sekilas tentang gula aren pelengkap kopi di kopi kekinian - News | Good News From Indonesia 2024

Sekilas tentang Gula Aren, Pelengkap Kopi Kekinian

Sekilas tentang Gula Aren, Pelengkap Kopi Kekinian
images info

Dalam beberapa tahun terakhir, gula aren menjadi satu bahan pemanis alami, yang belakangan cukup populer. Gula hasil olahan sari pohon aren (nama Latin: arenga pinnata) ini dikenal sebagai pelengkap kopi di minuman kopi kekinian. Tanpa gula aren, kopi kekinian bukanlah kopi kekinian. 

Gula yang berwarna coklat cenderung gelap ini memang dikenal bertekstur padat, tetapi mudah larut dan dihaluskan. Karakter ini berbeda dengan gula merah, yang berwarna coklat terang, cenderung bertekstur keras dan padat

Dari segi karakteristik rasa, gula aren punya karakter rasa manis, lengkap dengan hint rasa gurih dan aroma harum khas gula aren yang kuat. Dengan demikian, cocok menjadi pelengkap kopi pada kopi kekinian. Masih belum ada jenis gula lain yang punya tingkat kecocokan serupa. 

Uniknya, karakter khas gula aren ini menjadi sebuah contoh dari sifat penurut. Namun, ia tetap berkarakter kuat, sekalipun "bergandengan" dengan kopi, yang punya karakter rasa pahit sangat kuat.

Hasil penelitian Asghar MT et.al, (2021) mengemukakan, gula aren mengandung karbohidrat, vitamin, kalori, dan mineral, yang membuat ragam kandungan nutrisinya cukup kaya.

Kopi Gula Aren Khas Nusantara Cari Penggemar Baru di Singapura

Temuan ini sekaligus mengkonfirmasi hasil penelitian Hebbar et al (2015), yang menyatakan bahwa dengan kandungan glukosa lebih rendah dari gula pasir atau madu, gula aren dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Lebih lanjut, gula aren juga dapat mencegah anemia, dan menangkal radikal bebas, berkat kandungan antioksidan tinggi yang dimilikinya. Kandungan karbohidrat dan kalori gula aren juga cukup tinggi, sehingga dapat diandalkan sebagai alternatif sumber tambahan energi 

Dengan kata lain, jika punya gula aren dalam kondisi sedang lapar, tetapi tak ada nasi, gula aren bisa menjadi alternatif darurat ideal pengganti nasi. 

Untuk kategori gula, hasil penelitian Asghar MT et.al (2021) menemukan jika kandungan nutrisi gula aren terbilang tinggi dan lebih sehat, selama diproses dengan benar. Sebab, proses pengolahan gula aren pada dasarnya dilakukan secara organik. Berkat proses pengolahan organik ini jugalah, daya tahan gula aren cenderung lebih oke dibandingkan jenis gula lain. 

Gula Aren dari Banten Go International, Ramaikan Halal Expo 2023 di Istanbul

Di sisi lain, hasil penelitian Sumarni. W, (2016) mengemukakan, seiring kebutuhan pasar dan harga bahan baku yang cenderung terus meningkat, beberapa oknum produsen gula aren nakal terkadang menyiasatinya dengan cara "mengoplos" gula aren dengan gula pasir dan air, atau kombinasi singkong dan parutan kelapa.

Akibatnya, muncul produk gula aren "tiruan" yang tidak tahan lama, dan punya tekstur seperti butiran pasir di dalamnya.

Gula aren "oplosan" ini umumnya dapat bertahan sekitar 1—2 minggu. Jika sudah melewati batas waktunya, daya tahan gula aren "gadungan" ini akan berjamur (dengan ditandai munculnya bintik warna putih) atau berbau agak tengik.

Jika ditinjau dari segi rasa, gula aren oplosan tersebut akan meninggalkan sensasi rasa "terlalu manis" di mulut dan tenggorokan. Sebab, itu berasal dari kandungan gula pasir yang tercampur di dalamnya.

Inilah salah satu bahaya laten gula aren "palsu", yang mana membuat kopi kekinian belakangan banyak disebut berpotensi meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Padahal, sumber masalah utamanya bukan berada pada kopi, tetapi gula aren yang tidak murni. Dari segi biaya, mengoplos gula aren memang lebih hemat. Hanya saja, mempertaruhkan kualitas produk dan kesehatan konsumen dalam jangka panjang.

Jadi, wajar kalau rasa produk hasil olahan gula aren "KW" ini biasanya cenderung kurang konsisten, dengan hanya menciptakan rasa "enak" pada 1—2 tegukan dalam segelas kopi kekinian. 

Setelah itu, semakin banyak diteguk, semakin banyak rasa "eneg" atau mual yang membuatnya kurang bisa dinikmati, karena perut terasa penuh. Inilah mengapa, minum segelas kopi kekinian kadang bisa menciptakan sensasi seperti "kekenyangan", layaknya makan seporsi nasi padang.

Kopi Gula Aren Khas Nusantara Cari Penggemar Baru di Singapura

Dengan tingginya peredaran gula aren "oplosan" dan masih "hype"-nya kuliner kopi kekinian di Indonesia, agak sulit untuk bisa langsung mengenali, merek kopi kekinian mana yang memakai gula aren murni atau oplosan.

Meski begitu, semoga artikel ini bisa sedikit membantu Kawan GNFI, dalam mengenali karakteristik gula aren murni dan oplosan. Setidaknya, ada langkah pencegahan dini yang bisa dilakukan, tanpa harus mengobati.

 

Referensi jurnal:

- Sumarni, W. (2016). TheReconstruction of Society Indigenous Science into Scientific Knowledge in the Production Process of Palm Sugar Woro. Journal of Turkish Science Education, 13(4), 293-307.

- Asghar, M. T., Yusof, Y. A., Mokhtar, M. N., Yaacob, M. E., Ghazali, H. M., & Chang, L. S. (2021). A review of nutritional facts, production, availability and future aspects of coconut palm sugar. J. Nutr. Food Sci, 715, 1755-1315.

- Hebbar K, Arivalagan M, Manikantan M, Mathew A, Thamban C, Thomas GV, et al. Coconut inflorescence sap and its value addition as sugar–collection techniques, yield, properties and market perspective. C SCI. 2015;109(8):1411-7.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.