Gula Aren merupakan salah satu pemanis alami yang diperoleh dari ekstrak air nira pohon aren. Ciri khas dari gula ini adalah berwarna cokelat, memiliki rasa manis yang kompleks, serta beraroma harum. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa gula aren kaya akan nutrisi, baik mikro maupun makro, sehingga dapat menjadi alternatif alami pengganti gula tebu.
Selain manfaat kesehatan, tanaman aren juga memberi manfaat lain, salah satunya membantu menyejahterakan masyarakat desa. Seperti contohnya di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, keberdaan tanaman aren mengubah cara pandang masyarakat untuk lebih peduli sekaligus memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar.
Pemanfaatan dan optimalisasi potensi tanaman aren bermula ketika seorang perempuan bernama I Gusti Ayu Ngurah Megawati bersama suaminya melihat peluang di lingkungan sekita tempat tinggal mereka, Desa Temon yang memiliki banyak pohon aren.
Masyarakat sekitar memanfaatkan keberadaan tanaman aren dengan mengambil airnya untuk diolah menjadi gula aren yang kemudian dijual ke pasar tradisional. Umumnya masyarakat menjual gula aren tersebut dengan kemasan plastik tanpa label.
Melihat hal tersebut, terlintas ide untuk mengoptimalkan produk gula aren melalui diverifikasi, pemberian label, dan memasarkannya dengan jangkauan yang lebih luas dengan nama "Gula Aren Temon".
Ide tersebut berhasil terealisasi, bahkan hanya dalam kurun waktu satu hingga dua bulan, pasar merespon dengan baik. Setelah empat bulan bisnis tersebut berjalan, Megawati mengurus perizinan usaha dan uji laboratorium guna membuktikan bahwa produknya merupakan gula aren asli.
Tidak hanya dalam bentuk kepingan, Gula Aren Temon juga berinovasi dengan menghadirkan varian lain seperti gula aren semut, cair, mini cubes, gula aren rasa jahe merah, hingga kopi yang dipadukan dengan gula aren.
Sekilas tentang Gula Aren, Pelengkap Kopi Kekinian
Manisnya Gula Aren yang Menggerakkan Ekonomi Desa
Perkembangan bisnis Gula Aren Temon turut membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, ditandai dengan terbentuknya kelomopok tani Hutan Aren Lestar yang beranggotakan 72 orang dari satu desa. Bersama kelomok tani tersebut, Mega dan suaminya mengelola lahan seluas 150 hektare yang ditanami sekitar 500 pohon aren.
Selain pohon aren lokal, di lahan tersebut juga ditanami pohon aren varietas dari Kalimantan yang memiliki masa panen tujuh tahun lebih cepat dibandingkan varietas aren asli.
Dengan adanya kelompok tani tersebut, keberadaan pohon aren di Desa Temon mendapat perhatian yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Masyarakat mulai menyadari potensi serta nilai yang dimiliki tanaman aren.
Pemerintah Kabupaten Pacitan juga memberikan dukungan kepada kelompok tani "Hutan Lestari Aren" melalui Peraturan Daerah tentang perlindungan dan pelestarian tanaman aren. Tanaman aren mampu tumbuh dengan baik menyesuaikan kontur tanah di Desa Temon.
Tanaman aren tidak hanya menjadi penopang kehidupan masyarakat Temon, tetapi memberikann dampak positif bagi lingkungan seperti mencegah tanah longsor, menyimpan cadangan air, hingga menjad keseimbangn ekosistem alam.
Selain membentuk kelompok tani "Hutan Aren Lestari", pemilik merk Gula Aren Temon, Megawati, juga mendirikan CV Agro Tani sebagai rumah produksi Gula Aren Temon. Dari rumah produksi tersebut, produk Gula Aren Temon berhasil menembus pasar luar negeri seperti Kanada, Jepang, Denmark, hingga Turki.
Di Desa Temon, dibangun Agro Edu Wisata Gula Aren Temon sebagai inisiatif dari masyarakat. Melalui kawasan ini, pengunjug dapat mengikuti pelatihan budidaya pohon aren serta proses penanganan produk gula aren langsung di lokasi.
Megawati mendapat manfaat besar dari tanaman aren. Sejak tahun 2020 hingga 2024, omzet yang didapat dari penjualan Gula Aren Temon telah mencapai 20-25 juta rupiah perbulan. Strategi pemasaran yang dilakukan Megawati adalah melalui media digital seperti Facebook, Instagram dan situs web gulaarentemon.com.
Kabar Baik dari Temon untuk Indonesia
Dukungan Astra melalui program Desa Sejahtera Astra memberikan kesempatan serta dukungan bagi masyarakat Desa Temon untuk berkembang di bidang ekonomi.
Melalui laman Facebook dengan akun @gulaaren_temon yang diunggah pada tanggal 20 Maret 2025, Gula Aren Temon secara resmi mengumumkan bergabung dalam program Desa Sejahtera Astra untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Dengan meningkatnya pertumbuhan bisnis gula aren yang menjalin kerjasama dengan petani lokal, melalui program ini Gula Aren Temon mendapatkan dukungan dalam pengembangan usaha, peningkatan kualitas produk serta akses pasar yang lebih luas.
Inisiatif ini sejalan dengan visi Gula Aren Temon yaitu, "Dari Desa ke Dunia" dengan menghadirkan produk terabik dari petani lokal untuk pasar nasional hingga internasional.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News