Bagi Dian Paramita Sastrowardoyo atau yang biasanya Kawan GNFI kenal sebagai Dian Sastro, pendidikan merupakan hal paling penting untuk menjawab berbagai permasalahan sosial yang begitu kompleks di Tanah Air. Berkat kontribusinya melalui bidang pendidikan dirinya berhasil mengemban tugas menjadi Juri 15th SATU Indonesia Awards 2024.
Salah satu sosok inspiratif yang Dian Sastro temui ialah Diana Cristiana Dacosta Ati yang merupakan seorang Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023, ia berprofesi sebagai guru pendidikan anak pelosok Papua di salah satu kabupaten bernama Mappi, provinsi Papua Selatan.
Bermula pada 2018 Diana Cristiana Dacosta Ati mendaftarkan diri untuk menjadi pengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Atti yang terletak di Kampung Atti, Mappi, Papua Selatan sebagai Guru Penggerak Daerah Terpencil.
Lalu, semuanya berubah pasca kedatangan Diana Cristiana Dacosta Ati di SDN Atti tersebut yang mulanya hanya ada sekitar 65 siswa dalam satu sekolah pada 2018 dan meningkat menjadi 85 siswa pada Juli 2022. Selain itu, terdapat 24 siswanya yang berhasil melanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 2022, dan pada 2023 hanya terdapat 14 siswa yang berhasil lanjut ke SMP.
Untuk itu, GNFI telah merangkum kisah Diana Cristiana Dacosta Ati sebagai tokoh yang hebat dan juga penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards yang disampaikan oleh Dian Sastro sebagai juri pada kesempatannya melalui tayangan YouTube shorts SATU Indonesia.
"Aduh, sebenernya tuh kemarin ada sosok hebat banget yang aku temui dan mereka tuh sangat menginspirasi. Diana Cristiana adalah penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang pendidikan yang aku temui juga pada saat aku lagi jadi juri SATU Indonesia Awards," ucap Dian Sastro.
Diana Cristiana juga sangat menarik perhatian Dian Sastro karena betapa sulitnya mengajar siswa yang belum bisa membaca hingga kelas enam SD, sedangkan di Jakarta sendiri kelas satu sampai kelas dua SD siswa harus sudah bisa membaca. Dian Sastro juga menambahkan harusnya guru seperti Diana Cristiana ini mendapatkan perhatian lebih berupa pengakuan atau penghargaan dalam bidang pendidikan agar tidak tertinggal kurikulum pendidikannya di sana.
"Sebenernya yang menarik perhatian aku tuh karena kondisinya dia mengajar di sana. Bayangin aja kalau di Jakarta atau di kota besar itu kan anak-anak udah mulai bisa baca dari kelas satu sampai kelas dua SD kan. Di Papua di kampung Atti banyak banget yang belum bisa baca di usia (kelas) enam SD. Em, kayaknya mereka deh justru yang perlu punya spotlight, bukan orang-orang yang kayak kita gitu yang bekerja untuk rekognisi. Gak gak gak. Mereka yang bekerja dalam diam, yang mau tetap mengabadikan dirinya tanpa ada rekognisi dari siapa-siapa. Itu justru mereka yang perlu kita angkat dan kita rayakan," pungkas Dian Sastro.
Lain halnya dari itu, adapun SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.
Sejak tahun 2010 ASTRA membuat SATU Indonesia Awards sebagai ajang penerimaan apresiasi tingkat nasional dan masing-masing akan mendapatkan dana pembinaan kegiatan sebesar Rp65.000.000 (dengan syarat dan ketentuan) serta pembinaan kegiatan.
Demikian cerita inspiratif yang cukup singkat dari Dian Sastro seputar Diana Dacosta Ati ini. Semoga kisah ini bisa mengingspirasi Kawan GNFI untuk terus berkarya dan berperan untuk negeri ini.#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News