yang Slamet dapatkan dari luar negeri menyebutkan bahwa 1 liter minyak yang terbuat dari temulawak ini bisa menghasilkan Rp 200 juta.
Jika produk minyak dari tanaman temulawak ini dikembangkan dan dijadikan sebagai usaha bisnis, maka produk tersebut bisa menjadikan para petani naik kelas dengan memiliki pendapatan yang lebih tinggi lagi.
Namun, Slamet mengaku bahwa produksi minyak dari tanaman temulawak tersebut memiliki banyak pertimbangan dalam proses produksinya.
Pencapaian Slamet dalam menanam temulawak ini merupakan bentuk pengembangan temulawak yang juga berkat dukungan dari program Desa Sejahtera Astra.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News