Kampung yang sejahtera bukan hanya soal jalan mulus atau rumah bagus. Sejatinya, kampung ideal adalah tempat di mana lingkungan asri, warga sehat, pengetahuan berkembang, dan ekonomi tumbuh bersama. Di Jalan Paledagang, RW 02, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, Kota Bandung, keempat elemen ini tidak lagi sekadar konsep—tetapi kenyataan yang bisa dirasakan setiap hari.
Berawal dari Komitmen 2016
Tahun 2016 menjadi titik balik bagi warga RW 02 Kelurahan Campaka. Program Kampung Berseri Astra melalui CSR PT Astra Daihatsu Cibeureum hadir sebagai katalis perubahan. Iman Nur Komara, Koordinator Kampung Hijau Campaka, menegaskan kunci keberhasilan program ini: "Kami ingin terus membangun partisipasi aktif warga dalam memelihara lingkungan dan kesehatan."
Partisipasi warga RW 02 terbukti luar biasa. Mereka tidak sekadar menerima program, tetapi menjadi motor penggerak setiap inisiatif yang digulirkan.
Hijau Produktif: Hidroponik dan TOGA
Program lingkungan Kampung Hijau Campaka dimulai dari penghijauan, tetapi berkembang jauh lebih konkret. PT Astra Daihatsu memberikan bantuan sistem hidroponik dan tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) untuk warga RW 02. Hidroponik memungkinkan warga menanam sayuran segar di lahan terbatas, sementara TOGA menyediakan alternatif pengobatan alami yang mudah diakses.
Warga juga secara sukarela memperbaiki saluran air di lingkungan mereka. Langkah sederhana ini terbukti efektif mencegah banjir yang kerap melanda Bandung di musim hujan. Lingkungan yang bersih dan saluran air yang lancar menciptakan kampung yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga nyaman dihuni.
Kesehatan Lintas Generasi
Kampung hijau akan lebih bermakna jika dihuni warga yang sehat. Kampung Hijau Campaka fokus membina dua posyandu: Posyandu Sartika I dan Sartika II. Keunikan posyandu ini terletak pada cakupan layanannya—tidak hanya balita, tetapi juga lansia.
Dengan posyandu aktif, warga memiliki akses rutin untuk memantau kesehatan, mendapat penyuluhan gizi, dan deteksi dini penyakit. Kehadiran tanaman TOGA melengkapi upaya kesehatan preventif, memberikan warga pilihan pengobatan alami untuk keluhan ringan sebelum berkembang menjadi masalah serius.
Belajar Sambil Berbuat
Perubahan berkelanjutan butuh pemahaman yang kuat. Warga tidak hanya diberi bantuan fisik seperti hidroponik dan TOGA, tetapi juga dibekali pengetahuan cara merawat dan mengoptimalkannya. Proses transfer pengetahuan ini membuat program tidak bergantung pada pihak luar, tetapi bisa mandiri dan terus berkembang.
Ketika warga paham cara memilah sampah organik untuk kompos, memanfaatkan TOGA untuk kesehatan keluarga, atau mengelola hidroponik untuk konsumsi sehari-hari, kesadaran kolektif terbangun. Inilah yang membuat program tetap hidup meski pendampingan intensif sudah berkurang.
Potensi Ekonomi dari Hijau dan Sehat
Hidroponik yang awalnya untuk konsumsi keluarga membuka peluang lebih luas. Sayuran segar hasil panen bisa dijual ke tetangga atau pasar lokal. Tanaman TOGA yang melimpah bisa diolah menjadi produk kesehatan sederhana. Sampah organik yang dulu dibuang kini bisa dikomposkan dan memiliki nilai ekonomis.
Kewirausahaan di Kampung Hijau Campaka tidak dimulai dari modal besar atau bisnis rumit, tetapi dari memanfaatkan sumber daya yang ada dengan lebih cerdas. Lingkungan yang baik menciptakan warga yang sehat, dan warga yang sehat lebih produktif untuk mengembangkan ekonomi keluarga.
Kekuatan Partisipasi Warga
Iman menekankan bahwa tanpa partisipasi warga, semua program akan sulit direalisasikan. Faktanya, warga RW 02 tidak pernah menunggu instruksi. Mereka berinisiatif memperbaiki saluran air, merawat tanaman bersama, dan mengaktifkan posyandu dengan kesadaran sendiri.
Inilah yang membedakan Kampung Hijau Campaka: warga bukan objek program, tetapi subjek perubahan. Mereka memiliki kampung ini, maka mereka yang paling peduli menjaganya.
Pelajaran untuk Kampung Lain
Kampung Hijau Campaka membuktikan bahwa transformasi holistik bukan mimpi. Empat pilar—lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan kewirausahaan—bisa berjalan bersamaan ketika dimulai dari program konkret dan partisipasi tulus.
Kawan GNFI bisa memulai dari kampung masing-masing. Tidak perlu menunggu program besar. Ajak tetangga menanam sayuran di pot bekas, hidupkan kembali posyandu yang vakum, atau bentuk kelompok belajar pengelolaan sampah. Setiap langkah kecil yang konsisten akan mengubah kampung menjadi rumah yang layak diwariskan.
Kampung Hijau Campaka adalah bukti: ketika warga bergerak bersama, perubahan bukan hanya mungkin—tetapi pasti terjadi.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News