perjalanan program pkm pm protaction wujudkan growth mindset dan karakter anak tangguh di kawasan rawan - News | Good News From Indonesia 2025

Perjalanan Program PKM-PM PROTACTION: Wujudkan Growth Mindset dan Karakter Anak Tangguh di Kawasan Rawan

Perjalanan Program PKM-PM PROTACTION: Wujudkan Growth Mindset dan Karakter Anak Tangguh di Kawasan Rawan
images info

Perjalanan Program PKM-PM PROTACTION: Wujudkan Growth Mindset dan Karakter Anak Tangguh di Kawasan Rawan


Program PROTACTION (Protect and Action) yang digagas oleh lima mahasiswa IPB University melalui skema Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) terus menunjukkan kemajuan berarti.

Program yang dilaksanakan di Rumah Belajar Merah Putih, Cilincing, Jakarta Utara, ini menyasar 15 anak usia 10–14 tahun dari Kawasan tersebt, dengan fokus utama pada pembentukan growth mindset, penguatan karakter integritas, serta edukasi perlindungan diri dari kekerasan seksual.

Program ini berlangsung selama empat bulan dengan rangkaian kegiatan yang sistematis. Setiap tahap dirancang melalui metode ACTORS (Authority, Confidence and Competence, Trust, Opportunity, Responsibility, and Support) sebagai pendekatan pembelajaran aktif, menyenangkan, dan reflektif.

Tahapan pertama, Protect Start, dimulai dengan pengenalan program dan pengukuran awal pola pikir anak melalui pre-test serta wawancara. Anak-anak diajak memahami pentingnya memiliki pola pikir berkembang dan berani bermimpi. Tim PROTACTION memanfaatkan media powerpoint, totebag, dan buku harian “Ceritaku Hari Ini” sebagai sarana refleksi harian anak.

Selanjutnya, pada tahap Action Traction, anak-anak mengikuti permainan edukatif S-Card, yang berisi pertanyaan dan tantangan seputar edukasi seksual. Melalui permainan ini, mereka belajar mengenali batasan diri dan hak atas tubuhnya. Hasil post-test menunjukkan peningkatan pemahaman anak terhadap pentingnya menjaga diri dari kekerasan seksual.

Tahap ketiga, Action Brave, menjadi ajang penguatan kepercayaan diri. Anak-anak diminta menggambar sosok pahlawan versinya sendiri dan menceritakan maknanya di depan teman-teman. Aktivitas ini mendorong keberanian, kreativitas, dan kejujuran.

“Awalnya saya malu, tapi ternyata menyenangkan bisa cerita tentang pahlawan yang saya gambar,” ujar salah satu peserta dengan semangat. Memasuki Action Talk, kegiatan dilakukan di ruang BICARA, sebuah ruang kecil yang didesain untuk refleksi diri. Anak-anak diajak berbicara tentang mimpi dan masa depan mereka, serta membuat video motivasi diri. Tahapan ini menumbuhkan kepercayaan dan optimisme terhadap potensi pribadi masing-masing anak.

Tidak kalah menarik, tahap Action Craft menghadirkan sesi wirausaha kreatif. Anak-anak diajarkan membuat roncean gelang dan phone strap, serta memahami konsep dasar berwirausaha.

Kegiatan ini menjadi sarana melatih ketekunan dan kemampuan membaca peluang ekonomi sederhana. Produk hasil karya mereka bahkan dikemas dengan menarik dan berpotensi dipasarkan secara lokal. Pada tahap Action Precision, anak-anak belajar tentang manajemen waktu melalui permainan Marbles Time.

Aktivitas ini membantu mereka memahami pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan keseimbangan antara belajar, bermain, serta beristirahat. Sedangkan tahap Action Care menanamkan nilai empati melalui permainan PEKA (Peduli Empati Kata), di mana anak-anak saling bertukar pesan afirmasi positif sebagai bentuk dukungan emosional.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan Protect Reflect, yaitu sesi refleksi dan apresiasi bertajuk Bintang Bersinar. Dalam acara ini, anak-anak menampilkan bakat dan berbagi cerita tentang pengalaman mengikuti program. Momen ini sekaligus menjadi ajang evaluasi melalui post-test untuk mengukur perkembangan growth mindset dan karakter integritas mereka.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, serta kepercayaan diri anak. Mitra, Ibu Desi Purwatuning, selaku pendiri Rumah Belajar Merah Putih, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.

“Anak-anak jadi lebih percaya diri, lebih berani mengungkapkan pendapat, dan punya pandangan baru tentang masa depan mereka,” ujarnya. Selain kegiatan inti, tim PROTACTION juga menyiapkan buku pedoman mitra, akun media sosial PROTACTION, dan Growth Journal sebagai bentuk keberlanjutan program.

Program ini diharapkan dapat direplikasi oleh komunitas lain serta didukung oleh Dinas Sosial dan Dinas P3AP2KB Jakarta Utara untuk memperkuat perlindungan anak di kawasan rawan.

Dengan semangat “Protect and Action”, tim PKM-PM PROTACTION berhasil menghadirkan inovasi pengabdian yang tidak hanya menyentuh sisi kognitif anak, tetapi juga membangun karakter dan harapan baru bagi generasi muda di bawah kolong jembatan Cilincing.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.