kakak aman indonesia gerakan edukasi seksual yang menyenangkan untuk lindungi anak - News | Good News From Indonesia 2025

Kakak Aman Indonesia: Gerakan Edukasi Seksual yang Menyenangkan untuk Lindungi Anak

Kakak Aman Indonesia: Gerakan Edukasi Seksual yang Menyenangkan untuk Lindungi Anak
images info

Kakak Aman Indonesia: Gerakan Edukasi Seksual yang Menyenangkan untuk Lindungi Anak


“Empower children with sexual education in a fun and interactive way.”

Tagline ini mungkin terdengar sederhana, namun memiliki makna yang begitu dalam bagi Kakak Aman Indonesia—sebuah gerakan sosial yang berfokus pada edukasi seksual bagi anak-anak. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, gerakan ini telah menjadi salah satu inisiatif pendidikan paling inspiratif di Indonesia, hingga berhasil meraih apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 dari Astra.

Dari Kepedulian Seorang Ibu dan Pegiat Perlindungan Anak

Kawan GNFI, perkenalkan, sosok di balik gerakan luar biasa ini adalah Hana Maulidah, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di bidang perlindungan anak di Kabupaten Serang, Banten. Sebagai seorang ibu dari dua anak, Hana tak hanya memahami isu ini dari sisi profesional, tetapi juga dengan empati yang mendalam sebagai orang tua.

Inspirasi Kakak Aman berawal dari kisah pilu seorang anak perempuan berusia tujuh tahun yang menjadi korban kekerasan seksual oleh ayah kandungnya sendiri. “Yang paling menyedihkan. Anak ini sebenarnya sudah pernah bercerita kepada ibunya, tapi tidak ada yang menanggapinya dengan serius.”

Pengalaman itu menjadi titik balik bagi Hana. Ia menyadari adanya kesenjangan besar dalam pengetahuan anak-anak tentang tubuh mereka sendiri. Banyak anak yang tidak tahu bahwa mereka berhak menolak ketika ada orang yang menyentuh bagian tubuh pribadi mereka — bahkan jika pelakunya orang terdekat. Dari sinilah muncul gagasan untuk membangun gerakan edukasi yang mampu melindungi anak-anak melalui pengetahuan.

baca juga

Tantangan: Seksualitas Masih Dianggap Tabu

Hingga kini, Kawan GNFI, pembahasan tentang seksualitas di masyarakat Indonesia masih dianggap tabu. Banyak orang tua dan guru yang merasa tidak siap, bahkan enggan membicarakannya dengan anak-anak. Padahal, menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), pada tahun 2024 terdapat hampir 20.000 kasus kekerasan terhadap anak, dan 60 persennya adalah kekerasan seksual. Angka ini hanyalah puncak dari fenomena gunung es, sebab masih banyak kasus yang tidak dilaporkan karena dianggap memalukan atau aib keluarga.

Melihat kenyataan ini, Hana dan timnya membentuk Gerakan Kaka Aman Indonesia, dengan semangat sederhana namun kuat: mencegah kekerasan seksual melalui edukasi seksual yang mudah, murah, dan menyenangkan.

Mengapa Disebut “Kaka Aman”?

Nama “Kaka Aman” dipilih bukan tanpa alasan. Dalam budaya kita, sosok kakak digambarkan sebagai teman yang lebih dewasa namun tetap dekat dan bersahabat. Anak-anak biasanya merasa lebih nyaman berbicara dengan “kakak” dibanding dengan guru atau orang tua yang kadang dianggap lebih formal.

Sementara kata “Aman” menggambarkan kondisi ideal yang ingin dicapai—rasa aman dari kekerasan, ancaman, dan ketakutan. Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang aman, dan itulah yang menjadi visi besar gerakan ini.

Misi dan Pendekatan Edukasi

Visi Kakak Aman adalah menciptakan lingkungan aman bagi anak untuk tumbuh dan berkembang. Untuk mencapainya, mereka menjalankan tiga misi utama, dengan fokus utama pada peningkatan pengetahuan dan kemampuan anak dalam melindungi diri melalui pendidikan seksual.

Namun, Kakak Aman tidak berhenti pada anak-anak saja. Banyak guru dan orang tua yang akhirnya meminta agar mereka juga diberikan edukasi serupa. Maka lahirlah Komunitas Guru Aman, wadah bagi para pendidik untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, dan belajar bersama tentang cara menyampaikan pendidikan seksual dengan tepat.

Edukasi yang Seru dan Interaktif

Kawan GNFI, salah satu hal menarik dari Kakak Aman adalah metode pembelajarannya yang kreatif. Mereka ingin mengubah persepsi bahwa pendidikan seksual itu menakutkan atau memalukan.

Melalui dongeng, lagu, permainan interaktif, worksheet edukatif, hingga poster visual, Kaka Aman menghadirkan edukasi seksual yang ringan dan menyenangkan. Misalnya, anak-anak diajak mendengarkan cerita, lalu berdiskusi tentang pesan moral di baliknya — seperti mengenali bagian tubuh pribadi, cara berkata “tidak”, dan pentingnya menjaga diri dari orang asing.

Menariknya, kegiatan Kakak Aman justru menghindari media digital. Hana dan tim percaya bahwa metode konvensional seperti bernyanyi dan bermain bersama lebih efektif dalam membangun kedekatan dan kepercayaan dengan anak-anak. Prinsip yang mereka pegang sederhana: mudah, murah, dan menyenangkan (3M).

Dampak Nyata di Berbagai Daerah

Sejak berdiri pada tahun 2023, Kaka Aman telah menjangkau lebih dari 17 daerah di Indonesia. Di wilayah asalnya, Banten, gerakan ini bahkan sudah hadir di seluruh kabupaten dan kota. Hingga kini, lebih dari 4.000 anak telah mendapatkan edukasi seksual melalui program ini, serta 200–300 guru dan orang tua ikut terlibat dalam pelatihan pendukung.

Yang menarik, Kakak Aman menyediakan modul edukasi yang dirancang sesederhana mungkin agar bisa diadaptasi oleh siapa pun. Dengan begitu, siapapun bisa menjadi “Kaka Aman” di lingkungannya sendiri—tanpa perlu latar belakang pendidikan tertentu.

Dari Kabupaten Serang ke Panggung Nasional

Perjalanan Kaka Aman semakin gemilang ketika pada tahun 2024, gerakan ini dinobatkan sebagai Pemenang Utama SATU Indonesia Awards bidang Pendidikan. Ajang bergengsi yang diikuti lebih dari 18.000 peserta ini menjadi momen berharga bagi Hana dan timnya.

“Masuk ke tahap final saja kami sudah merasa menang,” ujar Hana dengan rendah hati. “Bisa didengar dan diapresiasi oleh juri-juri nasional yang hebat itu rasanya luar biasa.”

Tak berhenti di situ, keberhasilan tersebut membuka banyak peluang baru. Kaka Aman kini diakui oleh berbagai lembaga, termasuk Bupati Serang yang memberikan penghargaan sebagai ASN Terinovatif, serta Sekolah Homeschooling Kak Seto yang mengapresiasi Kaka Aman sebagai komunitas yang aktif melakukan pencegahan kekerasan seksual anak di seluruh Indonesia.

Harapan ke Depan

Kawan GNFI, perjuangan melindungi anak dari kekerasan seksual masih panjang. Namun, langkah kecil yang dimulai dari kepedulian seorang ibu di Serang kini telah menjelma menjadi gerakan nasional yang menginspirasi.

Hana percaya bahwa siapapun bisa menjadi bagian dari solusi. “Tidak perlu jadi ahli pendidikan atau psikolog,” ujarnya. “Cukup jadi kakak yang peduli, yang mau belajar, dan mau hadir untuk anak-anak di sekitar kita.”

Melalui semangat kolaborasi dan empati, Kaka Aman Indonesia terus melangkah, membawa harapan agar setiap anak Indonesia tumbuh dalam rasa aman, bahagia, dan penuh percaya diri.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.